Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menginformasikan bahwa banyaknya limbah kardus pada tahun 2023 mencapai 11,06% dari total sampah 18.414.659 ton. Dikarenakan hal tersebut, pemanfaatan limbah kardus dalam campuran penyusun beton menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi masalah pembuangan limbah kardus. Metode dalam penelitian ini yaitu eksperimental dengan berpedoman pada SNI 03-3449-2002 tentang Pedoman Perancangan Campuran Beton Ringan Menggunakan Agregat Ringan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil rata-rata kekuatan tekan pada umur 21 hari pada variasi normal 12,18 Mpa, variasi normal +sp 11,41 Mpa, variasi 2,5% 6,15 Mpa, dan variasi 5% 7,18 Mpa. Sedangkan pada umur 28 hari diperoleh pada variasi normal 12,50 Mpa, variasi normal +sp 12,30 Mpa, variasi 2,5% 6,98 Mpa, dan variasi 5% 7,24 Mpa. Berdasarkan hasil perhitungan kuat tekan dalam setiap variasi mengalami peningkatan nilai kuat tekan yaitu pada variasi normal terjadi peningkatan sebesar 2,62% dari umur 21 ke 28 hari, untuk variasi normal + SP mengalami peningkatan sebesar 7,8% dari umur 21 ke 28 hari, pada variasi campuran limbah kardus 2,5% terjadi peningkatan sebesar 11,89% dari umur 21 ke 28 hari, dan pada variasi campuran limbah kardus 5% terjadi peningkatan sebesar 0,83% dari umur 21 ke 28 hari. Dari perolehan hasil uji kekuatan tekan beton dapat disimpulkan bahwa benda uji menggunakan subtitusi limbah kardus terhadap agregat halus pada beton ringan mempengaruhi kekuatan tekan beton, akan tetapi tidak menambah perkuatan pada beton ringan. Kata kunci: bubur kardus, batu apung, superplasticizer, beton ringan, kuat tekan beton