Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science

Analisis Risiko Rantai Pasok Cabai Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Pada PT. XYZ Putri, Lutfiah; Soewardi, Hartomo; Apriani, Ratna Agil; Azizah, Nabila Aulia; Basuki, Demas Emirbuwono
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 7 No 4 (2024): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v7i4.10717

Abstract

PT.XYZ adalah salah satu perusahaan di kota Makassar yang bergerak dibidang pengiriman cabai ke beberapa daerah seperti Timika, Jayapura, Tarakan, Palu, dan Mamuju yang bekerja sama dengan suplayer, dan beberapa daerah pemasok cabai seperti Jeneponto, Malino, Barombong dan Enrekang. Cabai merupakan komoditas penting dalam sector pertanian dan ketergantungan masyarakat terhadap cabai membuat stabilitas pasokan menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan oporasional. Hilangnya kualitas pada cabai di sebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca, cabai terlalu masak atau berair, cabai di simpan terlalu lama, dan penanganan pengiriman. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor resiko pengiriman cabai untuk menghindari terjadinya kerusakan pada cabai, metode yang digunakan adalah metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yaitu suatu metode yang terstruktur dan sistematis untuk mengidentifikasi dan mengetahui tingkat risiko penyebab kualitas suatu produk. Hasil penelitian dalam menganalisis risiko rantai pasok cabai ini terdapat bahwa pada petani RPN tertinggi penyebab kabusukan pada cabai yaitu memanen buah yang terlalu masak dengan nilai RPN 72, dan pada Pengumpul RPN tertinggi penyebab kabusukan pada cabai yaitu cabai terkena air dengan nilai RPN 294, sedangkan RPN tertinggi penyebab kabusukan pada penyortiran yaitu memisahkan cabai yang busuk dan cabai yang masih segar dengan nilai RPN 112.