Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keanekaragaman buah Pandan tikar (Pandanus tectorius Park.) asal Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat berdasarkan karakteristik fisik dan kandungan gizinya Sarungallo, Zita; Hegemur, Katarina; Susanti, Cicilia Maria Erna; Sinaga, Nurhaidah Iriany; Djading, Abadi; Irbayanti, Diana Nurini
Cassowary Vol 8 No 1 (2025): Januari
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/casssowary.cs.v8.i1.306

Abstract

ABSTRACT : The Pandan tikar (Pandanus tectorius Park.) was found in many coastal areas, has the potential to be processed into various food products. This study aims to study the diversity of 6 Pandan tikar fruits originating from several locations of Papua and West Papua province based on their physical characteristics and nutritional content. The method used in this study is an exploration method with observations. The origins of the six Pandan tikar fruits were Mansinam (P1), Mansinam (P2), Pasir Putih (P3), Arboretum Fahutan (P4), Hamadi (P5), and Kampung Wardo (P6). The results of this study indicate that the 6 fruits of Pandan tikar observed have a varied shape, namely ovoid (P1 and P2), ellipsoidal (P3), sub-globose (P4 and P6), and globose (P5); with variations in the colour of the fruit flesh, namely yellow (P1, P2, P3, P4), orange (P5), and red (P6). Fruit size dimensions varied; with whole fruit weight 1.8-6.0 kg, length 19.0-23.3 and width 15.0-25.3 cm, fruit circumference of 56-80.5 cm. The total weight of phalange was 1.6-5.75 kg/fruit with a total of 45-152 phalange/fruit, the width and weight of phalange were 3.2-4.5 cm and 24.8-53.8 g/fruit, respectively; while the weight of edible part was 6-21 g/phalange, and the percentage of edible part was 28.0-39.4%/fruit. Total soluble solids (TSS) 3.3-7.2°Brix and vitamin C 4.8-44.1 mL/100g; water content 76.25-84.52% (wb), ash content 6.55-7.13% (db), fat content 0.20-1.65% (db), protein content 2.67-9.63% (db), and carbohydrate 63.7-70.25% (db). The content of TSS, vitamin C, protein, and carbohydrate showed significant differences between fruit.
Karakteristik Fisikokimia Sirup Glukosa dari Sagu (Metroxylon sp) Lokal Papua yang Diproduksi Secara Enzimatis Napitupulu, Mery; Sarungallo, Zita; Situngkir, Risma U; Iriani, Fitri; Hutagaol, Jhon; Ginting, Dewi
Agritechnology Vol 7 No 2 (2024): Volume 7 Nomor 2 (Desember) 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v7i2.130

Abstract

Jenis pati sagu (Metroxylon sp.) yang tumbuh di Papua dan Papua Barat sangat beragam, yang berpotensi untuk diolah menjadi sirup glukosa dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mmenghasilkan sirup glukosa secara enzimatis dari pati sagu yang berasal dari 4 sentra produksi yaitu Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Wasior dan Serui; dan menentukan karakteristik fisikokimia dari pati sagu, serta sirup glukosa yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari empat jenis pati sagu dari empat lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari (P1), Kabupaten Teluk Bintuni(P2), Kabupaten Wasior (P3), dan Serui (P4). Produksi sirup glukosa dilakukan secara enzimatis menggunakan enzim α-amilase dan Glukoamilase. Hasil penelitian ini menunjukan sifat fisikokimia pati sagu asal 4 Kabupaten memiliki kadar air 12,36-13,44%, kadar abu 0,02-0,07% (basis kering, bk), kadar pati 81,49-84,19% (bk), amilosa 36,8-36,55% (bk), amilopektin 46,86-47,23% (bk), dan derajat asam 1,73-1,80 ml NaOH 1N/100g), telah memenuhi syarat mutu pati sagu SNI-1995. Proses pembuatan sirup glukosa pati sagu secara enzimatis melalui dua tahap yaitu likuifikasi menggunakan α-amilase 0,1% dengan suhu 90oC selama 50 menit, dan sakarifikasi menggunakan glukoamilase 0,08% pada suhu 50oC selama 24 jam, dilanjutkan dengan tahap evaporasi. Sirup glukosa yang dihasilkan memiliki warna coklat tua-agak kuning; aroma normal; rasa manis, dengan rendemen (66,09-71,11%), dengan kadar air (12,37-18,76%), kadar abu (0,05-0,06%), gula pereduksi (47,18-53,03 μg/ml), dan total padatan terlarut (51,10-69,05 oBrix) yang telah memenuhi standar SNI-2013. Semakin putih pati sagu cenderung menghasilkan warna sirup glukosa yang semakin terang.
Karakteristik Fisikokimia Sirup Glukosa dari Sagu (Metroxylon sp) Lokal Papua yang Diproduksi Secara Enzimatis Napitupulu, Mery; Sarungallo, Zita; Situngkir, Risma U; Iriani, Fitri; Hutagaol, Jhon; Ginting, Dewi
Agritechnology Vol 777 No 222 (2024): Volume 7 Nomor 2 (Desember) 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v7i2.130

