Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAMPAK HASIL PELEDAKAN DENGAN DETONATOR ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI DAN NON-SEGMENTASI Handayana, Raden Haris; Alghifari, Mohamad Rifki; Salahudin, Sani; Carlo, Nasfryzal
Indonesian Mining Journal Vol 26 No 2 (2023): Indonesian Mining Journal, October 2023
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/imj.Vol26.No2.2023.1488

Abstract

Sebuku Tanjung Coal, a mining company, has a blasting location close tobuilding structures. This building is included in the Class 2 building on SNI 7571:2010 with a maximum peak vector sum (PVS) value of 3 mm/s or peak particle velocity (PPV) value of 3 - 7 mm/s at the frequency of 0-100 Hz. Several critical areas are located between 200 and 700 meters from the blasting location. The used initiation system is Hanwha Electronic Blasting System 2nd Generation (HEBS II), which uses HiMex 70 (emulsion) as an explosive type. In this paper, the tie-up design of blasting uses segment and non-segment methods to compare the results of blasting using the two methods. Based on 16 compared data points, the vibration results obtained using segment and non-segment had a value range of 2,767-15,102 mm/s. The average result of the digging time using the segment method is 10.9 seconds, while the non-segment method takes 10.3 seconds. The average size of fragmentation (D80) with the segment method is 49.1 cm, while the non-segment method is 45.4 cm.
IMPACT THE RESULT OF BLASTING WITH ELECTRONIC DETONATOR USING SEGMENTATION AND NON-SEGMENTATION METHODS Alghifari, Mohamad Rifki; Handayana, Raden Haris; Salahudin, Sani
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat peledakan overburden batubara adalah getaran. Getaran ini dihasilkan dari sisa energi peledakan yang merambat pada struktur batuan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan. Di Indonesia, pemerintah mengatur pembatasan getaran pada SNI 7571:2010. Dalam hal ini Sebuku Tanjung Coal yang merupakan perusahaan tambang yang melakukan kegiatan peledakan untuk menghilangkan lapisan tanah penutup batubara dan lokasi peledakan dekat dengan struktur bangunan (rumah umum), khususnya di Pit T3. Struktur gedung ini termasuk dalam gedung Kelas 2 pada SNI 7571:2010 dengan nilai Peak Vector Sum (PVS) maksimal 3 mm/s atau nilai Peak Particle Velocity (PPV) 3-7 mm/s pada frekuensi 0- 100 Hz. Jarak beberapa critical area dari lokasi peledakan sekitar 200-700 m. Sistem inisiasi yang digunakan adalah Hanwha Electronic Blasting System 2nd Generation (HEBS II) kombinasi HiMex 70 (Emulsion) sebagai bahan peledak. Pada makalah ini, desain tie-up peledakan menggunakan metode segment dan non- segment untuk membandingkan hasil peledakan dari kedua metode tersebut. Berdasarkan 16 perbandingan data yang diperoleh, diperoleh hasil vibrasi menggunakan segmen dan non segmen dengan rentang nilai 2,767-15,102 mm/s. Hasil rata-rata waktu penggalian dengan metode segmen adalah 10,9 detik, sedangkan metode non-segmen adalah 10,3 detik. Ukuran rata-rata fragmentasi (D80) dengan metode segmen adalah 49,1 cm, sedangkan metode non-segmen adalah 45,4 cm.