Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERENCANAAN JARINGAN FTTH BERBASIS TEKNOLOGI GPON DI DESA SALAM MAGELANG Khamid; Imam Suharjo
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.373

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa terhadap perencanaan pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) berbasis teknologi GPON. Sampel yang digunakan pada artikel ini yaitu laporan data PT Routelink Mediatech yang dilakukan di wilayah Desa Salam, Magelang, Jawa Tengah. Hasil yang diperoleh dalam artikel ini yaitu: (1) Pembangunan jaringan FTTH dilakukan pada dua wilayah yang terletak di Desa Salam, Magelang yaitu wilayah Jalan Desa dan Jalan Nasional sehingga membutuhkan dua tahap untuk melakukan pembangunan tersebut. (2) Dapat mengetahui kebutuhan material pembangunan jaringan FTTH karena telah dilakukan survey lapangan. (3) Jumlah titik lokasi yang akan dibangun jaringan yaitu pada tahap pertama telah terdata sebanyak 143 titik yang dapat dibangun tiang, sedangkan untuk tahap kedua telah terdata sebanyak 49 tiang. (4) Hasil pengukuran kabel dengan total keseluruhan kabel yang dibutuhkan adalah 8.500 meter dengan jumlah 24 ODP. (5) ODP yang terletak di Jalan Nasional memiliki jarak ODP terdekat 427 meter pada kode ODP SM3/ODP_RTM_12 dengan hasil ODP Power -16,19 dBm meter. Sedangkan ODP terjauh memiliki jarak 887 meter pada kode ODP SM4/ODP_RTM_16 dengan ODP Power -16,61 dBm. Sedangkan ODP di Jalan Desa yang terdekat berjarak 256 meter pada kode ODP SM2/ODP_RTM_5 dengan ODP Power -14,77 dBm meter dan ODP terjauh memiliki jarak 2.694 meter pada kode ODP SM3/ODP_RTM_10 dengan ODP Power -16,46 dBm. (6) Pekerjaan bisa lebih terarah karena dalam perencanaan sudah terdapat timeline pembangunan jaringan. (7)Dapat mengetahui alur jaringan karena dalam perencanaan terdapat desain topologi jaringan.
Sistem Notifikasi Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan Produksi Berbasis Internet Of Things (Iot) Menggunakan Esp8266 Fuad Hasyim; Imam Suharjo
Pixel :Jurnal Ilmiah Komputer Grafis Vol 17 No 1 (2024): Vol 17 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Komputer Grafis
Publisher : UNIVERSITAS STEKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/pixel.v17i1.1999

Abstract

This research develops an indoor air quality monitoring notification system for production rooms based on the Internet of Things (IoT) using the ESP8266. The system is designed to detect and provide early warnings of air pollution in production rooms. The Sharp GP2Y1010AU0F sensor is used to measure the concentration of dust particles in the air. Data from the sensor is sent to the ESP8266 module connected to the internet. This information is then forwarded to the Blynk application, enabling real-time monitoring through mobile devices. If the dust concentration exceeds the predetermined threshold, the system will activate the buzzer as an alarm. Test results show that this system can provide accurate and responsive notifications, thus helping to improve safety and health in the production environment.
Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Rekomendasi Desain Kacamata Terbaik Menggunakan Metode SAW Longse, Maylson; Imam Suharjo
Resolusi : Rekayasa Teknik Informatika dan Informasi Vol. 4 No. 6 (2024): RESOLUSI July 2024
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/resolusi.v4i6.2008

Abstract

In an era where the variety of eyewear designs and the development of various fashion trends, often makes it difficult for consumers to choose the best eyewear design to use so that a system is needed for this. Decision support systems are an effective solution in helping make this decision. This research uses the Simple Additive Weighting method to help in choosing eyewear designs based on several criteria such as design, material, price, lens type and brand. The Simple Additive Weighting method allows the calculation of the score of each selected criterion, assigns the appropriate weights, and produces eyewear recommendations that best suit customer preferences and needs. The use of Decision Support Systems is expected to not only simplify the process of selecting glasses, but also increase user satisfaction with the selected product that matches their expectations. This research aims to provide an understanding of the use of decision support systems applied to the optical industry to provide good service to customers. The comparison results of 30 data taken from 3 customers to test the system show a similarity of 86% in the tabel of test results of the method (SAW).So that the decision support system with the simple Addiptive Weighting method is the right system for selecting eyewear designs using the saw method based on the criteria set. Selection of glasses with the Supor brand FF151 series lens size 59mm bridge width 16mm stalk length 152mm with titanium material at a price of Rp.450,000 and the type of transition lens is the best choice in choosing the best eyewear design.
PERANCANGAN JARINGAN FTTH PADA OPD RING 1 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL Slamet Wiyana; Imam Suharjo
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.437

