Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Function Of Spatial Planning In Maintaining The Environmental Preservation Of West Pasaman District Rahmadani Siregar, Dewi; Azzahra, Nabila; Fajri, Muhammad; Amini, Aisyah; Hari Asri, Hazqan; Setiawan, Arif; Oktavia, Elfitri; Suhendrinal; Haryeni; Jelibseda; Nurhasan Syah; Heldi; Catri, Indra; Dewata, Indang; Barlian, Eri; Umar, Iswandi; Kamal, Eni
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 13 No. 1 (2025): ISSUE JANUARY-JUNE 2025
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v13i1.56208

Abstract

Abstract: This research examines the role of spatial planning in preserving the environment in West Pasaman Regency. The main aim of this research is to evaluate how the implementation of spatial planning can support environmental conservation efforts. The method used is qualitative descriptive analysis with a case study approach. Data was collected through in-depth interviews, field observations, and analysis of spatial planning documents. The research results show that good and well-planned spatial planning can reduce pressure on natural resources and improve the quality of the living environment. However, challenges such as weak law enforcement and low public awareness are still the main obstacles. In conclusion, the integration of spatial planning policies that pay attention to environmental aspects is very crucial to achieving sustainable development in West Pasaman Regency. Keywords: Environment; Spatial; Continuity;   Abstrak Penelitian ini menelaah peran tata ruang dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Pasaman Barat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana implementasi tata ruang dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen perencanaan tata ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata ruang yang baik dan terencana dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Namun, tantangan seperti lemahnya penegakan hukum dan rendahnya kesadaran masyarakat masih menjadi hambatan utama. Kesimpulannya, integrasi kebijakan tata ruang yang memperhatikan aspek lingkungan sangat krusial untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Pasaman Barat. Kata Kunci : Lingkungan; Tata Ruang; Keberlanjutan;
Hukum Lingkungan Dalam Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Jelibseda; Arif Setiawan; Aldri Frinaldi; Rembrand
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 1 (2024): GJMI - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i1.215

Abstract

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 278,8 juta pada tahun 2023. Dengan pertumbuhan populasi yang terus berlangsung, pola konsumsi sehari-hari juga mengalami peningkatan. Sebagai konsekuensinya, limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia setiap hari dapat memiliki dampak negatif jika tidak dikelola dengan efektif. Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 yang mengatur pengelolaan limbah rumah tangga sebagai bagian dari sistem hukum negara. Fokus dari penelitian ini adalah pada aspek hukum lingkungan yang terkait dengan pengelolaan limbah rumah tangga dan langkah-langkah hukum yang akan diambil terhadap individu yang melanggar ketentuan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian literatur.
Analysis of Vegetation Structure and Sustainable Management of Mangrove Forests Jelibseda; kamal, Eni; Razak, Abdul; Diliarosta, Skunda
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 12 (2024): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i12.9683

Abstract

The objective of this study is to examine the structure of mangrove vegetation on Dompak Island and develop sustainable management strategies. The research employs a descriptive approach with purposive sampling as the sampling technique. Research instruments include a hygrometer, raffia rope, location map, hand refractometer, roll meter, hand counter, and identification book. Additional materials used are tissue, an oven, GPS, 70% alcohol, rope, plastic bags, analytical scales, a camera, distilled water, aluminum foil, a multi-tester, mangrove data, and a refractometer. The study identified six mangrove species on Dompak Island: Avicennia marina, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, and Ceriops tagal. Among these, Rhizophora apiculata was the most abundant, with 68 individuals at the tree level, 18 at the sapling level, and 19 at the seedling level. Based on SWOT analysis, the recommended strategy for managing Dompak Island’s mangroves is conservation-focused. This includes protecting the ecosystem, prohibiting destructive activities such as deforestation, and implementing regulations for local communities to ensure the sustainability of mangrove forests. In conclusion, the mangrove vegetation structure on Dompak Island, Tanjungpinang City, remains diverse and well-preserved.