Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Scapula manipulation on frozen shoulder condition: a case study Ashrifah, Ayuni; Perdana, Suryo Saputra; Kingkinnarti
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 4 No. 2 (2023): July-December 2023
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v4i2.135

Abstract

Background: Frozen shoulder or adhesive capsulitis is a stiffness in the shoulder joint, namely the thickening of the shoulder joint capsule tissue, resulting in pain and limited shoulder joint movement. In Indonesia, 2-11% of frozen shoulder sufferers have diabetes. Complaints in the shoulder also often accompany human movement activities due to gaps in body functions, including a frozen shoulder. Case description: This was a case study of a patient aged 56 years with a diagnosis of frozen shoulder; this case was taken at Dr. Harjono Ponorogo Hospital, held from March 3, 2023, to March 23, 2023. The physiotherapy problems encountered in this case included pain, limited joint motion, weakness in muscle strength, and limited functional activity. Conclusion: At three meetings, the patient was given intervention in the form of scapular mobilization, which decreased pain and increased the range of motion on the shoulder. A decrease in limitations can also be seen from the measurements used by the shoulder pain and disability index (SPADI), but in the SPADI assessment, there were no significant changes.
PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN STRETCHING PLANTAR FASCIA PADA PENDERITA FACIITIS PLANTARIS DI RSUD DR. HARJONO S PONOROGO Muhammad, Irfan; Budi Rahayu, Umi; Kingkinnarti
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v3i1.21730

Abstract

Latar Belakang : Plantar fasciitis adalah degenarasi fasia plantar akibat robekan mikro yang berulang pada fascia yang menyebabkan reaksi inflamasi. Faktor resiko yang berhubungan dengan plantar fasciitis adalah indeks massa tubuh yang tinggi pada 45% dan 85% pasien yang menderita plantar faciitis dikarenakan calcaneal spur. Adanya kelainan bentuk kaki cavus (high arch) dapat mengakibatkan kontraktur pada fascia plantar dan deformitas yang menetap, adanya perubahan inflamasi pada plantar fascia akhirnya menimbulkan jaringan parut pada plantar fascia, sehingga dapat menyebab plantar faciitis. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi ultrasound dan stretching plantar fascia pada penderita faciitis plantaris. Metode : penelitian ini menggunakan studi case report. Pasien diberikan intervensi ultrasound dan stretching pada plantar fascia selama 2 minggu 3 kali pertemuan dengan dosis: duty factor 100%, tipe continous. Intensitas 0,6-1 w/cm2, frekuensi 3Mhz dengan waktu 2 menit dan dosis stretching pada plantar fascia dilakukan setiap hari 3 set 8 repetisi selama 5 menit. Hasil : pemberian intervensi ultrasound dan stretching pada fascia plantaris berpengaruh dalam menurunkan intensitas rasa nyeri, peningkatan fleksibilitas dan meningkatkan aktivitas fungsional. Kesimpulan : pada penderita faciitis plantaris pemberian intervensi ultrasound dan stretching pada fascia plantaris didapatkan penurunan intensitas rasa nyeri, peningkatan fleksibilitas dan peningkatan aktivitas fungsional, sehingga intervensi ini efektif untuk mengatasi faciitis plantaris yang disebabkan oleh calcaneal spur dan high arcus.
PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN STRETCHING PLANTAR FASCIA PADA PENDERITA FACIITIS PLANTARIS DI RSUD DR. HARJONO S PONOROGO Muhammad, Irfan; Budi Rahayu, Umi; Kingkinnarti
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v3i1.21730

Abstract

Latar Belakang : Plantar fasciitis adalah degenarasi fasia plantar akibat robekan mikro yang berulang pada fascia yang menyebabkan reaksi inflamasi. Faktor resiko yang berhubungan dengan plantar fasciitis adalah indeks massa tubuh yang tinggi pada 45% dan 85% pasien yang menderita plantar faciitis dikarenakan calcaneal spur. Adanya kelainan bentuk kaki cavus (high arch) dapat mengakibatkan kontraktur pada fascia plantar dan deformitas yang menetap, adanya perubahan inflamasi pada plantar fascia akhirnya menimbulkan jaringan parut pada plantar fascia, sehingga dapat menyebab plantar faciitis. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi ultrasound dan stretching plantar fascia pada penderita faciitis plantaris. Metode : penelitian ini menggunakan studi case report. Pasien diberikan intervensi ultrasound dan stretching pada plantar fascia selama 2 minggu 3 kali pertemuan dengan dosis: duty factor 100%, tipe continous. Intensitas 0,6-1 w/cm2, frekuensi 3Mhz dengan waktu 2 menit dan dosis stretching pada plantar fascia dilakukan setiap hari 3 set 8 repetisi selama 5 menit. Hasil : pemberian intervensi ultrasound dan stretching pada fascia plantaris berpengaruh dalam menurunkan intensitas rasa nyeri, peningkatan fleksibilitas dan meningkatkan aktivitas fungsional. Kesimpulan : pada penderita faciitis plantaris pemberian intervensi ultrasound dan stretching pada fascia plantaris didapatkan penurunan intensitas rasa nyeri, peningkatan fleksibilitas dan peningkatan aktivitas fungsional, sehingga intervensi ini efektif untuk mengatasi faciitis plantaris yang disebabkan oleh calcaneal spur dan high arcus.