Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perencanaan partisipatif taman tematik Perumahan Kampoeng Semawis Semarang Thomasonan Lutfie Prananto; Wulandari, Astari; Hetyorini
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Maret: Perigel : Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/perigel.v3i1.1713

Abstract

This community service focuses on participatory planning of thematic parks at the Kampoeng Semawis Housing Complex, Semarang. This area has great potential to be developed into a useful public space, but currently the existing green open space is still less than optimal in its use. The focus of this service is to create a thematic park that not only functions as a green open space, but also as a place for social interaction and education for residents. The main issue faced is the lack of community involvement in planning and managing public spaces, which results in a lack of sense of ownership and concern for existing facilities. Through a participatory approach, this program aims to increase citizen participation in planning and managing public spaces. It is hoped that with this thematic park, the level of citizen participation in maintaining and utilizing public spaces will increase, which will ultimately improve the quality of life for the residents of Kampoeng Semawis. This community service aims to examine the participatory planning process for thematic parks in Kampoeng Semawis and its impact on community participation and the quality of life of local residents. It is hoped that the results of this program can become a model for the development of public space in other residential areas in Semarang.
Konsep Beachwalk Pada Perancangan Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Batang Ihsan Al Muzzammil; Djatmiko Waloejono; Hetyorini
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 2 (2020): July 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v14i2.167

Abstract

Kabupaten Batang memiliki panjang pesisir pantai ± 38,75 km yang membentang pada enam wilayah administrasi kecamatan (Kecamatan Batang, Kandeman, Tulis, Subah, Limpung, dan Gringsing). Pantai yang dimiliki Kabupaten Batang diantaranya adalah Pantai Buntu, Pantai Kuripan, Pantai Pelabuhan Perikanan, Pantai Jodo, Pantai Celong, Pantai Depok, Pantai Sigandu, dan Pantai Ujung Negoro dan lain-lain. Kegiatan perekonomian di Kabupaten Batang telah berkembang pesat seiring dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakatnya. Kondisi tersebut dapat dilihat dari banyaknya jenis sarana perbelanjaan yang ada baik dalam skala kecil maupun menengah seperti pertokoan, minimarket, pasar tradisional, pasar hewan. Pusat perbelanjaan dengan konsep Beachwalk adalah pusat perbelanjaan yang menerapkan konsep semi terbuka dengan memiliki bentuk berupa pedestrian mall, yaitu sebuah pusat perbelanjaan yang retail-retail dan fasilitas pendukungnya dihubungkan oleh pedestrian berupa koridor terbuka ataupun semi terbuka dan bebas dari kendaraan sehingga penataan bangunannya direncanakan mengelilingi area pedestrian, ditambah dengan pengolahan lansekap yang turut memanfaatkan panorama pantai dan lautan sebagai point utama sehingga menghasilkan suasana baru dalam hal berbelanja dan rekreasi bagi masyarakat. Penekanan desain Pusat Perbelanjaan dengan Konsep Beachwalk di Kabupaten Batang adalah dengan menerapkan konsep arsitektur tropis modern dengan olahan bentuk yang tidak monoton sebagai salah satu upaya untuk menciptakan citra bangunan yang rekreatif, entertaint, dan terbuka.
Perancangan Pondok Pesantren Modern Berbasis Keterampilan Membatik di Kabupaten Pekalongan Chaerul Huda; Loekman Mohammadi; Hetyorini
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 1 (2020): January 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v14i1.178

Abstract

Di beberapa kota besar Indonesia, sudah banyak beberapa bangunan sekolah maupun universitas yang berbasis keagamaan, termasuk beberapa wilayah yang memiliki sebuah bahkan beberapa bangunan pesantren. Kabupaten Pekalongan yang memiliki total penduduk berjumlah 880.092 jiwa dengan kepadatan mencapai 1.053 jiwa per kilo meter persegi yang mayoritas penduduknya beragama islam. Hal itu terbukti dengan adanya slogan bahwa Pekalongan adalah Kota Santri. Mengingat betapa pentingya pembangunan sebuah pesantren di Pekalongan dengan berbagai keterampilan yang ada di Pekalongan, sudah seharusnya jika Pekalongan memiliki sebuah pesantren modern yang tidak hanya berbasis keagamaan, namun juga keterampilan membatik. Bangunan Pondok Pesantren Modern Berbasis Ketrampilan Membatik di Kabupaten Pekalongan merupakan sebuah bangunan fasilitas pendidikan yang dirancang untuk mewadahi kegiatan edukasi (pendidikan) yang tidak hanya berkaitan dengan ilmu sosial dan agama namun juga edukasi mengenai ketrampilan membatik. Konsep perancangan dari bangunan ini adalah menciptakan bangunan yang representatif sebagai tempat untuk belajar dan mendapat pengetahuan akan ilmu sosial dan agama serta bekal ketrampilan membatik. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Kajian Daya Dukung Tapak Gedung Radjawali Culture Center Semarang: Site Carrying Capacity Analysis of Semarang Radjawali Culture Center Building Hetyorini; Andi Purnomo
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 18 No. 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v18i2.1611

Abstract

Salah satu aspek krusial dalam menilai kecukupan sebuah bangunan adalah daya dukung tapak. Studi ini mengkaji berbagai faktor seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Jumlah Lantai Bangunan (JLB), Koefisien Dasar Hijau (KDH), dan Ruang Terbuka Hijau Pekarangan (RTHP). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesesuaian perancangan Gedung Radjawali Culture Center Semarang berdasarkan daya dukung tapak. Aplikasi hasil penelitian diharapkan dapat memecahkan permasalahan dalam persyaratan untuk mendapatkan legalisasi kelayakan bangunan yang sering terjadi pada proses pembangunan. Manfaat lainnya, kajian terhadap daya dukung tapak dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu tapak dalam menjamin kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, kenyamanan pengguna bangunan, serta menjaga keselarasan dengan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan evaluasi KDB, Gedung Radjawali Culture Center memenuhi persyaratan setempat sebesar 50%. Evaluasi terhadap KLB dan JLB juga menunjukkan bahwa gedung ini mematuhi peraturan dengan memiliki 4 lantai dari maksimal 7 lantai yang diizinkan. Namun demikian, evaluasi terhadap GSB menunjukkan bahwa bagian samping gedung tidak memenuhi persyaratan karena berhimpit dengan pagar bangunan sebelah. Evaluasi terhadap KDH dan RTHP menunjukkan bahwa penanaman tanaman perlu diperbanyak untuk memenuhi ketentuan minimal yang ditetapkan.