Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengauh Indeks Massa Tubuh ( IMT ) Terhadap Hipertensi: Literature Review Rahmadini, St. Islami; Nur, Muh. Jabal; Malinda, Meriam
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.186

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang mempengaruhi lebih dari 1 miliar populasi di seluruh dunia. Indeks Massa Tubuh (IMT) dikenal sebagai faktor risiko utama terjadinya hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh IMT terhadap tekanan darah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Studi ini melibatkan pengumpulan data dari jurnal, buku, dan sumber informasi lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara IMT dan tekanan darah. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang relevan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipertensi memiliki hubungan yang sangat berkaitan dengan obesitas. IMT terutama pada kategori obesitas memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Prevalensi kejadian hipertensi pada jenis kelamin perempuan memiliki risiko lebih tinggi dengan persentase sebesar 60% dibandingkan dengan laki-laki sebesar 40%. Usia juga menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi, dengan risiko meningkat mulai dari usia di atas 36 tahun. Dengan demikian, penting untuk melakukan pengelolaan berat badan yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko hipertensi dan penyakit kronis lainnya. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang merupakan strategi penting dalam pencegahan dan pengendalian hipertens.
Aplikasi Diagnosa Penyakit Hama Tanaman Kakao Menggunakan Metode Certainty Factor Pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Gorontalo Bode, Andi; Lasulika, Mohamad Efendi; Nur, Muh. Jabal
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 5 No. 2 (2021): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v5i2.403

Abstract

Kakao merupakan komoditas yang diperdagangkan yang memiliki peluang untuk berkembang dan dapat berkembang serta menambah devisa negara. Tanaman kakao terserang berbagai hama dan penyakit, Hama dan penyakit tersebut dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkannya, namun untuk mengetahui secara pasti jenis hama dan penyakit yang menyerang kakao diperlukan tenaga ahli / ahli pertanian. Sedangkan tenaga ahli pertanian yang jumlahnya terbatas dan tidak dapat sekaligus menyelesaikan permasalahan petani, sehingga diperlukan suatu aplikasi dengan kemampuan ahli yang berisi keahlian ahli pertanian tentang penyakit dan gejala tanaman kakao. Pada penelitian ini dirancang aplikasi diagnostik dengan menggunakan metode kepastian Certainty Factor dan metode inferensi Backward Chaining, dengan bantuan bahasa pemrograman PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) dan Basi Data MySQL. Aplikasi ini dirancang untuk membantu petani dalam mendiagnosis penyakit tanaman kakao. Kata kunci: Certainty Factor, Hama dan Penyakit, Tanaman Kakao
Correlation of HbA1c levels and neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR) with wagner grade of diabetic foot ulcers in type ii diabetes mellitus patients undergoing treatment at Ibnu Sina Hospital in 2023 Putri, Andi Iin T.C; Sommeng, Faisal; Nur, Muh. Jabal; Kartika, Irna Diyana; Purnamasari, Reeny
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 7 No. 3 (2025): September: Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/jmn.v7i3.6617

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to impaired insulin secretion or insulin resistance. HbA1c levels can reflect long-term glycemic control, while the neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR) serves as an inflammatory biomarker associated with disease severity in type II DM, including diabetic foot. This study is a descriptive analytic observational study with a cross-sectional design aimed at analyzing the relationship between HbA1c levels and NLR with Wagner’s grading of diabetic foot ulcers in type II diabetes mellitus patients. Among 34 diabetic foot patients, the majority were over 50 years old (94.1%), with a higher proportion of females (55.9%), an average HbA1c level of 9.33, and an average NLR of 9.31, indicating variations in glycemic control and systemic inflammation in ibnu sina Hospitak in januari until september 2023. Wagner's ulcer grade ranged from 2 to 4, with an average of 2.82, reflecting moderate to severe severity. Correlation analysis showed that HbA1c levels (r = 0.523, p = 0.002) and NLR (r = 0.602, p = 0.000) had a significant and positive relationship with diabetic ulcer severity. The study results indicate a significant correlation between HbA1c levels and NLR with Wagner’s grading of diabetic foot ulcers, where higher ulcer severity is associated with increased HbA1c and NLR levels due to greater insulin resistance.
Pengauh Indeks Massa Tubuh ( IMT ) Terhadap Hipertensi: Literature Review Rahmadini, St. Islami; Nur, Muh. Jabal; Malinda, Meriam
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.186

