Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA NUSANTARA DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Nugroho I F, Angga; Kurniawan, Rahmad; Priyandes, Alpano; Sari Dewi, Kezia Eka
SIGMA TEKNIKA Vol 6, No 1 (2023): SIGMATEKNIKA, VOL. 6, N0. 1, JUNI 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v6i1.5713

Abstract

Insiden kericuhan mahasiswa asal Papua yang terjadi di Surabaya menimbulkan kerusuhan di berbagai tempat seperti Papua dan Malang. Para tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat menyampaikan aspirasi terkait memajukan Papua dan memajukan kesejateraannya menjadi lebih baik dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terbitlah Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2021 Tentang Asrama Mahasiswa Nusantara, Perancangan Asrama Mahasiswa Nusantara merupakan langkah untuk menyatukan keberagaman bangsa Indonesia bertujuan untuk membangun rasa cinta kepada Bangsa dan Negara serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, berinterigas, dan berkarakter kebangsaan. Metode analisa data mengaplikasikan penjabaran konsep ke dalam ide perancangan, dari site plan, layout plan, denah tampak bangunan, potongan, interior ruang, dan sebagainya. Arsitektur nusantara merupakan arsitektur tradisional indonesia yang sangat beragam berdasarkan kekhasan daerah-daerah di Indonesia. Terdapat beberapa kesamaan yang akan menjadi ciri umum arsitektur nusantara, diantaranya berpanggung dan pemanjangan bumbungan atap. Ciri umum tersebut menjadi dasar pengolahan bentuk pada bangunan Asrama Mahasiswa Nusantra. Konsep Arsitektur Tropis yang diterapkan adalah dengan mengatur mikro klimat yang dapat menurunkan suhu dan kelembaban sekitar bangunan/Kawasan lebih kurang 2-3 derajat celsius.
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DI BATAM Priyandes, Alpano
SIGMA TEKNIKA Vol 6, No 2 (2023): SIGMATEKNIKA, VOL. 6, N0. 2, November 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v6i2.5505

Abstract

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di wilayah Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam diperlukan dukungan infrastruktur salah satunya adalah infrastruktur sumber daya air dengan ketersediaan air bersih yang memadai. Peningkatan investasi yang masuk ke Batam memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi yang bertumbuh semakin pesat, namun daya dukung lingkungan dinilai mengalami permasalahan dengan kondisi ketersediaan air bersih yang ada di Kota Batam mulai berkurang. Pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif perkiraan kebutuhan pengembangan utilitas. Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga masih dapat terpenuhi pada tahun 2025, namun diperkirakan pada tahun 2040 akan terjadi kekurangan pasokan air bersih. KEK Aero City Hang Nadim diperkirakan membutuhkan jumlah air bersih yang lebih banyak dibandingkan KEK lainnya, sedangkan KEK MRO membutuhkan air bersih paling sedikit diantara KEK lainnya.
ANALISIS PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KAWASAN INDUSTRI SYIPYARD KECAMATAN BATU AJI, KOTA BATAM Rusmana, Iyus; FD Sidabutar, Yuanita; Priyandes, Alpano; Henry, OK
Jurnal Potensi Vol. 5 No. 1 (2025): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v5i1.1709

Abstract

Sektor informal, seperti pedagang kaki lima, ojek online, warung kecil, dan usaha rumahan, sering dianggap sebagai penyebab kesemrawutan perkotaan. Hal ini disebabkan oleh regulasi yang minim, pemanfaatan ruang publik tanpa struktur, infrastruktur yang kurang memadai, dan urbanisasi yang cepat. Dengan keterbatasan area komersial dan fasilitas dasar, sektor ini tumbuh secara tidak terorganisir, menambah tekanan sosial dan tata ruang kota. Berbagai teori ekonomi dan sosial, seperti dualisme ekonomi, urbanisasi, ketergantungan, kebutuhan dasar, dan perencanaan tata ruang, menawarkan perspektif untuk memahami fenomena ini. Solusi kebijakan meliputi pendidikan, infrastruktur, regulasi, dan dukungan transisi ke sektor formal guna mengintegrasikan sektor informal secara berkelanjutan.