Partus presipitatus merupakan dilatasi fase aktif ≥ 5 cm/jam (primipara), pada multipara ≥ 10 cm/jam atau persalinan yang lebih pendek dari 3 jam, menurut data di PMB “N” dari 40 ibu bersalin, 10 ibu bersalin (25%) mengalami partus presipitatus. Pada asuhan kehamilan ibu di perkenalkan dengan pemanfaatan teknologi informasi berupa aplikasi penghitung kontraksi. Asuhan ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif dengan partus presipitatus dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kebidanan. Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriptif melalui studi kasus, dengan cara melakukan pengkajian data subjektif, objektif, rekam medik, dan wawancara menentukan analisa masalah dan penatalaksanaan. Subjek penelitian adalah Ny.”F”dengan G3P2A0. Hasil studi kasus didapatkan bahwa kehamilan ibu berjalan dengan normal dan Ny. “F” mendapatkan pengetahuan tambahan berupa aplikasi penghitung kontraksi untuk mendeteksi kontraksi uterus sehingga Ny. “F” datang ke PMB “N” dalam keadaan sudah pembukaan fase aktif, proses persalinan ibu mengalami partus presipitatus dimulai dari datangnya ibu ke PMB “N” pembukaan 6 cm- pembukaan lengkap dengan kurun waktu ≤ 30 menit, masa nifas ibu berjalan dengan baik tanpa ada komplikasi, dan BBL berjalan dengan normal. Kesimpulan studi kasus asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “F” berjalan dengan normal. Saran studi kasus yaitu teknologi informasi dalam kebidanan sangatlah perlu supaya memudahkan pasien untuk mendeteksi kontraksi uterus sehingga ibu yang akan bersalin tidak menunggu lama menuju proses persalinan, dan berguna sebagai provider bidan dalam memberikan asuhan tidak terlalu lama terhadap ibu yang akan bersalin.