Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK TEPID SPONGE DALAM MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA BALITA DEMAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTAL KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Novandri; Widhawati, Riswahyuni; Ernawilis
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Demam bukan penyakit tapi salah satu gejala adanya suatu penyakit. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal.Jika demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan efek yang serius pada anak yaitu dapat menyebabkan dehidrasi dan kejang demam. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata–rata suhu balita demam sebelum dan sesudah diberikan teknik tepid sponge pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022 dan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan panas pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian Pre experiment dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design dimana pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, sebelum pemberian teknik tepid sponge (01) disebut pre test dan sesudah pemberian teknik tepid sponge dilakukan (02) di sebut post test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kecamatan Bantal, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dari bulan januari 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 yang berjumlah 155 balita dan besar sampel dengan rumus analitis numerik berpasangan adalah 25 balita. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Rata-rata suhu tubuh sebelum balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Tahun 2022 adalah 38,1°C. Rata-rata suhu tubuh balita sesudah diberikan teknik Tepid Sponge yaitu 36,37°C. Adanya pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan suhu tubuh pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022.
PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK TEPID SPONGE DALAM MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA BALITA DEMAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTAL KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Novandri; Ernawilis; Widhawati, Riswahyuni
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/9jt5re16

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Demam bukan penyakit tapi salah satu gejala adanya suatu penyakit. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal.Jika demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan efek yang serius pada anak yaitu dapat menyebabkan dehidrasi dan kejang demam. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata–rata suhu balita demam sebelum dan sesudah diberikan teknik tepid sponge pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022 dan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan panas pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian Pre experiment dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design dimana pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, sebelum pemberian teknik tepid sponge (01) disebut pre test dan sesudah pemberian teknik tepid sponge dilakukan (02) di sebut post test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kecamatan Bantal, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dari bulan januari 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 yang berjumlah 155 balita dan besar sampel dengan rumus analitis numerik berpasangan adalah 25 balita. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Rata-rata suhu tubuh sebelum balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Tahun 2022 adalah 38,1°C. Rata-rata suhu tubuh balita sesudah diberikan teknik Tepid Sponge yaitu 36,37°C. Adanya pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan suhu tubuh pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022.
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RS GRHA KEDOYA JAKARTA BARAT TAHUN 2024 Ramadani, Putri; Ernawilis; Suminar, Mira
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/3g0bsy18

Abstract

Introduction: The kidneys are organs that play an important role in maintaining environmental stability in the body and the survival and normal function of cells depends on maintaining the concentration of salts, acids and electrolytes. Research Objective: To determine the description of the quality of life in chronic kidney disease (CKD) patients undergoing hemodialysis (HD) at Grha Kedoya Hospital, West Jakarta in 2024. The research method uses the Quota Sampling method or technique. The analysis technique uses the Chi-square test, which is a statistical test used to test the significance of two variables. The research results of the p-value are that the majority of respondents aged 46-55 years 30 (38.5%), male 52 (66.7%), last education Academy/PT 31 (39.8%), long undergoing HD for less than 2 years 51 (65.4%), the person who cared for them during their illness was a relative 40 (51.3%), the illness they experienced was 2-3, namely 39 (50.0) eGFR value 78 (100.0 %). In addition, 57 patients (73.1%) had comorbid hypertension, 59 patients (75.6%) had comorbid heart disease, 55 patients (70.5%) had diabetes mellitus and 47 patients (60.3%) had comorbid hyperlipidemia and The results of the analysis also show the number of comorbid hemodialysis patients in the Hemodialysis Unit of Grha Kedoya Hospital, West Jakarta. It is known that 15 patients (19.2%) had 1 comorbidity and 63 patients (80.8%) had > 1 comorbidity. Of the 78 respondents, 49 (62.8%) had good physical health, 49 (62.8%) had good psychosis, 43 (55.1%) had good social relations and 53 (67.9%) had a good environment. Recommendation: The results of this research are expected to improve and enrich geriatrics knowledge, especially in therapeutic communication, increased empathy in service and occupational therapy and become additional knowledge for nurses in increasing their ability to provide professional nursing care, especially for patients undergoing hemodialysis and become a reference for future researchers Keywords: Quality of Life,Hemodialysis
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR DI UNIT OK RSU BHAKTI ASIH TAHUN 2024 Sadhat, Puteri; Ernawilis; Susilawati
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/3hzqkb72

Abstract

Pendahuluan Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh dan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan pada bagian tubuh yang akan ditangani, lalu dilakukan tindakan perbaikan dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Tujuan Penelitian : Diketahuinya Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Bedah Mayor di Unit OK RSU Bhakti Asih Tahun 2023. Metode Penelitian mengunakan cara atau teknik Qouta Sampling. Teknik analisa menggunakan uji Chi-square yaitu uji statistik yang di gunakan untuk menguji signifikasi dua variabel. Hasil Penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga tinggi 16 (26,3%), dukungan keluarga sedang 36 (59,0%) dan dukungan keluarga rendah 9 (14,7%). Hasil analisis bivariat juga menunjukan bahwa tingkat kecemasan dengan kategori normal atau tidak cemas 6 (9,8%), kecemasan ringan 37 (60,7%), kecemasan sedang 13 (21,3%) dan kecemasan berat sebanyak 5 (8,2%) dengan ini dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada responden dengan nilai yang signifikan p-value yaitu (P=0.000<0.05). Recommendation: It is hoped that the results of the research will add information to the hospital so that it can improve nursing care and provide education regarding the importance of anxiety levels for patients before carrying out surgery given to patients and their families and can develop or test it as a nursing intervention that increases the <0.05). Saran: Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi bagi pihak rumah sakit sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan serta memberikan edukasi mengenai pentingnya tingkat kecemasan terhadap pasien sebelum melakukan operasi yang diberikan kepada pasien dan keluarganya serta dapat mengembangkan atau mengujicobakan sebagai intervensi keperawatan dan yang meningkatkan kemampuan pasien serta menggali berbagai faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat kecemasan
THE EFFECT OF BRAIN GYMNASTICS ON FINE MOTOR SKILLS IN CHILDREN AT AL KAUTSAR ISLAMIC KINDERGARTEN IN SOUTH JAKARTA CITY IN 2024 Heni Purwanti; Sitanggang, Tantri Wenny; Ernawilis; Laila Anjani
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 18 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v18i2.413

Abstract

Fine motor skills are essential in early childhood development, supporting daily activities and school readiness. Brain gymnastics is a series of structured and simple movements involving coordination between the brain and body, designed to stimulate the nervous system and enhance motor development in a playful way. This study used a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach. A total of 33 children aged 4–6 years were selected using purposive sampling. The Denver Developmental Screening Test (DDST) was used as the main instrument, completed through parent interviews and direct observation by the researcher before and after the brain gymnastics intervention. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed-Rank Test. Before the intervention, 21 children (63.3%) showed delayed fine motor development. After the intervention, 30 children (90.9%) reached the normal developmental stage appropriate for their age. The Wilcoxon Signed-Rank Test revealed a significant difference with a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a statistically significant improvement in fine motor skills. The results demonstrate that brain gymnastics effectively improves fine motor skills in children aged 4–6 years. Through engaging and coordinated movements, brain gymnastics stimulates neural pathways and supports optimal motor development. It can be applied as a fun and practical method of stimulation in early childhood education settings. Keywords: Brain gymnastics, Fine motor skills, Early childhood, Developmental stimulation, DDST