Perumda Perusahaan Daerah atau Perumda Perkebunan Kahyangan Jember adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang industri kopi dan karet. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1969, perum ini memegang peranan penting dalam rantai pasokan industri kopi, dari pengolahan biji kopi hingga pemasaran produk akhir. Ketergantungan proses pengoperasiannya dengan persediaan bahan baku di perusahaan ini menjadikan faktor terpenting dari lancarnya kegiatan produksi serta efisiensinya dalam biaya. Arus hasil bahan mentah yang tidak terkontrol dapat berakibat pada overstock (kelebihan stok) yang menambah biaya penyimpanan dan juga stock-out (kekurangan stok) mengakibatkan gangguan dalam kegiatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam pengendalian persediaan bahan baku kopi untuk efisiensi operasional dan produktivitas perusahaan.Metodologi penelitian tersebut adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada Perumda Perkebunan Kahyangan Jember. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi, serta analisis data sekunder dari laporan perusahaan dan studi literatur terkait. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode EOQ mampu mengestimasikan jumlah yang optimum pemesanan bahan baku, yang pada akhirnya akan dapat memperkecil frekuensi pemesanan, mengurangi banyaknya biaya penyimpanan yang ditimbulkan. Dari perhitungan EOQ, jumlah pemesanan ekonomis bertambah sebanding pada munculnya kenaikan permintaan bahan baku kopi, dan hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa metode ini sangat sesuai untuk memadukan antara produksi yang diperlukan dalam jumlah persediaan yang tersedia.Selanjutnya dalam penelitian ini terungkap juga bahwa preferensi konsumen mempengaruhi akan perencanaan pengadaan bahan baku. Dari analisis terhadap preferensi pasar, konsumsi coffeesachet meningkat dibandingkan kopi kemasan besar, sehingga strategi pengadaan bahan baku perlu untuk disesuaikan dengan tren tersebut. Dengan memahami permintaan pasar, perusahaan dapat melakukan pengadaan bahan baku secara lebih terstruktur guna menghindari kekurangan stok saat produksi meningkat.Penelitian ini juga menyoroti peranan sistem informasi akuntansi dalam pemeliharaan bahan baku. Meliputi ini adalah sudah mencatat pergerakan pendapatan-cash dan piutang menjadi contoh penerapan sistem pembukuan modern yang lebih berbasis teknologi yang akan memiliki real time view dari monitoring stock, mengurangi kesalahan pencatatan, dan memperbanyak transparansi dalam pengelolaan bahan baku. Sistem ini juga dikaitkan dengan prinsip First In First Out (FIFO) yang berhasil menjaga kualitas bahan baku karena mengurangi masa pakai suatu bahan mentah yang sudah terkumpul lama.Kesimpulan penelitian ini mengenai penerapan metode EOQ merupakan kesimpulan dari pengelolaan terhadap pengadaan bahan baku kopi yang efektif dalam pengoptimalan jumlah pemesanan, biaya penyimpanan yang rendah, serta efisiensi produksi yang semakin meningkat. Dalam hal ini, tren konsumsi yang dinilai serta pemakaian sistem informasi akuntansi dalam pencatatan bahan baku dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis strategis.