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang mempengaruhi lebih dari 1 miliar populasi di seluruh dunia. Indeks Massa Tubuh (IMT) dikenal sebagai faktor risiko utama terjadinya hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh IMT terhadap tekanan darah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka. Studi ini melibatkan pengumpulan data dari jurnal, buku, dan sumber informasi lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara IMT dan tekanan darah. Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang relevan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipertensi memiliki hubungan yang sangat berkaitan dengan obesitas. IMT terutama pada kategori obesitas memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Prevalensi kejadian hipertensi pada jenis kelamin perempuan memiliki risiko lebih tinggi dengan persentase sebesar 60% dibandingkan dengan laki-laki sebesar 40%. Usia juga menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi, dengan risiko meningkat mulai dari usia di atas 36 tahun. Dengan demikian, penting untuk melakukan pengelolaan berat badan yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko hipertensi dan penyakit kronis lainnya. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang merupakan strategi penting dalam pencegahan dan pengendalian hipertens.
FAKTOR RISIKO PENYEBAB KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR TAHUN 2023 Abdillah, Muhammad Nizart; Sommeng, ⁠Faisal; Nur, Muh. Jabal; Wisudawan, Wisudawan; Tahir, ⁠Akina Maulidhany
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v12i2.19323

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan masalah kesehatan global yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, terutama bila terjadi pada usia yang lebih muda. Komplikasi yang timbul bisa lebih berat dan menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko hipertensi pada usia dewasa muda (20-35 tahun) di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2023. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif observasional analitik dengan data sekunder dari rekam medis pasien. Dari 1.317 pasien hipertensi yang dirawat di rumah sakit ibnu sina terdapat 19 pasien hipertensi dengan usia kurang dari 35 tahun dan memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hipertensi sekunder sekitar 3 % dari total populasi hipertensi dan risiko penyebab hipertensi usia dewasa muda di rumah sakit ibnu sina makassar adalah hipertensi sekunder dengan adanya komorbid yang mendahului seperti gagal ginjal kronik, gagal ginjal akut, DM Tipe 2 yang secara statistik tidak bermakna (p>0,05) namun secara klinis terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini disebabkan oleh jumlah sampel yang kurang atau penelusuran yang lebih spesifik terhadap penyebab hipertensi di usia dewasa muda yang terbatas.
Karakteristik Kasus Kematian Mendadak di Departemen Ilmu Kedokteran Forensik Medikolegal RS Bhayangkara Makassar Tahun 2018-2022 Pratiwi, Medhy Ugi; Kanang, Indah Lestari Daeng; Maesatana, Inggi; Nur, Muh. Jabal; Maricar, Fadillah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14366

Abstract

Penyakit sistem kardiovaskular menyebabkan sekitar 17 juta kematian per tahun di dunia. 25% dari total kematian tersebut disebabkan oleh kematian mendadak akibat dari sistem kardiovaskular. Penyakit Jantung Koroner merupakan penyebab kematian mendadak pada populasi umum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kasus kematian mendadak di Departemen Ilmu Kedokteran dan Medikolegal Forensik RS Bhayangkara Makassar Tahun 2018-2022. Jenis penelitian ini Descriptive Retrospective Study. Jumlah kasus kematian mendadak di RS Bhayangkara Makassar pada Tahun 2018-2022 sebanyak 114 orang dimana pada tahun 2022 dengan kasus terbanyak sebesar 38 orang (33,33%) sedangkan kasus terendah pada tahun 2020 sebesar 9 orang (7,9%). Sebaran usia terbanyak pada usia lansia (56-65 tahun) akhir yaitu 26 orang (22,8%). Jenis kelamin yaitu Laki-laki sebanyak 92 orang (80,7%) dan perempuan sebanyak 22 orang (19,3%). Identitas dikenal sebanyak 108 orang (94,7%), dan identitas yang tidak dikenal sebanyak 6 orang (5,3%). Pemeriksaan luar sebanyak 85 orang (74,6%), dan pemeriksaan dalam sebanyak 29 orang (25,4%). Sebanyak 74,6% kasus kematian tidak diketahui sebab kematiannya karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam.
Karakteristik Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pada Pasien Demam Berdarah Dengue di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2023 Iriani, Sastrawati Indah; Wahyu, Sri; Gayatri, Sri Wahyuni; Kartika, Irna Diyana; Nur, Muh. Jabal
Health and Medical Journal Vol 7, No 3 (2025): HEME September 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i3.1835

