Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Metodologis Ushul Fiqh Terhadap Pandangan Yusuf Al-Qardhawi Tentang Penggunaan Pil Penunda Haid: Methodological Analysis of Ushul Fiqh on The View of Yusuf Al-Qardhawi’s View on The Use of Menstrual Delay Pills Anggita Utari; Muhammad Zali
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 9: September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.898 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.872

Abstract

Permasalahan bagi wanita dalam melaksanakan ibadah adalah berkaitan dengan fitrah wanita itu sendiri yang tidak dimiliki oleh kaum Adam seperti masalah haid. Ketika seorang wanita telah memasuki masa haid, maka dilarang melakukan ibadah-ibadah yang juga diharamkan kepada orang yang sedang junub, seperti shalat, puasa, haji, dan menyentuh Al-Quran. Hal tersebut menjadikan kurangnya waktu bagi kaum wanita untuk mendapatkan amalan kebaikan dari ibadah-ibadah tersebut. Karena alasan tersebut, maka sebagian wanita ingin menunda waktu haid mereka khususnya ketika menjalankan ibadah puasa ramadhan dan ibadah haji dengan mengkonsumsi pil penunda haid. Terkait hukum penggunaan pil penunda haid ini, ulama mempunyai beberapa pendapat atau pandangan hukum, salah satunya adalah Yusuf Al-Qardhawi sebagai salah seorang sosok ulama kontemporer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metodologis ushul fiqh terhadap pandangan Yusuf Al-Qardhawi tentang penggunaan pil penunda haid. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu seperti kitab-kitab, buku serta jurnal yang berimplikasi dengan masalah ushul fiqh dan haid. Hasil dari penelitian ini bahwa Yusuf Al-Qardhawi membolehkan wanita menggunakan pil penunda haid pada bulan puasa ramadhan dan saat menunaikan ibadah haji. Kebolehan tersebut atas dasar pertimbangan penggunaan pil tersebut dapat dipertanggungjawabkan tidak akan menimbulkan mudharat bagi dirinya dikemudian hari.
Fiqh Dan Hadis Dalam Perspektif Gender : Telaah Terhadap Hadis -Hadis Tentang Hak-Hak Perempuan Dalam Islam Adriansyah Arya Pratama; Muhammad Zali
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 9 (2024): GJMI - SEPTEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i9.912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hadis-hadis tentang hak-hak perempuan dalam Islam dari perspektif fiqh dan gender. Pendekatan yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis hadis-hadis yang berkaitan dengan hak perempuan, termasuk pendidikan, peran dalam keluarga, kepemimpinan, dan partisipasi di ruang publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran klasik terhadap hadis-hadis ini sering kali dipengaruhi oleh bias patriarki, yang membatasi peran perempuan. Namun, ulama dan akademisi kontemporer berusaha untuk mereinterpretasi hadis-hadis tersebut agar lebih sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan gender yang diajarkan Islam. Reinterpretasi ini menekankan pentingnya memahami konteks sosial-historis dari hadis-hadis tersebut dan membuka peluang yang lebih luas bagi perempuan Muslim untuk berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan modern. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tafsir kontekstual dan hermeneutis terhadap hadis-hadis ini diperlukan agar hak-hak perempuan dalam Islam dapat diterapkan dengan lebih adil dan relevan.