Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Termoelektrik Generator Dan Motor DC + Kipas Dengan Perbedaan Alas Konduktor Dari Sumber Energi Panas Rizaldi, Ryan; Edahwati, Luluk
JURNAL FLYWHEEL Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v13i2.5853

Abstract

Perkembangan kipas angin semakin bervariasi baik dari segi ukuran, penempatan posisi, serta fungsinya. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Pembangkitan listrik dari efek termoelektrik adalah proses pengubahan energi panas (perubahan suhu) menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik menjadi perbedaan suhu (temperature differential). Apabila batang material logam dipanaskan dan didinginkan pada 2 kutub batang material logam. Dari sisi panas ke sisi dingin dan menyebabkan timbulnya medan listrik. Termoelektrik merupakan sebuah teknologi yang berfungsi untuk mengkonversi energi panas menjadi energi listrik secara lansung. Untuk menghasilkan listrik, bahan termoelektrik cukup ditempatkan untuk menghubungkan sisi panas dan sisi dingin sumber. Panas yang dihasilkan dapat digunakan tidak hanya untuk memasak tetapi juga untuk menghasilkan listrik. Prinsip kerja dari termoelektrik adalah berdasarkan efek Seebeck yaitu jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, yang mengkonversi panas (perbedaan suhu) langsung menjadi energi listrik. Faktor-faktor yang mempengaruhi dua peltier terhadap kecepatan perputaran kipas yakni suhu yang semakin dekat dengan sumber panas akan lebih cepat menghantarkan listrik, dan kualitas peltier juga dapat mempengaruhi daya hantar listrik. Hasil percobaan efek seebeck pada ketiga alas penghantar yang digunakan yakni kaleng, seng, dan aluminium. Didapatkan nilai efek seebeck dari yang tertinggi hingga terendah berturut-turut yaitu seng 0,009615 V/K, aluminium 0,005845 V/K, dan kaleng 0,005602 V/K.
Pengaruh Fraksi Massa Katalis Naoh terhadap Laju Produksi Gas Oxy-Hydrogen pada Generator HHO Tipe Dry Cell Raharjo, Rahadi Agung; Rizaldi, Ryan; Sari, Tria Puspa
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.3 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v7i3.12907

Abstract

Energi terbarukan adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, energi baru yang diperbaharui dapat digunakan sebagai energi alternatif dan salah satu dari mereka adalah air, salah satu sumber energi terbarunya adalah hidrogen. Dalam pembentukan hidrogen menggunakan perangkat yang disebut generator HHO yang merupakan teknologi ramah lingkungan. Hidrogen adalah salah satu sumber bahan bakar yang dapat digunakan di masa depan yang dapat meringankan krisis energi yang akan datang. Untuk mendapatkan hidrogen, ia membutuhkan perangkat yang disebut generator HHO, di mana proses elektrolisis air dapat terjadi. Elektrolisis air adalah proses pemecahan molekul dengan menyeberangi senyawa air (H2O) menjadi HHO (Hydrogen Hydrogen Oxygen) oleh proses elektrolit dengan bantuan arus listrik DC. Elektrolisis adalah proses arus listrik yang membubarkan elektrolit menjadi energi kimia dan hasil dari proses elekrolisis adalah gas coklat. Dalam penelitian ini mereka menggunakan katalis NaOH dengan fraksi massa katalis 13%, 15% dan 17%. Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan tingkat output rata-rata tertinggi pada variasi 17% NaOH 0,00925 l/s dengan konsumsi daya 209,97 Watt, sementara output tengah terendah adalah pada 15% NaOH variasi katalis dengan tingkat produksi 0, 00914 l/s dengan penggunaan daya 213,40 Watt. Efisiensi yang diperoleh melalui tingkat produksi dengan daya yang digunakan adalah dengan hasil efisiensial tertinggi pada variasi NaOH 17% mencapai 29%.
Pengaruh Konfigurasi Pelat Elektroda pada Generator HHO Tipe Dry Cell terhadap Produktivitas Brown’s Gas Rizaldi, Ryan; Raharjo, Rahadi Agung; Sari, Tria Puspa
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.3 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v7i3.12902

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi penduduk. Namun, pertumbuhan ini belum diimbangi oleh peningkatan pasokan energi, terutama dalam hal energi terbarukan. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis pengolahan energi adalah dengan menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT) melalui proses elektrolisis air yang menghasilkan Brown’s Gas. Brown’s Gas dianggap sebagai bahan bakar yang bersih karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polutan udara. Generator HHO berperan sebagai alat untuk melakukan proses elektrolisis air dengan menghasilkan gas tersebut. Konfigurasi pelat elektroda dalam generator HHO tipe dry cell merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai efisiensi dan kinerja optimal dari sistem ini. Pada penelitian ini menggunakan generator HHO tipe dry cell dengan memvariasikan konfigurasi pelat elektrodra. Hasil penelitian ini mempengaruhi setiap variasi konfigurasi pelat elektroda terhadap produktivitas Brown’s Gas. Rata-rata hasil tertinggi didapat pada konfigurasi pelat elektroda 4K4A18N mencapai 0,00329 L/s dengan daya 43,04 Watt. Sedangkan rata-rata hasil terendah didapat pada konfigurasi pelat elektroda 3K3A20N mencapai 0,00278 L/s dengan daya 44,30 Watt. Efisiensi yang diperoleh melalui perbandingan antara laju produksi dengan daya yang digunakan energi. Hasil efisiensi tertinggi pada konfigurasi pelat elektroda 4K4A18N mencapai 49,69%.