Ichtisam, M. Fathih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Radio Journalism Broadcast Program: Bulletin, Insert, Air Magazine, Talkshow, Live Report Kustiawan, Winda; Zainina, Aghna; Khoiriyah, Ummil; Aini, Latifah; Kuswananda, Eki; Rizky, M. Alpa; Ichtisam, M. Fathih
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.6619

Abstract

Pengertian jurnalisme radio adalah teknik dan proses pembuatan dan penyebaran informasi, khususnya berita melalui radio dengan menggunakan suara dan bahasa lisan. Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh insan radio sesuai dengan kode etik jurnalistik. Sedangkan menurut Bahari bahasa jurnalistik radio adalah bahasa yang digunakan oleh radio dalam menyiarkan informasi kepada khalayak sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik radio. Oleh karena itu bahasa jurnalistik disebut juga bahasa pers. Bahasa pers adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan dan memiliki ciri-ciri seperti singkat, padat, jelas dan menarik. Bahasa jurnalistik memiliki beberapa permasalahan, yang pertama banyak mengandung singkatan dan akronim, yang kedua bahasa asing dalam bahasa jurnalistik memiliki kedudukan yang tinggi selain bahasa Indonesia.
Tujuan Komunikasi Politik Sampurna, Ahmad; Zainina, Aghna; Aulia, Fadlan; Anggianto, Ilham; Ichtisam, M. Fathih; Harmain, M.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi politik menjadi aspek penting dalam dinamika politik modern, terutama dalam upaya menciptakan kesamaan pemahaman politik antara partai politik dan masyarakat. Tujuan komunikasi politik meliputi penyampaian informasi politik, pembentukan citra politik, pembentukan opini publik, serta meningkatkan partisipasi politik menjelang pemilihan umum. Pentingnya keterbukaan dan saling mempercayai antara pihak yang terlibat dalam proses komunikasi politik menjadi landasan untuk membangun kesamaan persepsi. Selain itu, komunikasi politik juga bertujuan untuk memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar program kerja yang ditawarkan sesuai dengan harapan mereka. Pada akhirnya, komunikasi politik menjadi wahana yang digunakan oleh para profesional untuk mencapai kekuasaan dengan menghubungkan kepentingan politik dengan khalayak sasarannya. Pembahasan mencakup tiga aspek utama, yaitu pencitraan politik, pendapat umum (opini publik), dan partisipasi masyarakat. Pencitraan politik melibatkan berbagai strategi, seperti pure publicity, free ride publicity, tie-in publicity, dan paid publicity, yang bertujuan untuk memengaruhi persepsi masyarakat terhadap politisi atau partai politik. Opini publik menjadi kekuatan politik yang dapat mendukung atau menggulingkan pemerintahan, dengan pemimpin opini seperti Sri Sultan Hamengkubuwono X memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat terhadap isu-isu politik. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik mencerminkan keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan politik negara, baik dalam bentuk konvensional maupun nonkonvensional.