Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pengaruh Sosial Budaya Islami Terhadap Tatanan Permukiman Kampung Arab Sugihwaras Wulandari, Astari; Setioko, Bambang; Suprapti, Atik
TEKNIK Vol 37, No 1 (2016): (Juli 2016)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.508 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v37i1.8714

Abstract

Bentuk lingkungan permukiman sebagai suatu produk komunitas adalah hasil kesepakatan sosial dan bukan merupakan produk inividual. Dengan kata lain, komunitas yang berbeda tentunya akan menunjukkan karakter yang berbeda pula. Kampung Arab Sugihwaras sebagai permukiman yang dihuni oleh masyarakat keturunan Arab di Pekalongan terancam oleh berbagai perubahan baik pada aspek sosial budaya maupun bentukan fisik permukiman. Pada kondisi ideal bentukan fisik permukiman yang khas yang diperkuat oleh nilai – nilai sosial budaya masyarakat keturunan Arab di Sugihwaras dapat menjadi suatu identitas tersendiri bagi kawasan. Untuk itu penting untuk mengetahui pengaruh sosial budaya Islami terhadap tatanan permukiman untuk mencegah hilangnya identitas masyarakat dan mempertahankan keteraturan lingkungan permukiman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh sosial budaya Islami terhadap tatanan permukiman Kampung Arab Sugihwaras. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kuantitatif deskriptif melalui paradigm postpositivistik. Berdasarkan hasil uji regresi terhadap variabel penelitian ditemukan adanya pengaruh sosial budaya Islami sebesar 14,2, % sedangkan secara parsial tidak semua variabel pada sosial budaya Islami berpengaruh terhadap tatanan permukiman. Akan tetapi hanya variabel lingkungan bertetangga saja yang menunjukkan adanya pengaruh secara langsung. [The Islamic Socio-Cultural Influence toward Settlement Arragement in Kampung Arab Sugihwaras] Neighborhoods forms as a community product is the result of social consensus and not a product inividual. In other words, different communities will certainly show different characters. Sugihwaras Arab village as a settlement inhabited by the descendants of Arabs in Pekalongan threatened by various changes both in the socio-cultural aspects as well as the space order of settlements. On the ideal conditions, space order of typical settlement reinforced by values - social and cultural values of Arab descent in Sugihwaras can be a separate identity for the region. It is important to know the social influence of Islamic culture against settlement arrangement to prevent the loss of community identity and maintain regularity neighborhoods. The purpose of this study was to determine how the social influence of Islamic culture to the Arab village Sugihwaras settlement arrangement. This research was done by using descriptive quantitative methodology through post- positivistm paradigm. Based on the results of the regression test against variables the study found the social influence of Islamic culture by 14.2% while partially not all socio-cultural variables on Islamic influence on settlement arrangement. But only neighbourhood variables showed a direct influence to the settlement arragement in Kampung Arab Sugihwaras. 
Taman Indonesia Kaya sebagai Ruang Terbuka Publik di Semarang Berdasarkan Kebutuhan Pengguna Astari Wulandari
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 7 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1179.961 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2020.v07.i02.p05

