Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan peran orang tua dengan intensitas penggunaan gadget pada anak usia dini di Kabupaten Tapanuli Selatan Khairani, Fitri; Naria, Evi; Lubis, Ismil Khairi; Koka, Ecia Meilonna; Harahap, Anni Fadhilah; Rangkuti, Intan Maulida; Marpaung, Melini Tatio Enjelika; Daulay, Halomon
Tropical Public Health Journal Vol. 4 No. 1 (2024): TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/trophico.v4i1.15485

Abstract

Nowadays use gadget not only by adults but also used by toddler. The role of parents is needed to monitor and supervise their children when using gadget. This study aims to determine the relationship between the role of parents and the intensity of use gadget in early childhood. This research uses an approach cross sectional. The independent variable in this research is the role of parents, while the dependent variable is intensity of use gadget. The population of this study is parents who have young children with a total of 80 respondents. The sampling technique uses Purposive Sampling Method, accompanied by inclusion and exclusion criteria. Research instrument on parental role and intensity of use gadget using a checklist sheet that has been tested for validity and reliability. Analysis of this research data used Chi-square test. The research results obtained p=0,043 <  α (0,05) which means that Ho is unaccepted or there is relationship between the role of parents and the intensity of use gadgets in early childhood PAUD/TK in South Tapanuli Regency. It is assumed by researchers that this is because there are rules regarding the duration of play gadget when provided with facilities gadget which is accompanied by sanctions if they violate the rules, create a special account for the child in which it has been filtered, or parents have limited the use of internet data on gadget.
Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Industri Ikan Sale Di Kecamatan Panyabungan Kota Tahun 2025 Rangkuti, Intan Maulida; Chahaya, Indra
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan pangan merupakan salah satu dari sepuluh ancaman kesehatan terbesar di dunia. Produk pangan yang diproses tanpa standar keamanan berisiko menimbulkan bahaya kesehatan, seperti keracunan pangan dan penyakit bawaan makanan. Industri ikan sale di Kecamatan Panyabungan Kota belum memenuhi standar keamanan pangan terutama dalam aspek kebersihan lingkungan dan sanitasi produksi. Salah satu upaya dalam menjamin keamanan pangan adalah dengan melakukan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), khususnya pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran rinci tentang penerapan GMP pada IRTP ikan sale di Kecamatan Panyabungan Kota Tahun 2025. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April-Juli 2025. Sampel terdiri dari lima IRTP yang memproduksi ikan sale berbahan dasar ikan mas. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara menggunakan instrumen Peraturan Kepala BPOM No. HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 yang mencakup 37 parameter GMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar IRTP menjalankan usahanya sendiri tanpa tenaga kerja yaitu sebanyak 4 usaha (80%) dan hanya satu IRTP (20%) yang memiliki tenaga kerja. Sebagian besar usaha berdiri selama 1-10 tahun (60%), dan produksi ikan sale terbanyak berada di kisaran 5-10 kg per hari (60%). Pendapatan terbanyak berkisar antara Rp100.000-400.000 per hari (60%). Penerapan GMP di seluruh IRTP masih tergolong rendah. Terdapat 5 temuan minor, 12 mayor, 52 serius, dan 32 kritis. Seluruh IRTP berada pada Level IV, yang menunjukkan bahwa pemenuhan aspek dasar keamanan pangan masih sangat rendah. Ketidaksesuaian serius dan kritis dominan pada aspek kebersihan, sanitasi, pencatatan, dan pelabelan produk, sehingga meningkatkan potensi bahaya kesehatan bagi konsumen. Penerapan GMP pada IRTP ikan sale di Kecamatan Panyabungan Kota belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Diperlukan pembinaan intensif, peningkatan pemahaman pelaku usaha terhadap prinsip GMP, serta dukungan dari Instansi terkait agar kualitas dan keamanan produk pangan dapat terjamin dan layak konsumsi.
Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Industri Ikan Sale Di Kecamatan Panyabungan Kota Tahun 2025 Rangkuti, Intan Maulida; Chahaya, Indra
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan pangan merupakan salah satu dari sepuluh ancaman kesehatan terbesar di dunia. Produk pangan yang diproses tanpa standar keamanan berisiko menimbulkan bahaya kesehatan, seperti keracunan pangan dan penyakit bawaan makanan. Industri ikan sale di Kecamatan Panyabungan Kota belum memenuhi standar keamanan pangan terutama dalam aspek kebersihan lingkungan dan sanitasi produksi. Salah satu upaya dalam menjamin keamanan pangan adalah dengan melakukan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), khususnya pada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran rinci tentang penerapan GMP pada IRTP ikan sale di Kecamatan Panyabungan Kota Tahun 2025. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan April-Juli 2025. Sampel terdiri dari lima IRTP yang memproduksi ikan sale berbahan dasar ikan mas. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara menggunakan instrumen Peraturan Kepala BPOM No. HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 yang mencakup 37 parameter GMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar IRTP menjalankan usahanya sendiri tanpa tenaga kerja yaitu sebanyak 4 usaha (80%) dan hanya satu IRTP (20%) yang memiliki tenaga kerja. Sebagian besar usaha berdiri selama 1-10 tahun (60%), dan produksi ikan sale terbanyak berada di kisaran 5-10 kg per hari (60%). Pendapatan terbanyak berkisar antara Rp100.000-400.000 per hari (60%). Penerapan GMP di seluruh IRTP masih tergolong rendah. Terdapat 5 temuan minor, 12 mayor, 52 serius, dan 32 kritis. Seluruh IRTP berada pada Level IV, yang menunjukkan bahwa pemenuhan aspek dasar keamanan pangan masih sangat rendah. Ketidaksesuaian serius dan kritis dominan pada aspek kebersihan, sanitasi, pencatatan, dan pelabelan produk, sehingga meningkatkan potensi bahaya kesehatan bagi konsumen. Penerapan GMP pada IRTP ikan sale di Kecamatan Panyabungan Kota belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Diperlukan pembinaan intensif, peningkatan pemahaman pelaku usaha terhadap prinsip GMP, serta dukungan dari Instansi terkait agar kualitas dan keamanan produk pangan dapat terjamin dan layak konsumsi.