This study aims to describe the Policy Implementation of the Family Hope Program (PKH) in the Luaan Village, Tondano Timur District, Minahasa Regency. This study uses a qualitative approach. The results showed that: 1) PKH assistance was not on target due to invalid data. The data at the Center and at the Regions are out of sync and there is no periodic updating of data. 2) The distribution of PKH assistance was not timely; there are unscrupulous aid agents who reduce the quantity and quality of aid; and hampered because the Prosperous Family Card (KKS) often has errors due to invalid data. 3) PKH assistance will be very beneficial if it is received by truly deserving people. However, there are people who year after year continue to receive this assistance. This means that this program is not successful because it is not able to change the people's standard of living.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Luaan, Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bantuan PKH tidak tepat sasaran karena data yang tidak valid. Data di Pusat dan di Daerah tidak sinkron dan tidak ada pemutakhiran data secara berkala. 2) Penyaluran bantuan PKH tidak tepat waktu, adanya oknum pendamping yang mengurangi kuantitas dan kualitas bantuan, serta terhambat karena Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sering terjadi kesalahan akibat data yang tidak valid. 3) Bantuan PKH akan sangat bermanfaat jika diterima oleh orang yang benar-benar berhak. Namun, ada saja orang yang dari tahun ke tahun terus menerima bantuan ini. Hal ini berarti program ini tidak berhasil karena tidak mampu mengubah taraf hidup masyarakat.