Abstract

Open space is an important element of an urban area as well as to its urban community. It is often a public space whose inherent functions are to accommodate both recreation and relaxation related activities. The provision of public open space is fundamental, not only for these roles but also as part of significant deed in the development of urban character. Taking Taman Indonesia Kaya of Kota Semarang of Java Island in Indonesia, as its case study, this paper goes back to 47 years ago, when this public space was re-made up. Prior to its make-over, this park had been named after Taman Minister Supeno. The park was often associated with negative images which were rather unfortunate, considering its location in the heart of Semarang’s Town Centre. This study aims to examine in depth the basic elements of Taman Indonesia Kaya as a public space. This research implements a qualitative research method supported by field observation and literature review. The transformation of Taman Indonesia Kaya has indeed provided a significant change in its physical quality, which in turn has brought continuous improvement to its capacity to serve public needs. This includes the provision of spatial elements of public space that deliver comfort, relaxation, passive and active engagements, as well as discovery. Although each of these attributes may not be endowed with an individual physical element, the overall functions associated with Taman Indonesia Kaya as a public space is maintained. Keywords: Taman Indonesia Kaya; open space; public space AbstrakRuang terbuka sebagai salah satu elemen perancangan kota menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dalam perannya sebagai ruang rekreasi dan relaksasi. Dengan demikian pemenuhan persyaratan utama sebuah ruang terbuka publik menjadi satu hal yang harus terpenuhi agar ruang tersebut mampu mewadahi aktivitas masyarakat, berkarakter dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sejak awal pembangunannya 47 tahun silam, sebelum nama Taman Indonesia Kaya disematkan, Taman Menteri Supeno merupakan salah satu taman kota yang identik dengan citra negatif. Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat lokasinya berada pada jantung Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kriteria ruang terbuka publik berdasarkan kebutuhan pengguna Taman Indonesia Kaya. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan manfaat berupa gagasan baru dalam peningkatan kualitas Taman Indonesia Kaya melalui pemenuhan kebutuhan dasar pengguna taman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan fenomena pada lokasi studi berdasarkan observasi langsung dan studi literatur. Transformasi Taman Menteri Supeno menjadi Taman Indonesia Kaya memberikan perubahan signifikan bagi kualitas fisik ruang terbuka publik yang berdampak pada peningkatan image taman. Kriteria dasar kebutuhan pengguna di ruang terbuka publik; comfort, relaxation, passive engagement, active engagement, dan discovery secara umum telah terpenuhi pada Taman Indonesia Kaya. Meskipun pada area tertentu ditemukan adanya overlapping dua hingga tiga kriteria, kondisi tersebut tidak merubah fungsi utama taman sebagai ruang terbuka publik.Kata kunci: Taman Indonesia Kaya; ruang terbuka; ruang publik
Pemetaan Swadaya pada Program Peningkatan Kualitas Permukiman Berbasis Masyarakat Astari Wulandari; Choirul Amin; Rizka Tri Arinta
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i2.3765

Abstract

Pemetaan swadaya merupakan satu metode penggalian data potensi dan permasalahan lingkungan permukiman secara partisipatif melalui proses diskusi kelompok terarah, penelusuran kondisi lapangan, dan pemetaan data secara digital. Tujuan kegiatan ini ada menyediakan data dasar potensi dan permasalahan lingkungan permukiman melalui partisipasi masyarakat. Pemetaan dilakukan melalui tiga tahap yaitu persiapan, kajian data dan perumusan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan masyarakat telah menghasilkan beberapa peta tematik potensi dan permasalahan pada bidang ekonomi, penggunaan lahan, jaringan jalan, persampahan, drainase dan sanitasi. Melalui pemetaan swadaya, pemetaan yang dilakukan memiliki dua peran utama yaitu sebagai proses partisipatif dan sebagai produk yang dihasilkan komunitas.
Peran Partisipasi Paguyuban Masyarakat dalam Perancangan Desain Koridor Jalan Utama dalam Menujang Pariwisata Kampung Batik Wiradesa Rizka Arinta; Astari Wulandari; Choirul Amin; Wayan Widhiantara
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10282

Abstract

Kampung Batik Wiradesa Pekalongan as an area with potential for batik cultural heritage in 3 countries has a special attraction for tourism development in the city of Pekalongan. The Main Corridor Design is the first visual that can attract a tourist attraction. The magnitude of the potential that exists in this batik village, both from a social perspective as well as local wisdom of batik 3 from the Pekalongan country demands the role of urban designers in providing design planning solutions that involve community participation. This program is implemented in 4 weeks using the participatory design design method. The design process does not only come from observation of the design but also from the point of view of the community who helped develop the wiradesa batik village. Based on the results of discussions with residents, a road corridor design was produced which has characteristics such as the presence of ornaments. So that the resulting design is a collaborative design that fits the needs of the place.
Karakteristik Aktivitas Pengunjung Taman Banjir Kanal Barat Characteristics of Visitor Activity of Banjir Kanal Barat Park Pascal Galih Sadana; I Wayan Andhika Widiantara; Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.821 KB) | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.16

Abstract

Taman Banjir Kanal Barat merupakan salah satu ruang terbuka publik yang dibangun pada area bantaran Sungai Banjir Kanal Barat yang dibangun pada 2009. Sebagai ruang terbuka publik aktif, taman ini merupakan salah satu sarana edukasi dan relaksasi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya dengan berbagai aktivitas yang berlangsung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memanfaatkan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menujukkan, berdasarkan jenis ruangnya, karakteristik aktivitas pada Taman Banjir Kanal Barat Semarang diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, aktivitas pada badan air yang diklasifikasikan sebagai necessary activity. Kedua, aktivitas pada tepi air yang diklasifikasikan sebagai optional activity dan social activity. Keberadaan fasilitas taman, elemen keras (hard scape) serta elemen lunak (soft scape) menjadi satu faktor penentu dalam menunjang aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal Barat.
Perancangan Central Park Mall di Semarang Shofia Ulfa Agustina; Sumarwanto; Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.907 KB) | DOI: 10.56444/sarga.v16i1.146

