Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Role of Youth Organizations in Anticipating Money Politics and Racial Issues for The Success of the 2024 Election (Study the Karya Muda Youth Organization, Kedungjambal Village, Tawangsari District, Sukoharjo Regency) Widiatmaka, Pipit; Sugiyanto, Arissander; Ramdhani, Alifah; Mahendra, Muhammd Guruh
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v21i2.1006

Abstract

The holding of elections in Indonesia in 2019 is indicated to be tainted by money politics. Many actors can play a role in preventing money politics, including the Election Supervisory Board (Bawaslu), the Honorary Board of Election Organizers (DKPP), formal and non-formal educational institutions, as well as non-governmental organizations (NGOs), including Karang Taruna. This study aims to determine the role and constraints of Karya Muda cadets in preventing money politics and SARA issues in the 2024 election. This research uses a qualitative approach with a descriptive method, and the location of the research is Karang Taruna Karya Muda in Kedungjambal Village, Tawangsari District, Sukoharjo Regency. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and document studies. The data analysis technique used is interactive data analysis. The results showed Karya Muda's role in anticipating money politics and SARA issues to succeed in the 2024 elections through several activities, namely holding regular meetings with community leaders, Halal Bi Halal activities, 3) socialization with the neighbourhood community, commemorating Indonesian Independence Day, recitation, and sports. The obstacles experienced by Karya Muda are that there are still people doing money politics, there is intervention from village officials to choose one of the leadership candidates, and there are still some Karya Muda members who are influenced by money politics.
Pendidikan kewarganegaraan sebagai sarana pembelajaran dalam menumbuhkan karakter bangsa pada mahasiswa di era digital Widiatmaka, Pipit; Nuryadi, Muhammad Hendri; Sugiyanto, Arissander
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 25, No 1 (2025): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v25i1.80367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter bangsa pada mahasiswa dan problematika pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter bangsa pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan peran pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib kurikulum di era digital adalah untuk membangun pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan dan sikap atau kepribadian kewarganegaraan, namun tujuan utamanya adalah membangun karakter bangsa, mengingat mata kuliah tersebut adalah leading sector dalam membangun karakter bangsa. Secara teoritis pendidikan kewarganegaraan sangat efektif untuk membangun karakter bangsa di era digital pada generasi muda khususnya mahasiswa, namun dalam implementasinya masih jauh dari harapan, karena masih banyak mahasiswa melakukan tindakan dan bersikap tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti melakukan tindakan pidana, bersikap apatis terhadap kepentingan bersama, dan ersiap individuali. Pendidikan kewarganegaraan memiliki beberapa problematika dalam membangun karakter bangsa di era digital, yaitu kurangnya jam mengajar karena di perguruan tinggi hanya 2 sks, kompetensi dosen yang kurang maksimal, mahasiswa lebih tertarik dengan budaya asing dari pada budaya bangsa Indonesia, dan motivasi belajar mahasiswa masih tergolong kurang karena masih banyak dosen yang belum bisa memanfaatkan teknologi digital dengan maksimalThis study aims to identify the role of civic education in building national character in students and the problems of civic education in building national character in students. This research uses a qualitative approach with literature research methods. Document studies were used for data collection techniques in this study. The data analysis used isinductive analysis. The results showed that the role of civic education as a compulsory curriculum subject in the digital era is to build citizenship knowledge, citizenship skills, and civic attitudes or personalities. Still, the main goal is to build the nation's character, considering that the course is a leading sector in building the nation's character. Theoretically, civic education is very effective in building the nation's character in the digital era in the young generation, especially students. However, its implementation is still far from expectations because many students still take actions and behave incompatible with the nation's personality, such as committing criminal acts, being apathetic towards common interests, and being ready for individuality. Civic education has several problems in building the nation's character in the digital era, namely the lack of teaching hours because in higher education, there are only 2credits, the competence of lecturers is less than optimal, students are more interested in foreign cultures thanIndonesian cultures, and student learning motivation is still relatively lacking because there are still many lecturerswho cannot utilise digital technology optimally.