Wandasari, Opi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Poligami: Masalah atau Solusi? Wandasari, Opi; Faisar Ananda
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202404758000

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang poligami merupakan masalah atau solusi analisis terhadap transdisipliner wahdatul uluum. Poligami dalam masyarakat masih menjadi perbincangan yang kontroversial dalam masyarakat. Islam secara jelas untuk dapat melaksanakan poligami ada hal utama yang harus di penuhi yakni dapat berlaku adil dan poligami di batasi hanya dapat menikah dengan empat orang perempuan saja, hal sebagaimana dimuat dalam Al-Quran Surah An-Nisa’ Ayat tiga. Kebanyakan orang beranggapan bahwa poligami merupakan masalah dalam suatu keluarga, hal disebabkan sudah terbaginya baik itu berupa nafkah, rumah serta kasih sayang. Tentunya itu disebabkan ada yang salah dalam pelaksanaannya. Namun pada hakikatnya bahwa poligami merupakan jalan keluar atau pintu darurat dari masalah yang tengah di hadapi keluarga. Ulama sepakat untuk dapat melaksanakan poligami harus ada alasan kuat yakni seperti istri mandul atau sakit berkepanjangan, atau hawa nafsu suami yang kuat sehingga jalur poligamilah yang menjadi solusinya. Dari diperbolehkannya poligami, Allah juga menginggatkan bahwa untuk berlaku adil dalam poligami ini tidaklah mudah, sehingga dianjurkan cukup dengan satu istri saja. Maka jika dilihat dari Wahdatul Uluum akan poligami, maka dapat diketahui bahwa poligami merupakan jalan keluar dari permasalahan yang di hadapi keluar apabila dijalankan dengan baik. Sehingga dapa dipahami bahwa segala sesuatu yang telah di atur oleh Allah memiliki tujuan yang baik.
IMPLICATIONS OF THE NORTH SUMATRA MUI FATWA ON TALAQ OUTSIDE THE COURT: Harmonization of Islamic Sharia and Positive Law in Indonesia Syahputra, Akmaluddin; Yazid, Imam; Wandasari, Opi
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 8 No. 2 (2025): Religion and Society in the Digital Age: Communication, Moderation, and Social
Publisher : UIN Mataram dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v8i2.13776

Abstract

Out-of-court divorce is a practice still often found in Indonesia, despite being contrary to positive laws, such as Law Number 1 of 1974 concerning Marriage and the Compilation of Islamic Law (KHI). This study aims to analyze the legal implications of talaq outside the court from the perspective of the Fatwa of the Indonesian Ulema Council (MUI) of North Sumatra. With a normative juridical approach, this study explores the legal provisions of talaq in Islamic law, the relevance of fatwa to laws and regulations, and its impact on legal certainty and the protection of the rights of wives and children. Data was obtained through document studies of MUI fatwas, regulations, Islamic legal literature, and related academic studies. The results of the study show that the fatwa of the North Sumatra MUI recognizes the validity of talaq outside the court from a religious perspective, provided it meets the requirements of Sharia, but still recommends reporting it to the religious court to ensure legal certainty. This fatwa educates the public not to impose talaq carelessly and ensures the rights of the parties involved, such as alimony, custody, and the distribution of common property. The legal and social implications of this fatwa reveal a fundamental distinction between Islamic law and positive law, which can impact the protection of family rights. By applying the theory of maqashid shari'ah, this study concludes that the MUI fatwa aims to harmonize Islamic shari'ah values with state law in order to achieve the benefits of society.