Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Pemberian Terapi GH Terhadap Peningkatan Densitas Tulang Pada Pasien Dengan Defisiensi GH Arvin, Jason; Hendarto, Robert Suryajaya; Cahyadi, Stanley Surya; Bambang, Ignatius Adithya Pratama; Vincentia, Angeline
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoporosis merupakan keadaan dimana adanya ketidakseimbangan resorpsi dan remodeling tulang yang menyebabkan penurunan densitas mineral tulang dan meningkatkan resiko patah tulang, dimana hal ini sering dialami pada orang yang memiliki defisiensi growth hormone. Terapi growth hormone diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang dengan cara mendorong pembentukan, resorpsi dan pergantian tulang pada orang dengan defisiensi growth hormone. Tujuan dari tinjauan ini untuk mengetahui efektifitas dan peran terapi growth hormone dalam meningkatkan kepadatan mineral tulang dalam upaya menurunkan resiko terjadinya osteoporosis yang menjadi salah satu factor resiko terjadinya patah tulang pada pasien dengan defisiensi growth hormone. Pencarian literatur melalui collecting data dari artikel yang berkaitan dengan pemberian terapi growth hormone terhadap peningkatan densitas tulang dengan rentan waktu 2013-2023 dengan menggunakan database berupa Pubmed, Google Scholar, Ebsco, Medline, Cochrane, dan Hindawi. Pemberian terapi GH mampu meningkatakan densitas tulang hingga 3,5% dan menurunkan risiko patah tulang hingga 28%. Defisiensi GH dikaitkan dengan kadar pengantian tulang yang rendah, menyebabkan penurunan kepadatan tulang. GH bekerja dengan mendorong sintesis IGF-1 dalam osteoblas dengan mendorong pergantian tulang, termasuk penambahan penanda pembentukan tulang dan penurunan penanda resorpsi tulang. Sehingga terjadi peningkatan kepadatan mineral tulang dan dapat menurunkan risiko terjadinya patah tulang.
KORELASI FAKTOR DEMOGRAFI, NUTRISI DAN ANTROPOMETRI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA PETUGAS KEAMANAN DI UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA Santoso, Alexander Halim; Lontoh, Susy Olivia; Gunaidi, Farell Christian; Istikanto, Ferdian Harum; Destra, Edwin; Kurniawan, Junius; Anggraeni, Natasha; Cahyadi, Stanley Surya; Mayvians, Tizander
Ebers Papyrus Vol. 27 No. 1 (2021): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v27i1.12157

Abstract

Introduction Hypertension is a silent killer and causes various complications and even death. According to World Health Organization (WHO), hypertension causes 9.4 million deaths per year worldwide. Hypertension is more common in countries with low to middle economic status than in high-income countries. Based on the results of the Riskesdas 2018, there was an increase in the prevalence of hypertension in people aged ?18 years, from 23.8% to 34.1%. DKI Jakarta Province is one of the provinces with a high prevalence of hypertension (34%). University security officers are a group of workers who are at risk of hypertension. This may be due to the work style of the University security officers who are mostly standing and sitting. Studies of security personnel are still rare. Methodology This study is an analytical study with a cross-sectional design to see the correlation of demographic, nutritional and anthropometric factors on hypertension. Results In this study, a total of 90 male  subjects were recruited, with an average age of 30.09 years, 84.4% were educated to high school level, 80% smoked, 88.9% consumed coffee, 92,2% exercised regularly. In this study, it was found that the subject's average body weight was 70.56 kg, the average body mass index of the subject was 24.79 kg/m2, 32.2% of the subjects had an waist circumference of more than 90 cm and the average hip circumference was 97.24 cm. In this study, it was found that 48.9% had high blood pressure, where 8.9% of subjects had systolic blood pressure of 140 mmHg and 47.8% of subjects had diastolic blood pressure of ³90 mmHg. There was a positive and significant correlation between age, body weight, BMI, waist circumference and hip circumference with hypertension (p<0.05). Conclusion Increasing age, weight, body mass index, abdominal circumference and pelvic circumference were correlated with hypertension in security officers