Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF THE SUITABILITY OF BETUNG BAMBOO HABITAT (DENDROCALAMUS ASPER) WITH A GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM APPROACH AND MAXENT : CASE STUDY OF GOLEWA DISTRICT AND SOA DISTRICT, NGADA REGENCY Fransiskus Antonio Rotok Sugi; Mamie Elsyana Pellondo’u; Norman P.L.B Riwu Kaho
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.288

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan dan perbedaan kesesuaian habitat dari bambu betung di Kecamatan Golewa dan Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Penelitian ini menggunakan metode observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji jackknife untuk model habitat di Kecamatan Golewa terdapat 9 variabel lingkungan yang berpengaruh yakni ketinggian tempat, pH tanah, bio12, bio1, kemiringan lereng, bio13, bio10, bio19 dan bio4. Sedangkan Kecamatan Soa terdapat 7 variabel lingkungan yang berpengaruh yakni pH tanah, bio10, bio13, bio1, bio12, ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Kesesuaian habitat bambu betung di Kecamatan Golewa memiliki nilai habitat tidak sesuai 0-0,2 dengan luas wilayah 0,0070 ha, habitat kurang sesuai 0,2-0,6 dengan luas wilayah 1.096,00 ha, habitat sesuai 0,6-0,8 dengan luas wilayah 262,170 ha, habitat sangat sesuai 0,8-1 dengan luas wilayah 134,323 ha. Sedangkan Kecamatan Soa memiliki nilai habitat tidak sesuai 0-0,4 dengan luas wilayah 0,0044 ha, habitat kurang sesuai 0,4-0,6 dengan luas wilayah 245,620 ha, habitat sesuai 0,6-0,8 dengan luas wilayah 191,573 ha, habitat sangat sesuai 0,8-1 dengan luas wilayah 110,787 ha.
PERBANDINGAN METODE PENGAWETAN ASAP CAIR-LARUTAN GARAM DAN PEREBUSAN BORAKS TERHADAP KUALITAS DAN HARGA BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) DI YAYASAN BAMBU LESTARI, DESA RATOGESA, KECAMATAN GOLEWA, KABUPATEN Marlince Manehat; Mamie Elsyana Pellondo’u; Pamona Silvia Sinaga
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.291

Abstract

Bambu betung (Dendrocalamus asper) dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi dan kerajinan mebel namun mempunyai daya tahan yang rendah dan rentan terhadap serangan organisme perusak sehingga dilakukan pengawetan. Daerah yang mempunyai potensi bambu tinggi adalah Kabupaten Ngada, NTT dan pelestariannya dikembangkan di Yayasan Bambu Lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan pengawetan antara metode liquid roof-larutan garam dan metode perebusan boraks melalui uji retensi dan perhitungan harga untuk mengetahui metode pengawetan mana yang lebih efisien dengan harga terjangkau. Analisis data menggunakan metode eksperimen dan uji Anova satu arah untuk uji retensi mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan perhitungan harga bambu awet untuk setiap metode pengawetan menggunakan perhitungan Harga Pokok Produksi. Hasil uji retensi dan perhitungan harga disajikan dalam bentuk tabel dan dilakukan perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai retensi kedua metode pengawetan telah memenuhi SNI dengan hasil uji anova menunjukkan nilai retensi kedua metode pengawetan tidak berbeda nyata. Harga Pokok Produksi menunjukkan bahwa metode boraks memiliki harga jual bambu yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode larutan asap-garam cair
The CONTRIBUTION OF NON-WOOD FOREST PRODUCTS (NTFP) WHITEWOOD OIL TO THE INCOME OF FATUBANO FARMERS' GROUP IN MAUBESI VILLAGE, INSANA TENGAH DISTRICT NORTH CENTRAL TIMOR DISTRICT Elisabeth Yuliani Dasilva; Mamie Elsyana Pellondo’u; Pamona Silvia Sinaga
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.317

Abstract

Salah satu HHBK yang sedang dikembangkan dan diprioritaskan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup NTT adalah tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi). Timor Tengah Utara merupakan salah satu daerah dengan potensi perkebunan kayu putih. Desa Maubesi Kabupaten Timor Utara merupakan salah satu lokasi budidaya tanaman Kayu putih (Melaleuca cajuputi). Masyarakat dapat merasakan dampak positif dari pengembangan tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi) yaitu peningkatan pendapatan rumah tangga, karena kondisi ekonomi di desa Maubesi relatif rendah dan sulit untuk meningkatkan taraf hidup karena semua pendapatan digunakan untuk subsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi HHBK minyak kayu putih di Desa Maubesi terhadap pendapatan Kelompok Tani Fatubano.Populasi dalam penelitian ini yakni sebanyak 20 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara dengan masyarakat dengan menggunakan alat bantu daftar pertanyaan (kuesioner) dan disertai dengan observasi langsung di lapangan. Sementara data sekunder diperoleh dari instansi terkait meliputi keadaan geografis dan keadaan sosial ekonomi masyarakat serta literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kontribusi pendapatan minyak kayu putih adalah senilai 4,368% dan rata-rata pendapatan yang dimiliki kelompok tani pengolah minyak kayu putih di Desa Maubesi Kabupaten Timor Tengah Utara adalah Rp9.600.000/tahun (20 orang), atau masing-masing anggota mendapat Rp480.000/tahun.