Abstract

Jenis pati sagu (Metroxylon sp.) yang tumbuh di Papua dan Papua Barat sangat beragam, yang berpotensi untuk diolah menjadi sirup glukosa dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mmenghasilkan sirup glukosa secara enzimatis dari pati sagu yang berasal dari 4 sentra produksi yaitu Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Wasior dan Serui; dan menentukan karakteristik fisikokimia dari pati sagu, serta sirup glukosa yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari empat jenis pati sagu dari empat lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari (P1), Kabupaten Teluk Bintuni(P2), Kabupaten Wasior (P3), dan Serui (P4). Produksi sirup glukosa dilakukan secara enzimatis menggunakan enzim α-amilase dan Glukoamilase. Hasil penelitian ini menunjukan sifat fisikokimia pati sagu asal 4 Kabupaten memiliki kadar air 12,36-13,44%, kadar abu 0,02-0,07% (basis kering, bk), kadar pati 81,49-84,19% (bk), amilosa 36,8-36,55% (bk), amilopektin 46,86-47,23% (bk), dan derajat asam 1,73-1,80 ml NaOH 1N/100g), telah memenuhi syarat mutu pati sagu SNI-1995. Proses pembuatan sirup glukosa pati sagu secara enzimatis melalui dua tahap yaitu likuifikasi menggunakan α-amilase 0,1% dengan suhu 90oC selama 50 menit, dan sakarifikasi menggunakan glukoamilase 0,08% pada suhu 50oC selama 24 jam, dilanjutkan dengan tahap evaporasi. Sirup glukosa yang dihasilkan memiliki warna coklat tua-agak kuning; aroma normal; rasa manis, dengan rendemen (66,09-71,11%), dengan kadar air (12,37-18,76%), kadar abu (0,05-0,06%), gula pereduksi (47,18-53,03 μg/ml), dan total padatan terlarut (51,10-69,05 oBrix) yang telah memenuhi standar SNI-2013. Semakin putih pati sagu cenderung menghasilkan warna sirup glukosa yang semakin terang.
Karakteristik Fisikokimia Sirup Glukosa dari Sagu (Metroxylon sp) Lokal Papua yang Diproduksi Secara Enzimatis Napitupulu, Mery; Sarungallo, Zita; Situngkir, Risma U; Iriani, Fitri; Hutagaol, Jhon; Ginting, Dewi
Agritechnology Vol 7 No 2 (2024): Volume 7 Nomor 2 (Desember) 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v7i2.130

Abstract

Jenis pati sagu (Metroxylon sp.) yang tumbuh di Papua dan Papua Barat sangat beragam, yang berpotensi untuk diolah menjadi sirup glukosa dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mmenghasilkan sirup glukosa secara enzimatis dari pati sagu yang berasal dari 4 sentra produksi yaitu Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni, Wasior dan Serui; dan menentukan karakteristik fisikokimia dari pati sagu, serta sirup glukosa yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari empat jenis pati sagu dari empat lokasi di Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari (P1), Kabupaten Teluk Bintuni(P2), Kabupaten Wasior (P3), dan Serui (P4). Produksi sirup glukosa dilakukan secara enzimatis menggunakan enzim α-amilase dan Glukoamilase. Hasil penelitian ini menunjukan sifat fisikokimia pati sagu asal 4 Kabupaten memiliki kadar air 12,36-13,44%, kadar abu 0,02-0,07% (basis kering, bk), kadar pati 81,49-84,19% (bk), amilosa 36,8-36,55% (bk), amilopektin 46,86-47,23% (bk), dan derajat asam 1,73-1,80 ml NaOH 1N/100g), telah memenuhi syarat mutu pati sagu SNI-1995. Proses pembuatan sirup glukosa pati sagu secara enzimatis melalui dua tahap yaitu likuifikasi menggunakan α-amilase 0,1% dengan suhu 90oC selama 50 menit, dan sakarifikasi menggunakan glukoamilase 0,08% pada suhu 50oC selama 24 jam, dilanjutkan dengan tahap evaporasi. Sirup glukosa yang dihasilkan memiliki warna coklat tua-agak kuning; aroma normal; rasa manis, dengan rendemen (66,09-71,11%), dengan kadar air (12,37-18,76%), kadar abu (0,05-0,06%), gula pereduksi (47,18-53,03 μg/ml), dan total padatan terlarut (51,10-69,05 oBrix) yang telah memenuhi standar SNI-2013. Semakin putih pati sagu cenderung menghasilkan warna sirup glukosa yang semakin terang.