Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis implementasi program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN Madyotaman No. 38 Surakarta. (2) Menganalisis hambatan dalam implementasi program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN Madyotaman No. 38 Surakarta. Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengkaji program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN Madyotaman No. 38 Surakarta, dengan kepala sekolah, guru, dan siswa sebagai subjek penelitian. Dokumentasi, observasi, dan wawancara menjadi metode pengumpulan data dalam penelitian ini. Dengan menggunakan triangulasi metodologi dan sumber, validitas data penelitian dipastikan. Dalam urutan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi, pendekatan-pendekatan terhadap analisis data dievaluasi dalam penelitian ini. Temuan-temuan dari penelitian ini dirinci di bawah ini: (1) Implementasi program literasi di SDN Madyotaman No. 38 di Surakarta mengacu pada Peraturan Nomor 23 Tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum pelajaran dimulai setiap hari dari Selasa hingga Kamis, Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan di setiap kelas di SDN Madyotaman No. 38 Surakarta selama lima belas menit, di bawah arahan masing-masing wali kelas. Kegiatan ini dilakukan di setiap kelas setiap minggunya. Literatur yang dibaca di ruang baca terdiri dari buku-buku yang dibawa oleh siswa atau literatur non-subjek yang dipilih oleh instruktur. (2) Sekolah menghadapi berbagai kendala dalam mengimplementasikan program gerakan literasi sekolah, termasuk terbatasnya waktu yang dialokasikan untuk pengajaran literasi, terbatasnya koleksi bahan bacaan, dan tidak adanya petugas perpustakaan yang profesional, sehingga perpustakaan terkadang tutup.