Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOMUNIKASI SIMBOLIK PADA PROSES MANGULOSI DALAM PERNIKAHAN BUDAYA BATAK TOBA DI DESA NARUMONDA III Lukitanigsih, Lukitanigsih; Nasution, Abdul Haris; Buulolo, Ayu Linsa; Marpaung, Herman P; Khadijah, Khadijah; Rangkuti, Ibrahim Rauf
JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana Vol 6 No 2 (2024): EDISI BULAN MEI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/jurnalrectum.v6i2.4660

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang komunikasi simbiolik dalam proses mangulosi dalam pernikahan batak toba. Ulos sebagai hal penting dalam suku Batak, sehingga fokus penelitian ini adalah prosesi mangulosi (penyematan ulos) dalam pernikahan adat Batak Toba, dari proses mangulosi tersebut, muncul nilai-nilai serta keyakinan yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi pustaka yang mengharuskan peneliti meneliti lebih dalam dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah: 1. Komunkasi yang dilakukan melalui ulos adalah untuk menyampaikan doa dan harapan. 2. Adanya simbol dan makna yang muncul dan tergambar oleh komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal.3.Nilai yang terkandung pada setiap prosesi mangulosi menghasilkan perbedaan perilaku masyarakat batak terhadap orang yang telah menikah secara adat dan orang yang tidak menikah secara adat lewat teori negosiasi wajah (face negotiation theory),4.keyakinan yang terkandung dibalik nilai-nilai yang terjadi pada setiap prosesi mangulosi, baik nilai terhadap kain ulos maupun terhadap seluruh rangkaian peristiwa komunikasi yang terjadi pada pernikahan adat batak Toba.
Modal Sosial Masyarakat Nelayan Desa Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Hidayat, Hidayat; Silitonga, Maria; Buulolo, Ayu Linsa; Matori, Maldini; Hutagalung, Maimunah
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi (1) Bagaimana Jaringan Sosial Masyarakat Nelayan Pantai Labu, (2) Apa Saja Bentuk Modal Sosial Bounding Pada Masyarakat Nelayan Pantai Labu ,(3). Apa Saja Bentuk Modal Sosial Bridging Pada Masyarakat Nelayan Pantai Labu. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian Kualitatif Deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi pustaka. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pantai Labu informanya berjumlah 12 orang terdiri dari nelayan pekerja 4 orang, nelayan pemilik 6 orang dan nelayan juragan 2 orang. Jaringan sosial terdiri dari orang dan para pihak di lingkungan tempat tinggal, aparat desa dan aparat supratdesa pengurus HNSI, nelayan juragan, aparat keamanan( TNI, Polisi), Puskesmas, lembaga keuangan. Bentuk modal sosial bounding masyarakat nelayan terdiri dari orang-orang yang berada di lingkungan tempat tibnggalnya,memiliki hubungan kerabat/keluarga,agama dan etnik yang sama. Bentuk modal sosial bridging masyarakat nelayan terdiri dari teman kerja sebagai nelayan, sesama pengurus Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), lembaga keuangan perbankkan, aparat keamanan (TNI dan Polisi), aparat desa, dan supradesa. 
Modal Sosial Masyarakat Nelayan Desa Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Hidayat, Hidayat; Silitonga, Maria; Buulolo, Ayu Linsa; Matori, Maldini; Hutagalung, Maimunah
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi (1) Bagaimana Jaringan Sosial Masyarakat Nelayan Pantai Labu, (2) Apa Saja Bentuk Modal Sosial Bounding Pada Masyarakat Nelayan Pantai Labu ,(3). Apa Saja Bentuk Modal Sosial Bridging Pada Masyarakat Nelayan Pantai Labu. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian Kualitatif Deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi pustaka. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pantai Labu informanya berjumlah 12 orang terdiri dari nelayan pekerja 4 orang, nelayan pemilik 6 orang dan nelayan juragan 2 orang. Jaringan sosial terdiri dari orang dan para pihak di lingkungan tempat tinggal, aparat desa dan aparat supratdesa pengurus HNSI, nelayan juragan, aparat keamanan( TNI, Polisi), Puskesmas, lembaga keuangan. Bentuk modal sosial bounding masyarakat nelayan terdiri dari orang-orang yang berada di lingkungan tempat tibnggalnya,memiliki hubungan kerabat/keluarga,agama dan etnik yang sama. Bentuk modal sosial bridging masyarakat nelayan terdiri dari teman kerja sebagai nelayan, sesama pengurus Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), lembaga keuangan perbankkan, aparat keamanan (TNI dan Polisi), aparat desa, dan supradesa. 
PERAN TENTARA DALAM POLITIK ORDE BARU: STUDI KASUS SOEHARTO DAN ABRI Tamba, Naomy Elisabeth; Simanjuntak, Jessica; Buulolo, Ayu Linsa; Surbakti, Sophia Rheina
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 (2023): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah (Special Issues)
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v8ix.53125

Abstract

This study aims to analyze the role of the army in New Order politics in Indonesia, focusing on the policies and actions of President Suharto and the Armed Forces of the Republic of Indonesia (ABRI). The New Order was an important period in Indonesian history marked by military rule under General Suharto for more than three decades. This research uses historical research methods to explore historical records, government policies, and the role of ABRI in the formation and maintenance of New Order political power. Through an in-depth analysis of primary and secondary sources, this study attempts to answer several key questions, including how ABRI's role in maintaining political stability during the New Order, how the relationship between Suharto and ABRI influenced policymaking, and how this role influenced Indonesia's political, economic, and social development. The results showed that ABRI had a key role in maintaining the New Order regime by providing security support, supervising the political opposition, and being involved in key policymaking. The close relationship between Suharto and ABRI also established a strong power dynamic in Indonesia during this period. In addition, ABRI's role in managing social and political conflicts has an impact on the social and economic development of the country. This research provides in-depth insight into the role of the military in New Order politics and its relevance to political developments in Indonesia today. The political and social implications of ABRI's role in the New Order will also be discussed, as well as its impact on the democratic transition in Indonesia after the fall of the Suharto regime.