Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kesesuaian Jangkauan Pelayanan Puskesmas Terhadap Prediksi Kawasan Permukiman Kota Semarang Melalui Pemodelan Land Use/Land Cover (LULC) Suryani, Tia Adelia; Adharina, Nabilla Dina
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i1.52422

Abstract

Pentingnya keterjangkauan puskesmas saat ini maupun dimasa mendatang membutuhkan analisis prediksi sekaligus evaluasi pada tahun berakhirnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar dapat digunakan sebagai masukan bagi perencanaan jangka panjang selanjutnya dalam merencanakan ketersediaan puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian jangkauan puskesmas terhadap prediksi kawasan permukiman Kota Semarang tahun 2031. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data melalui survey sekunder dari website penyedia data spasial dasar (Google Earth). Data yang digunakan adalah Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) tahun 2022 diinterpretasi untuk menghasilkan peta guna lahan. Peta Guna Lahan tahun 2022 digunakan sebagai basemap dalam uji akurasi. Lahan konservasi, jaringan jalan, dan jaringan sungai sebagai faktor penghambat serta kawasan permukiman tahun 2022 dan jaringan jalan sebagai faktor pendorong dalam pemodelan. Pemodelan menggunakan tools Molusce dalam aplikasi QGIS. Analisis kesesuaian jangkauan pelayanan puskesmas dilakukan dengan overlay peta jangkauan pelayanan puskesmas 2022 dengan peta prediksi kawasan permukiman 2031. Hasil dari penelitian menunjukkan Kota Semarang mengalami perubahan guna lahan yang beragam pada tahun 2022 hingga 2031. Kawasan permukiman yang belum terlayani oleh puskesmas terletak di Kecamatan Tugu, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, dan Kecamatan Tembalang. Hasil penelitian menunjukkan ketidaksesuaian jangkauan pelayanan puskesmas di Kota Semarang terhadap permukiman sekitarnya tahun 2031. Penelitian ini memperkaya temuan studi sebelumnya mengenai ketidaksesuaian jangkauan pelayanan puseksmas yang tidak hanya terjadi di pusat Kota Semarang namun juga permukiman di pinggiran Kota Semarang pada tahun 2031 akibat distribusi lokasi puskesmas yang belum merata. Dengan demikian pemerintah perlu melakukan kajian mengenai alokasi lokasi puskesmas dan perbaikan kualitas puskesmas yang ada untuk rencana tata ruang tahun 2031 dengan memperhatikan tren perkembangan permukiman dibanding melakukan pembangunan Puskesmas baru. 
PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN FASILITAS DI TAMAN LAPANG MERDEKA KOTA SUKABUMI Khutami, Nuuri; Adharina, Nabilla Dina
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol. 5 No. 1 (2024): VOLUME 5 NOMOR 1 MARET 2024
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v5i1.8741

Abstract

Taman Lapang Merdeka merupakan ruang terbuka hijau publik berupa taman kota yang berada di Kota Sukabumi. Taman ini mengalami revitalisasi pada tahun 2022. Setelah direvitalisasi, fasilitas taman ini mengalami perkembangan seperti adanya area lapangan, area komunal, area track olahraga, dan area UMKM. Hal tersebut membuat pengunjung taman semakin meningkat dan mempengaruhi fungsi taman kota sebagai ruang interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh interaksi sosial terhadap kepuasan masyarakat dalam penggunaan fasilitas Taman Lapang Merdeka. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel interaksi sosial di area UMKM berpengaruh secara simultan terhadap variabel kepuasan masyarakat. Didapati bahwa variabel interaksi sosial di area  UMKM berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kepuasan Masyarakat. Hasil tersebut diasumsikan terjadi karena area UMKM merupakan inovasi baru yang diterapkan di Taman Lapang Merdeka. 
Faktor-Faktor Masyarakat Tetap Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Banjir, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung Adharina, Nabilla Dina; Hakim, Dany Lukmanur
Journal of Urban Planning Studies Vol 4 No 3 (2024): Journal of Urban Planning Studies, Juli 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jups.v4i3.530

Abstract

Dayeuhkolot Village is one of the villages in Bandung Regency that is consistently hit by flood disasters. According to data from the Bandung Regency Disaster Management Agency (BPBD) in 2019, there were a total of 41 flood incidents, primarily occurring during periods of heavy rainfall. The recurrent flooding in Dayeuhkolot Village has resulted in significant losses for the local community. Consequently, some residents of Dayeuhkolot Village have chosen to move out, leading to a decline in population growth in the area. Despite the relocation of some residents, others have chosen to remain in Dayeuhkolot Village despite the constant threat of floods during the rainy season. This research investigates the factors influencing residents' decisions to either stay or move away from Dayeuhkolot Village due to the recurring flood disasters. To determine these factors, this study employs logistic regression analysis with independent variables related to environmental quality, services, social factors, accessibility, economics, job opportunities, and land prices. The research findings indicate that the primary factors influencing the residents of Dayeuhkolot Village's decision to stay or move due to floods are environmental quality and the community's economy. Among these two factors, the variable of environmental quality, which encompasses safety, cleanliness, and environmental health, has the most significant impact on residents' preferences.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK RUANG KREATIF DALAM MENDUKUNG KOTA KREATIF: STUDI KASUS KOTA BANDUNG Ardiansyah, Dwiki Gamas; Adharina, Nabilla Dina; Iscahyono, Achmad Fauzan
Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jppk.v4i1.1740

Abstract

Bandung City exemplifies this as part of the UNESCO Creative Cities Network. While the government establishes creative spaces like the Bandung Creative Hub, organic community-driven spaces also thrive. Each space possesses unique characteristics, but ideal creative spaces should meet criteria related to institutional support, flexible regulations, and diverse human resources. This mixed-methods study aims to identify the characteristics of Bandung's creative spaces based on institutional, regulatory, and human resource aspects. Qualitative data from interviews will be quantitatively assessed to compare with ideal criteria. Understanding these characteristics can inform urban planning and policy for fostering creative economies. Furthermore, creative space is also believed that it can foster creativity, innovation, and knowledge-based economic growth.
Kesesuaian Lahan Kawasan Permukiman Berdasarkan Kemampuan Lahan BWK II Kota Semarang Suryani, Tia Adelia; Adharina, Nabilla Dina
Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Vol. 5 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jppk.v5i1.2127

Abstract

Limited land followed by high population growth and urban development will be a problem for many sectors, especially the environmental aspect. Thus, urban development must be directed. The development of a good residential area is one that is in accordance with the development area. BWK II Semarang City is predicted to experience growth in 2031 up to 24.41%, even though the majority of land use is in the form of residential areas. The development of BWK II which tends to be rapid and followed by population growth is feared to increase the need for settlements. Land capability is considered to be one method to analyze which areas can still be developed. The purpose of this study is to determine the suitability of land capability in the BWK II residential area of ​​Semarang City. This study uses a quantitative research method with a spatial approach. The settlement area was analyzed by land capability using 9 Land Capability Units (LCAP) which include: Morphological LCAP, Workability LCAP, Slope Stability LCAP, Foundation Stability LCAP, Water Availability LCAP, Erosion LCAP, Drainage LCAP, Waste Disposal LCAP, and Natural Disaster LCAP. The results of the land capability were overlaid with the settlement area. The results showed that 97% of the settlement area was still in accordance with the development area and 3% of the settlement area in BWK II was not in accordance with the development area, including in parts of Karanganyar Gunung Village, Bendan Ngisor Village, and Gajah Mungkur Village.