Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengauh Indeks Massa Tubuh ( IMT ) Terhadap Hipertensi: Literature Review Rahmadini, St. Islami; Nur, Muh. Jabal; Malinda, Meriam
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.186

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang mempengaruhi lebih dari 1 miliar populasi di seluruh dunia. Indeks Massa Tubuh (IMT) dikenal sebagai faktor risiko utama terjadinya hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh IMT terhadap tekanan darah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Studi ini melibatkan pengumpulan data dari jurnal, buku, dan sumber informasi lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara IMT dan tekanan darah. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang relevan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipertensi memiliki hubungan yang sangat berkaitan dengan obesitas. IMT terutama pada kategori obesitas memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Prevalensi kejadian hipertensi pada jenis kelamin perempuan memiliki risiko lebih tinggi dengan persentase sebesar 60% dibandingkan dengan laki-laki sebesar 40%. Usia juga menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi, dengan risiko meningkat mulai dari usia di atas 36 tahun. Dengan demikian, penting untuk melakukan pengelolaan berat badan yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko hipertensi dan penyakit kronis lainnya. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang merupakan strategi penting dalam pencegahan dan pengendalian hipertens.
Pengauh Indeks Massa Tubuh ( IMT ) Terhadap Hipertensi: Literature Review Rahmadini, St. Islami; Nur, Muh. Jabal; Malinda, Meriam
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.186

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang mempengaruhi lebih dari 1 miliar populasi di seluruh dunia. Indeks Massa Tubuh (IMT) dikenal sebagai faktor risiko utama terjadinya hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh IMT terhadap tekanan darah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Studi ini melibatkan pengumpulan data dari jurnal, buku, dan sumber informasi lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara IMT dan tekanan darah. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang relevan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipertensi memiliki hubungan yang sangat berkaitan dengan obesitas. IMT terutama pada kategori obesitas memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Prevalensi kejadian hipertensi pada jenis kelamin perempuan memiliki risiko lebih tinggi dengan persentase sebesar 60% dibandingkan dengan laki-laki sebesar 40%. Usia juga menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi, dengan risiko meningkat mulai dari usia di atas 36 tahun. Dengan demikian, penting untuk melakukan pengelolaan berat badan yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko hipertensi dan penyakit kronis lainnya. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang merupakan strategi penting dalam pencegahan dan pengendalian hipertens.
Prevalensi Retinopati Diabetik di JEC-ORBITA Makassar pada Tahun 2022 Karisman, Karisman; K, Sri Irmandha; Malinda, Meriam; M, Ratih Natasha; Ardiyanto, Ardiyanto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14022

Abstract

Kondisi hiperglikemia yang berkepanjangan pada DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi baik makrovaskular dan mikrovaskular. Diabetic Retinopathy adalah komplikasi dari penyakit diabetes yang memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada daerah retina mata, dan dapat menyebabkan kebutaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi retinopati diabetik di JEC-ORBITA Makassar Pada Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional untuk mengetahui prevalensi retinopati diabetik. Kasus Retinopati Diabetik di JEC-ORBITA Makassar pada tahun 2022 sebanyak 882 kasus (100%) dilihat dari jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 354 orang (40,1%) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 528 orang (59,9%). Dilihat dari usia, usia ? 30 tahun sebanyak 8 orang (0,9%), usia 31-40 tahun sebanyak 37 orang (4,2%), usia 41-50 tahun sebanyak 196 orang (22,2%), usia 51-60 tahun sebanyak 388 orang (44,0%), usia > 60 tahun sebanyak 253 orang (28,7%). Dilihat dari diagnosis, Proliferative Diabetic Retinopathy sebanyak 472 orang (53,5%), Non-Proliferative Diabetic Retinopathy sebanyak 410 orang (46,4%). Prevalensi pasien dengan jenis Proliferative Diabetic Retinopathy lebih banyak yaitu 472 (53,5%) dan Non-Proliferative Retinopathy 410 (46,5%). Prevalensi pasien retinopati diabetik terbanyak adalah dengan kelompok umur 41-50 tahun (44,0%). Prevalensi pasien retinopati diabetik terbanyak adalah dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 528 (59,9%) dari 882 pasien.