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Meskipun diagnosis dan manajemen demam berdarah dengue telah berkembang, masih terdapat keterbatasan data mengenai karakteristik hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien demam berdarah dengue di RS Ibnu Sina Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis profil hematologi dan serologi pasien demam berdarah dengue. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien demam berdarah dengue di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2023, termasuk distribusi usia, jenis kelamin, derajat penyakit, serta kadar trombosit, leukosit, hematokrit, dan hasil serologi IgM/IgG. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross sectional dengan pendekatan retrospektif. Data sekunder diperoleh dari rekam medik 50 pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Ibnu Sina Makassar pada tahun 2023. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan karakteristik variabel yang diteliti. Hasil: Mayoritas pasien demam berdarah dengue berusia 19-44 tahun, dengan total 37 orang, dan lebih banyak di antaranya adalah laki-laki, yaitu 26 orang. Kadar trombosit mengalami penurunan, dengan rerata <150.000/µL pada 45 pasien. Sebagian besar pasien memiliki kadar leukosit dalam rentang normal (4.000-11.000/µL), yakni sebanyak 40 orang, dan hematokrit juga berada dalam rentang normal pada 35 pasien. Hasil serologi menunjukkan bahwa 36 pasien mengalami infeksi primer (IgM+ IgG-). Dari segi derajat keparahan, mayoritas kasus berada pada Grade II, dengan 27 pasien, dan tidak ditemukan kasus demam berdarah dengue pada Grade III atau IV, menandakan dominasi derajat keparahan yang lebih rendah. Kesimpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa mayoritas pasien demam berdarah dengue di RS Ibnu Sina Makassar mengalami infeksi primer dengan derajat keparahan rendah.
Biaya Transaksi Rumah Tangga Petani Cabai Rawit di Desa Huwongo Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo: Transaction Cost of Cayenne Pepper Farmer Households in Huwongo Village, Biluhu District, Gorontalo Regency Ashari, Ulfira; Dahar, Darmiati; Husain, Salma Suleman; Nur, Muh. Jabal
Jurnal : Agricultural Review Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v3i2.1090

Abstract

Cabai rawit (Capsicum Frutescens L) merupakan salah satu usaha yang diandalkan oleh penduduk Desa Huwongo Kecamatan Biluhu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Tujuan penelitian ini meliputi: (1) untuk mengidentifikasi biaya transaksi petani cabai rawit di Desa Huwongo Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo dan (2) untuk menganalisis pengaruh biaya transaksi terhadap partisipasi rumah tangga petani dalam pemasaran cabai rawit di Desa Huwongo Kecamatan Biluhu. Penelitian ini menggunakan analisis model probit, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 112 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya transaksi pada petani cabai rawit di Desa Huwongo terbagi atas lama waktu yang dibutuhkan untuk mencari informasi (jam), harga terakhir transaksi yang diterima petani (Rp/Kg), lama waktu transaksi jual beli (jam), jarak lahan ke jalan raya (meter), jarak lahan ke tempat jual cabai rawit (meter), jarak rumah ke tempat jual cabai rawit (meter), jarak rumah ke lahan (meter), luas lahan (ha), lama pembayaran dari tengkulak (hari), pengalaman berbudidaya (tahun), pendapatan terakhir panen (Rp), dapat mengakses kredit (1= tidak, 0=ya). Hasil analisis menggunakan model probit menunjukkan bahwa biaya transaksi yang signifikan mempengaruhi keputusan petani dalam berpartisipasi pada budidaya cabai rawit saja yaitu: harga terakhir transaksi yang diterima petani, lama waktu transaksi jual beli, luas lahan, pengalaman berbudidaya cabai rawit, pendapatan terakhir panen cabai rawit.
Identifikasi Penyakit Secara Morfologi pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frustescens L): Identification Dsease by Morphology In Chili Plants (Capsicum Frustescens L) Nur, Muh. Jabal
Jurnal : Agricultural Review Vol. 4 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v4i1.1315

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura yang buahnya dimanfaatkan untuk keperluan aneka pangan. Cabai rawit banyak digunakan sebagai bumbu dapur seperti bumbu  penyedap masakan dalam industri makanan, ekstrak bubuk cabai rawit digunakan sebagai pengganti lada untuk membangkitkan selera makan bagi kebanyakan orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui gejala serangan pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L. dan  untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang menyerang tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Survei dilakukan pada lahan pertanian yang menanam tanaman cabai rawit dikecamatan Alla. pada tanaman yang bergejala seperti: serangan bakteri, virus, cendawan dan nematoda. Hasil perhitungan insidensi serangan Gemini virus pada tanaman cabai rawit sebanyak 100 %, Karena penyakit Gemini virus ditularkan oleh kutu kebul. Penyebaran gemini virus dipengaruhi oleh jumluh populasi serangga vektor (Bemisia T). Hasil perhitungan insidensi serangan yang diakibatkan oleh Cercospora capsici pada tanaman cabai rawit sebanyak 98%. Karena Penyakit bercak daun akan bertambah jika tanaman cabai rawit dibudidayakan pada musim hujan, dan di lahan yang mempunyai drainase tidak baik, dan gulmanya tidak terkendali dengan baik dan Pola jarak tanam juga mempengaruhi proses perkembangbiakan penyakit bercak daun cabai rawit.