Abstract

Kegiatan komersial yang berada di kota Semarang banyak didominasi kegiatan perdagangan dan jasa yang tersebar dibeberapa bagian kota dan ditunjang pula dengan lingkungan perdagangan yang merupakan sub-sub pusatnya. Dengan melihat ketersediaan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa komersial lain merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian kota Semarang dimana Semarang sendiri sebagi pusat kota. Central Park Mall Di Semarang Dengan Gaya Arsitektur Hijau ini yang diharapkan dapat menjadi ragam pilihan pusat perbelanjaan dengan suasana baru di Kota Semarang yaitu Green Shopping Atmosphare dan diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi pada sektor perdagangan dan jasa untuk pengembangan wisata kota di Kota Semarang. Penekanan konsep desain yang akan direncanakan pada Central Park Mall di Semarang adalah menerapkan konsep arsitektur hijau atau Eco-Building dan Arsitektur Modern dimana desain bangunan akan memiliki interaksi antara indoor dengan outdoor. Icon utama Central park Mall adalah Mall ini memiliki Park atau Taman yang berada di tengah bangunan sebagai ruang terbuka yang dapat digunakan untuk kegiatan seperti bersosialisasi dengan teman/ keluarga atau orang terdekat, bersantai, wisata kuliner dan menikmati kopi di coffeshop, selain taman yang ada di sekitar bangunan. Memiliki konsep bangunan seperti angka delapan yang memberikan kesan tidak terbatas membuat desain ini terlihat lebih modern dan kontekstual.
Perancangan Museum Sastra Indonesia di Surakarta Muhammad Fahmi Syarofi; Eko Nursanty; Astari Wulandari
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.911 KB) | DOI: 10.56444/sarga.v15i2.149

Abstract

Perencanaan arsitektur mencakup berbagai jenis proyek pembangunan. Salah satunya pembangunan museum. Museum merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Museum memiliki peran penting dalam suatu peradapan salah satunya sebagai pusat untuk penelitian terkait benda yang dikoleksi sehingga dapat dikembangkan dari masa ke masa. Museum sasatra indonesia merupakan museum khusus yang menyimpan benda mengenai sastra. Kota Surakarta dipilih sebagai tempat berdirinya museum sastra indonesia karena di kota ini menyimpan berbagai peninggalan sastra kuno yang masih terjaga namun belum ada tempat khusus untuk menyimpan sastra kuno ini sehingga jarang diketahui oleh masyarakat khususnya peneliti sastra. Memiliki fungsi utama sebagai tempat untuk menyimpan dan memamerkan benda-benda bersejarah, upaya pelestarian, penelitian, konservasi dan rekreasi. Penekanan konsep desain yang direncanakan pada Museum Sastra Indonesia adalah menerapkan konsep arsitektur neo vernakular dengan bentuk yang diolah secara simbolis dan memiliki nilai filosofi terhadap kebudayaan dan tradisi lokal yang ber-akulturasi dengan perkembangan zaman di era modernKonsep Arsitektur Neo-Vernakular menjadi dasar konsep arsitektur pada perancangan Museum Sastra Indonesia ini yang dimana fasad pada bangunan menggunakan atap joglo yang merupakan rumah ada khas jawa dan penggunaan material bata ekspos, kayu, serta ukiran kearifan lokal. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Gedung Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Arya Shanda Anwar; Astari Wulandari; Hetyorini
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 1 (2021): January 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1327.229 KB) | DOI: 10.56444/sarga.v15i1.157