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa terhadap perencanaan pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) di area OPD ring 1 kantor pemerintahan Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dikarenakan saat ini masih menggunakan teknlogi point-to-point. Lingkup perencanaan pemasangan jaringan FTTH di OPD ring 1 kantor pemerintahan Kabupaten Gunungkidul terdiri dari satu OLT kemudian diteruskan ke ODC, kemudian jaringan diteruskan ke dua buah ODP, ODP 1 memiliki 9 buah ONT, sedangkan ODP 2 memiliki 1 buah ONT. Perbandingan penggunaan jaringan FTTH dan pont-to-point antara lain: (1) Pada jaringan FTTH kabel serat optik dari penyedia dibagi menggunakan splitter ke banyak pelanggan, sedangkan point-to-point kabel serat optik langsung dari penyedia layanan ke lokasi pelanggan. (2) Kinerja jaringan FTTH dipengaruhi oleh banyaknya pengguna karena bandwidth terbagi ke beberapa pengguna, sedangkan point-to-point kinerja lebih stabil karena tidak ada pembagian bandwidth ke pengguna lain. (3) Jaringan FTTH memerlukan lebih sedikit kabel serat optik dan lebih sedikit perangkat keras dibandingkan dengan point-to-point. (4) Jaringan FTTH rentan terhadap kegagalan jika splitter atau serat utama mengalami kerusakan, yang dapat mempengaruhi banyak pengguna sekaligus, sedangkan pada jaringan point-to-point hanya mempengaruhi satu pelanggan saja jika terjadi kerusakan pada serat utama. (5) Biaya implementasi dan perawatan jaringan FTTH lebih rendah dibandingkan dengan biaya implementasi dan perawatan jaringan point–to-point.
Implementasi Perancangan Desain Transitif VPC Menggunakan Mikrotik Sebagai Routing Instance Pada Prototype Arsitektur Hub-and-Spoke GCP Panji Yudha Tama; Imam Suharjo
JEKIN - Jurnal Teknik Informatika Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jekin.v4i3.821

Abstract

VPC atau Virtual Private Connect merupakan jaringan virtual yang digunakan dalam cloud computing seperti Google Cloud Platform (GCP). VPC memungkinkan pembangunan arsitektur jaringan virtual untuk menghubungkan service atau instance yang terdapat di Google Cloud. Salah satu kekurangan dari VPC pada Google Cloud adalah ketidakmampuannya untuk meneruskan traffic dari satu VPC ke VPC lain (non transitif). Kekurangan ini mengakibatkan terhambatnya penerapan arsitektur hub-and-spoke yang dapat diimplementasikan untuk memudahkan pengelolaan interkoneksi pada multiple VPC. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menjawab apakah implementasi perancangan desain transitif VPC dengan menggunakan mikrotik sebagai routing instance pada prototyping arsitektur hub and spoke dapat menjadi salah satu cara untuk membuat VPC pada GCP bersifat transitif. Pembuatan transitif VPC dilakukan dengan menggunakan Mikrotik RouterOS sebagai routing instance. Mikrotik digunakan sebagai perangkat router sehingga MikroTik akan bertindak sebagai gateway untuk traffic antar VPC. Mikrotik dipilih karena lengkapnya fitur yang ditawarkan, keandalannya dalam menjalankan fungsi routing, serta terjangkaunya harga license. Rancangan penggunaan Mikrotik sebagai routing instance ini berhasil membuat Hub VPC bersifat transitif, sehingga hub VPC dapat meneruskan traffic antar spoke VPC.
Pengembangan Sistem Keamanan Gerbang Rumah Smart Home Berbasis IoT dengan Metode RnD Hilman Aziz; Imam Suharjo
JEKIN - Jurnal Teknik Informatika Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jekin.v4i3.895

Abstract

Abstrak –​ Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem keamanan rumah berbasis Internet of Things (IoT) dengan menggunakan Arduino Nano dan ESP32. Sistem ini dilengkapi dengan berbagai sensor seperti LDR, magnetic switch, dan modul RFID untuk meningkatkan keamanan rumah. Sistem ini mampu mendeteksi adanya potensi bahaya dan memberikan notifikasi secara real-time melalui bot Telegram. Proses pengembangan mencakup perancangan perangkat keras dan pemrograman perangkat lunak untuk memastikan integrasi yang lancar antara semua komponen. Pengujian menunjukkan bahwa sistem ini bekerja dengan baik dalam mendeteksi gangguan keamanan, mengotorisasi akses pintu gerbang, dan memberikan kontrol jarak jauh. Dengan fitur-fitur tersebut, sistem ini tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memantau dan mengendalikan keamanan rumah mereka dari jarak jauh. Implementasi sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan keamanan rumah dan memberikan ketenangan bagi pemilik rumah melalui teknologi IoT yang canggih.
Sistem Notifikasi Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan Produksi Berbasis Internet Of Things (Iot) Menggunakan Esp8266 Fuad Hasyim; Imam Suharjo
Pixel :Jurnal Ilmiah Komputer Grafis Vol. 17 No. 1 (2024): Pixel :Jurnal Ilmiah Komputer Grafis dan Ilmu Komputer
Publisher : UNIVERSITAS STEKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/pixel.v17i1.1999

Abstract

This research develops an indoor air quality monitoring notification system for production rooms based on the Internet of Things (IoT) using the ESP8266. The system is designed to detect and provide early warnings of air pollution in production rooms. The Sharp GP2Y1010AU0F sensor is used to measure the concentration of dust particles in the air. Data from the sensor is sent to the ESP8266 module connected to the internet. This information is then forwarded to the Blynk application, enabling real-time monitoring through mobile devices. If the dust concentration exceeds the predetermined threshold, the system will activate the buzzer as an alarm. Test results show that this system can provide accurate and responsive notifications, thus helping to improve safety and health in the production environment.