Nia Kurnia Djalil
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effectiveness of Imagery Therapy Guide on Pain and Anxiety in URS Perioperative Patients in Lontara Room 2 Lower Front of Urological Surgery, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Sriwahyuni Sriwahyuni; Sulasri Sulasri; Kadek Ayu Erika; Syahrul Ningrat; Muhajirin Maliga; Nia Kurnia Djalil
International Journal Of Health Science Vol. 3 No. 3 (2023): November : International Journal of Health
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/ijhs.v3i3.2728

Abstract

Objective: The purpose of this study is to apply Evidence-Based Nursing Practice (EBNP) activities based on the concepts and models of nursing theory. Method: EBP implementation design used is true experimental with research design Guide imagery. The sampling technique in the implementation of EBP is accidental sampling with nonprobability sampling approach. The population in this study were patients who were at Wright Patterson Medical Center in Ohio with planned surgery on the head and neck area of 44 people divided into 2 groups. Results: giving guide imagery before surgery can reduce the pain as measured by using VAS. The results showed that the pain level was measured after 1 hour postoperatively and 2 hours postoperatively. At the initial measurement, there was no significant difference between the control group and the intervention group with a p value of 0.057. After 2 hours postoperatively, there was a significant difference in pain level between the control group and the intervention group with a p value of 0.041. Conclusion: The implementation of evidence based practice using guide imagery as a therapy before the patient is operated is proven to reduce the level of pain and anxiety of the patient.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanralili Maros Esse Puji Pawenrusi; Nia Kurnia Djalil; Nasmiati
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i2.344

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan di dunia dan Indonesia. Indonesia masuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara. Masalah gizi di Indonesia sangat marak, terutama masalah gizi pada balita yang dapat menyebabkan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari usianya, dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2 SD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros. Jenis penelitian yang digunakan bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu orang tua yang mempunyai balita yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros yang berjumlah 365 balita yang menderita stunting. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 78 balita. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan antropometri dimana dilakukan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise, dan pemeriksaan berat badan menggunakan timbangan. Hasil penelitian didapatkan dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan nilai p-value BBLR 0,001 < 0,05, ASI eksklusif nilai p-value 0,037< 0,05, dan pendapatan keluarga dengan nilai p-value 0,005< 0,05. Hal ini berarti ada hubungan BBLR, ASI eksklusif, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros. Simpulan dari penelitian ada hubungan BBLR, ASI eksklusif, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros. Maka diharapkan bagi petugas kesehatan untuk dapat menyelenggarakan promosi/edukasi tentang stunting dan dampak dari kejadian stunting pada balita sehingga orang tua dapat melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya stunting.