Abstract

Dunia pendidikan yang ada di Indonesia seiring perkembangan zaman mengalami berbagai perubahan dari waktu ke waktu, sehingga hal ini merubah pola pikir masyarakatnya untuk berubah menjadi lebih modern. Sebuah pendidikan sendiri juga tidak lepas dari pentingnya tempat atau infrastruktur yang mendukungnya, yaitu sebuah bangunan tempat belajar bagi para siswanya. Suatu Universitas sebaiknya memiliki sebuah gedung auditorium sendiri guna berfungsi sebagai pusat kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti kegiatan seminar, kegiatan wisuda, dan pertunjukan dari mahasiswa. Gedung Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 Semarang ini berfungsi untuk mewadahi aktifitas terkait kegiatan para civitas akademika yang melibatkan banyak orang dengan jumlah yang besar. Konsep bangunan auditorium khususnya adalah bangunan yang diharapkan mampu menampung segala kegiatan dan aktifitas acara-acara penting dan kemudian dapat diapreasikan sesuai dengan karakter dari kampus UNTAG sendiri.Pemilihan ragam arsitektur untuk bangunan Gedung Auditorium Univesitas 17 Agustus 1945 Semarang ini menggunakan penerapan arsitektur modern. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Hotel Transit Bandara Ahmad Yani Semarang Agil Muhammad Firmansyah; Astari Wulandari; Djudjun Rusmiatmoko
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 15 No. 1 (2021): January 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.473 KB) | DOI: 10.56444/sarga.v15i1.158

Abstract

Semarang juga menjadi central atau pusat dari berbagai aktivitas perdagangan, perkantoran dan perbankan di Jawa tengah, hal ini mendasari pemerintah untuk membangun kota Semarang dari berbagai sektor. Dari sektor pariwisata misalnya, saat ini Kota semarang memiliki Pariwisata yang beragam seperti wisata bangunan bersejarah, wisata keluarga, wisata kuliner, wisata religi serta wisata alam. Penambahan kapasitas Bandara Ahmad Yani Semarang dan terus meningkatnya jumlah wisatawan di Kota Semarang masih belum dimbangi dengan adanya fasilitas- fasilitas pendukung di sekitarnya, contohnya Hotel Transit. Hotel Transit Bandara Ahmad Yani di Semarang dibuat sebagai sarana akomodasi yang mampu memberikan pelayanan yang cepat, efektif dan efisien, serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas, baik pokok maupun penunjang, yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para pengunjung hotel, terutama pengunjung yang merupakan Penumpang Bandara Ahmad Yani Semarang. Perancangan Hotel Transit Bandara Ahmad Yani Semarang, direncanakan sebagai bangunan yang memiliki filosofi bangunan komersial yang memperlihatkan penampilan fisik yang menarik dan memperlihatkan ciri khas daerah tetapi tidak mengurangi aspek fungsinya sebagai tempat yang menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya yang dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Pengaplikasiannya dilakukan secara zoning, denah, sirkulasi, maupun fasad. Diharapkan rancangan ini berguna dan memberikan inspirasi bagi pembaca.
Perancangan Semarang Basketball Center Agusta Dicky Ferlanda; Astari Wulandari; I Wayan Andhika Widiantara
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 2 (2020): July 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v14i2.162

Abstract

Olahraga merupakan kegiatan yang di lakukan oleh manusia untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga juga dijadikan ajang kompetisi didunia dengan berbagai cabang olahraga yang dilakukan secara individu dan olahraga yang memerlukan kekompakan kelompok. Salah satu olah raga yang membutuhkan kerja kelompok adalah cabang olahraga bola basket. Bola basket dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang pemain, yang memiliki posisi dan peran masing-masing. Dalam pertandingan bola basket dimainkan dalam waktu 4 x 10 menit dalam aturan Federasi Bola Basket Internasional. Bola basket di Semarang saat ini juga makin berkembang pesat seperti halnya olahraga sepakbola, banyak lapangan bola basket di tiap sekolahan negeri maupun swasta, di taman kota maupun di taman kawasan permukiman bahkan ada beberapa kelurahan yang terdapat lapangan bola basket. Namun itu semua merupakan lapangan outdoor yang fasilitasnya kurang memadahi. Di Semarang juga terdapat beberapa lapangan bola basket indoor namun fasilitasnya kurang lengkap seperti kapasitas penonton sedikit dan fasilitas penunjang lainnya. Perancangan bangunan Semarang Basketball Center merupakan bangunan Gedung olahraga yang digunakan untuk menggelar pertandingan dan pelatihan olahraga Bola Basket dan terdapat area bisnis berupa foodcourd, cafe dan sportstore yang bertemakan Basketball. Bangunan Semarang Basketball Center terdapat tiga bagian lapangan yaitu lapangan pertandingan, latihan indoor dan outdoor.