Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Penstabil Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Permen Jelly Buah Pandan Tikar (Pandanus tectorius Park.) Regoi, Hartini Litasia Marice; Sarungallo, Zita Letviany; Santoso, Budi; Susanti, Cicilia Maria Erna; Sinaga, Nurhaidah Iriany; Irbayanti, Diana Nurini; Situngkir, Risma U
Agritechnology Vol 7 No 1 (2024): Volume 7 Nomor 1 (Juni) 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v7i1.116

Abstract

Permen jelly pada umumnya adalah permen yang terbuat dari buah ataupun sayuran yang memiliki nilai nutrisi lebih dibandingkan jelly di pasaran yang aroma/flavornya berasal dari penambahan esence (sintetik). Untuk menghasilkan permen jelly bertekstur lunak, perlu dilakukan formulasi bahan yang mengandung hidrokoloid seperti carboxymethy celluloce (CMC), gelatin dan karagenan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan jenis dan konsentrasi penstabil permen jelly buah pandan tikar (Pandanus tectorius Park.), serta sifat fisik dan organoleptik permen jelly. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan formulasi permen jelly buah pandan tikar dengan perlakuan konsentrasi penstabil (CMC, gelatin, karagenan), yaitu Formula J1 (Gelatin 5%), Formula J2 (Gelatin 4,5% dan CMC 0,5%), Formula J3 (Gelatin 4% dan CMC 1%), Formula J4 (Gelatin 3% dan Karagenan2%) yang diulang 2 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisikokimia permen jelly buah pandan tikar dari ke-4 formula yaitu warna kuning- kuning transparan, beraroma khas pandan, rasa manis asam, bertekstur lunak liat hingga lunak hancur, kadar air berkisar 54,59-65,42%, total padatan terlarut berkisar 19,00-23,50 °Briks, pH berkisar 4,74-5,28 dan vitamin C berkisar 2,53-7,78%. Jenis penstabil yang menghasilkan permen jelly buah pandan tikar yang disukai adalah gelatin pada konsentrasi 4,5%; berdasarkan kandungan vitamin C dan skor tingkat penerimaan panelis tertinggi maka formula J2 merupakan formula terpilih dengan warna kuning transparan dengan aroma khas pandan dengan tekstur lunak liat, serta memiliki kandungan vitamin C sebesar 7,78%.
Karakteristik Fisikokimia Sirup Glukosa dari Sagu (Metroxylon sp) Lokal Papua yang Diproduksi Secara Enzimatis Napitupulu, Mery; Sarungallo, Zita; Situngkir, Risma U; Iriani, Fitri; Hutagaol, Jhon; Ginting, Dewi
Agritechnology Vol 7 No 2 (2024): Volume 7 Nomor 2 (Desember) 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v7i2.130

Abstract

Jenis pati sagu (Metroxylon sp.) yang tumbuh di Papua dan Papua Barat sangat beragam, yang berpotensi untuk diolah menjadi sirup glukosa dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mmenghasilkan sirup glukosa secara enzimatis dari pati sagu yang berasal dari 4 sentra produksi yaitu Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Wasior dan Serui; dan menentukan karakteristik fisikokimia dari pati sagu, serta sirup glukosa yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari empat jenis pati sagu dari empat lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari (P1), Kabupaten Teluk Bintuni(P2), Kabupaten Wasior (P3), dan Serui (P4). Produksi sirup glukosa dilakukan secara enzimatis menggunakan enzim α-amilase dan Glukoamilase. Hasil penelitian ini menunjukan sifat fisikokimia pati sagu asal 4 Kabupaten memiliki kadar air 12,36-13,44%, kadar abu 0,02-0,07% (basis kering, bk), kadar pati 81,49-84,19% (bk), amilosa 36,8-36,55% (bk), amilopektin 46,86-47,23% (bk), dan derajat asam 1,73-1,80 ml NaOH 1N/100g), telah memenuhi syarat mutu pati sagu SNI-1995. Proses pembuatan sirup glukosa pati sagu secara enzimatis melalui dua tahap yaitu likuifikasi menggunakan α-amilase 0,1% dengan suhu 90oC selama 50 menit, dan sakarifikasi menggunakan glukoamilase 0,08% pada suhu 50oC selama 24 jam, dilanjutkan dengan tahap evaporasi. Sirup glukosa yang dihasilkan memiliki warna coklat tua-agak kuning; aroma normal; rasa manis, dengan rendemen (66,09-71,11%), dengan kadar air (12,37-18,76%), kadar abu (0,05-0,06%), gula pereduksi (47,18-53,03 μg/ml), dan total padatan terlarut (51,10-69,05 oBrix) yang telah memenuhi standar SNI-2013. Semakin putih pati sagu cenderung menghasilkan warna sirup glukosa yang semakin terang.
Karakteristik Fisikokimia Sirup Glukosa dari Sagu (Metroxylon sp) Lokal Papua yang Diproduksi Secara Enzimatis Napitupulu, Mery; Sarungallo, Zita; Situngkir, Risma U; Iriani, Fitri; Hutagaol, Jhon; Ginting, Dewi
Agritechnology Vol 777 No 222 (2024): Volume 7 Nomor 2 (Desember) 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v7i2.130

Abstract

Jenis pati sagu (Metroxylon sp.) yang tumbuh di Papua dan Papua Barat sangat beragam, yang berpotensi untuk diolah menjadi sirup glukosa dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mmenghasilkan sirup glukosa secara enzimatis dari pati sagu yang berasal dari 4 sentra produksi yaitu Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Wasior dan Serui; dan menentukan karakteristik fisikokimia dari pati sagu, serta sirup glukosa yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari empat jenis pati sagu dari empat lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari (P1), Kabupaten Teluk Bintuni(P2), Kabupaten Wasior (P3), dan Serui (P4). Produksi sirup glukosa dilakukan secara enzimatis menggunakan enzim α-amilase dan Glukoamilase. Hasil penelitian ini menunjukan sifat fisikokimia pati sagu asal 4 Kabupaten memiliki kadar air 12,36-13,44%, kadar abu 0,02-0,07% (basis kering, bk), kadar pati 81,49-84,19% (bk), amilosa 36,8-36,55% (bk), amilopektin 46,86-47,23% (bk), dan derajat asam 1,73-1,80 ml NaOH 1N/100g), telah memenuhi syarat mutu pati sagu SNI-1995. Proses pembuatan sirup glukosa pati sagu secara enzimatis melalui dua tahap yaitu likuifikasi menggunakan α-amilase 0,1% dengan suhu 90oC selama 50 menit, dan sakarifikasi menggunakan glukoamilase 0,08% pada suhu 50oC selama 24 jam, dilanjutkan dengan tahap evaporasi. Sirup glukosa yang dihasilkan memiliki warna coklat tua-agak kuning; aroma normal; rasa manis, dengan rendemen (66,09-71,11%), dengan kadar air (12,37-18,76%), kadar abu (0,05-0,06%), gula pereduksi (47,18-53,03 μg/ml), dan total padatan terlarut (51,10-69,05 oBrix) yang telah memenuhi standar SNI-2013. Semakin putih pati sagu cenderung menghasilkan warna sirup glukosa yang semakin terang.