Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Dari Seramid Terhadap Pengobatan Dermatitis Atopik : Literatur Review Christine, Meilissa; Sylvano, Laurencia; Riantyarn, Tinezia Allia; Mutiara, Mutiara; Kolondang, Michelle Ernestine
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seramid adalah sphingolipid yang penting dalam membentuk barier permeabilitas kulit, dan mencegah invasi zat asing. Kekurangan seramid dapat menyebabkan gangguan pada fungsi barier kulit. Dermatitis Atopik (DA) adalah salah satu jenis penyakit kulit yang terjadi akibat disfungsi barier kulit, dan seramid dapat digunakan sebagai terapi alternatif. Literature review ini bertujuan mencari literatur mengenai penggunaan seramid dalam pengobatan DA. Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan pemilihan literatur yang sesuai dengan topik. Kata kunci yang dipilih adalah “Ceramide” AND "Atopic Dermatitis" OR "Atopic Eczema" AND “Treatment”. Penulis mencari kumpulan tinjauan pustaka dari beberapa sumber terpercaya antara lain Pubmed, Google Scholar, Ebsco, Medline, Science Direct, Cochrane dan Hindawi yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Dari hasil pencarian, penulis melakukan seleksi kembali dan didapatkan 33 jurnal. Hasil diskusi disusun dalam format terorganisir yang terdiri dari definisi, epidemiologi, patofisiologi, dan bagaimana seramid memberikan efek sebagai terapi alternatif pada kejadian dermatitis atopik. Seramid berperan sebagai modulator air dan menjadi barier permeabilitas dengan membentuk struktur multi-layered lamellar dengan lipid lainnya pada lapisan stratum korneum (SC). Gangguan seramid dapat menyebabkan terganggunya fungsi sawar kulit intraseluler dan meningkatkan transepidermal water loss (TEWL), sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit termasuk dermatitis atopik.Terdapat hubungan signifikan antara dermatitis atopik yang menyebabkan kadar seramid berkurang dengan penggunaan seramid. Penatalaksanaan dermatitis atopik terutama ditujukan mengurangi tanda dan gejala penyakit, mencegah atau mengurangi kekambuhan. Pendekatan terapeutik terbaik adalah dengan meningkatkan fungsi barier kulit dengan penggunaan pelembab secara teratur dan menghindari iritasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa seramid berperan dalam menjaga kelembaban kulit dan memperbaiki kerusakan pada barier kulit. Penggunaan produk topikal yang mengandung seramid dan lipid lainnya dapat membantu memperbaiki barier kulit dan mengurangi gejala DA. Studi juga menunjukan bahwa menambahkan seramid ke dalam pelembab kulit dapat meningkatkan fungsi barier kulit. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai peran seramid dalam perawatan dermatitis atopik dan pengembangan produk yang dapat meningkatkan kesehatan kulit.
HUBUNGAN DURASI BERKENDARA DENGAN KEJADIAN GEJALA LOW BACK PAIN PADA PENGEMUDI OJEK ONLINE Sylvano, Laurencia; Novendy, Novendy
Ebers Papyrus Vol. 27 No. 2 (2021): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v27i2.16125

Abstract

Transportasi memiliki peranan penting dalam aktivitas sehari-hari manusia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah motor yang ada di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan jenis kendaraan lain dalam beberapa tahun belakangan ini. Dengan berkembangnya teknologi di era globalisasi, terdapat inovasi yang memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan menciptakan peluang kerja baru. Salah satunya adalah ojek online. Dengan tingginya penggunaan ojek online penyedia jasa dalam hal ini pengemudi ojek seringkali menghabiskan waktu yang cukup lama mengendarai sepeda motor. Lamanya durasi berkendara sepeda motor oleh para pengemudi ojek online dapat menyebabkan faktor resiko beberapa penyakit. Salah satunya adalah low back pain (LBP). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya kejadian low back pain pada pengemudi ojek online sehingga dapat dilakukan pencegahan akan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analitik-observasional dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengisian kuisioner. Total jumlah responden pada penelitian ini adalah 188 responden, dengan 168 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 20 orang perempuan. Pada penelitian durasi berkendara dibagi menjadi >10 jam dengan jumlah responden 97(51,3%) orang dan ?10 jam dengan jumlah responden 91(48,1%)orang. Dari penelitian didapatkan 124 responden mengalami gejala low back pain dan 64 responden tidak mengalaminya. Berdasarkan analisis bivariat, didapatkan P- value adalah 0.006 dan PR adalah 1.343, sehingga dinyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara durasi bekendara dengan gejala low back pain pada driver ojek online.