Stres dapat mempengaruhi kinerja dari mahasiswa kedokteran, karena dapat menurunkan konsentrasi, perhatian, menghambat proses pengambilan keputusan, dan mengurangi kemampuan mahasiswa dalam membangun hubungan baik dengan pasien, sehingga menyebabkan ketidakpuasan pasien terhadap praktik klinis di masa depan. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran tingkat stres Mahasiswa Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Cara pengambilan yang digunakan adalah stratified random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2023 di Rumah Sakit Ibnu Sina. Hasil: penelitian ini didapatkan 128 responden yang merupakan Mahasiswa Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Mayoritas penghasilan orang tua mahasiswa Rp5.000.000 hingga Rp.10.000.000, dan mahasiswa tidak tinggal bersama orang tua. Secara umum didapatkan pada 34 (26,56%) responden mengalami stres. Pada tingkat 1, didapatkan 12 (20,68%) responden sedangkan pada tingkat 2 didapatkan 22 (31,42%) responden mengalami stres baik itu stres ringan, sedang, dan berat. Tingkat stres mahasiswa didapatkan tertinggi saat menjalani bagian bedah 60% responden dan terendah saat di bagian jiwa yaitu 0% responden. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa Tingkat stres Mahasiswa Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia didapatkan sebanyak 26,52%, dimana pada tingkat 1 dan 2 terbanyak mengalami stres ringan, dengan masing masing persentase 20,58% dan 17,14%, tingkat stres tertinggi pada bagian bedah, dan terendah di bagian Jiwa.