Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYALAHGUNAAN ALOKASI DANA DESA OLEH KEPALA DESA Maharani, Mutmainnah; Agustang, Andi; Idrus, Idham Irwansyah
MITZAL (Demokrasi, Komunikasi dan Budaya) : Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi Vol 8, No 1 (2023): MITZAL, Volume 8, Nomor 1, Mei 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.3990

Abstract

Corruption has always been the most frequent news in Indonesia, every year there are officials who are dragged into corruption cases. All forms and methods have been carried out by the State to eradicate the movement of corruption. However, until now corruption still occurs in Indonesia which in the end is very detrimental to the people and the State. The purpose of this research is to find out: (1) the factors of corruption. (2) Law enforcement against misuse of village funds according to the provisions of the Corruption Crime Act. This study uses descriptive methods, data collection techniques through library research and qualitative data analysis to reach conclusions. Based on the results of the research, it shows that the factor in the occurrence of criminal acts of corruption is solely because of the material and feeling dissatisfied with what he gets, which makes him greedy and abuses his position as village head. It all comes from the personality of the village head himself as well as from environmental factors. In law enforcement according to the provisions of the Corruption Crime Act that occurred in Polewali Mandar, namely law enforcement which is carried out by taking action against a crime or violation by following existing SOPs and imposing sanctions or punishment on perpetrators of corruption in accordance with existing provisions under the Act.
MAKNA SIMBOLIK LIPAQ SAQBE BEDASARKAN SUREQ (MOTIF) DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Maharani, Mutmainnah; Kesuma, Andi Ima; Ridha, Muhammad Rasyid; Nasuhan, Najamuddin
Pepatudzu : Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Vol 20, No 1 (2024): Volume 20, Nomor 1, Mei 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univ. Al Asyariah Mandar Sulbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/fkip.v20i1.4981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis makna simbolik yang ada pada 11 sureq untuk setiap lipaq saqbe, menganalisis fungsi ke 11 sureq pada lipaq saqbe, menganalisis mengapa masyarakat masih mempertahankan keaslian sureq (motif) pada lipaq saqbe sampai saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung. Subjek penelitian adalah budayawan, sejarawan, penenun dan masyarakat yang ada di Polewali Mandar yang paham akan lipaq saqbe. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Makna simbolik ke 11 sureq yang ada pada setiap lipaq saqbe memiliki filosofi dan makna yang mengandung konsep adat istiadat masyarakat Mandar. sureq tersebut merupakan simbol komunikasi non verbal yang mengokomunikasikan makna, pesan melalui setiap sureq pada lipaq saqbe. Beberpa makna yang ada pada setiap lipaq saqbe melambangkan adanya perbedaan antara sureq yang dipakai oleh para bangsawan, kepala adat dan masyrakat biasa. Setiap sureq memiliki corak atau motif yang sama, hal yang dapat membedakan setiap lipaq saqbe yaitu warna dan besar kecilnya kotak- kotak yang ada pada ke 11 lipaq saqbe tersebut. Secara umum fungsi dari ke 11 sureq pada setiap lipaq saqbe mandar seperti pagar yang memberi perlindungan kepada dirinya, sebagai pembeda yang dapat dilihat dari setiap sureq tersebut, serta dapat dijadikan sebagai aksesoris pada setiap acara. Dan tentunya sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan. Sampai saat ini masyarakat mempertahankan keaslian sureq pada lipaq saqbe karena masih banyak peminat ataupun masyarakat masih menjunjung tinggi keaslian sureq, serta ini menjadi salah satu tempat mata pencaharian bagi masyarakat mandar. selain itu lipaq saqbe juga merupakan peninggalan yang harus selalu di lestarikan meski sudah banyak yang mengikuti perkembangan zaman.