Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Respon Siswa terhadap Penerapan Teknik Tugas Menyalin dalam Bahan Ajar Khusus melalui Pembelajaran Menulis Pantun Yeni, Seppi; Yuliandari, Delviza
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 5 (2024): September 2024
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v3i5.625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin dalam bahan ajar khusus melalui pembelajaran menulis pantun; 2) sama-tidaknya respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin dalam bahan ajar khusus melalui pembelajaran menulis pantun per kelompok sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025. Penelitian dilakukan di kelas X Madrasyah Aliyah Darel Hikmah, Pekanbaru. Populasi penelitian ini adalah para siswa kelas X ihwan dan ahwat yang mengikuti pembelajaran menulis pantun melalui teknik tugas menyalin dalam bahan ajar khusus. Mereka berjumlah 50 siswa yang terbagi dari 23 ahwat dan 27 ihwan. Sampel ditetapkan sebanyak 45 siswa yang terbagi dari 21 ahwat dan 24 ihwan. Data respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin di bahan ajar khusus dalam pembelajaran menulis pantun dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner tertutup yang berisi empat opsi. Kuesioner memenuhi syarat validitas isi karena disusun seseuai dengan prosedur objektif dan sistematis. Data respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin di bahan ajar khusus dalam pembelajaran menulis pantun dianalisis secara kualitatif melalui pendekatan tematik. Data sama-tidaknya respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin dalam bahan ajar khusus melalui pembelajaran menulis pantun per kelompok sampel dianalisis menggunakan statistik deskriptif melalui pendekatan persen dalam distribusi frekuensi secara manual. Semua hasil analisis data juga dilakukan validasi internal. Hasil penelitian: 1) respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin dalam bahan ajar khusus melalui pembelajaran menulis pantun berkategori sangat suka; 2) terdapat perbedaan respon siswa terhadap penerapan teknik tugas menyalin dalam bahan ajar khusus melalui pembelajaran menulis pantun per kelompok sampel; kelompok ihwan berkategori suka.
Efektivitas Penggunaan Media Papan Tulis Interaktif terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Pekanbaru Faizah, Hasnah; Auzar, Auzar; Yusma, Maili; Yeni, Seppi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitiani inii bertujuani untuki mengetahuii efektivitas penggunaan media papan tulis interaktif dalami pembelajarani bahasai Indonesiai dii MANi 2i kotai Pekanbaru dalami meningkatkani hasili belajari siswa. Penelitiani inii menggunakani pendekatani kuantitatif. Metodei penelitiani inii adalahi quasi experiment dengan desaini Nonequivalent Control Group Design. Populasii dalami penelitiani inii adalahi siswai kelasi XII MIPA 9 dani XII MIPA 6. Pengambilani sampeli dalami peneltiani inii adalahi clusteri samplingi yaknii tekniki pengambilani sampeli berdasarkani kelas-kelasi ataui kelompoki yangi sudahi ada. Penelitiani inii dilakukan secara bertahap dari bulan agustus sampai September 2023. Tekniki pengumpulani datai menggunakan tes. Tekniki analisisi menggunakani uji-t. Berdasarkani hasili perhitungani nilaii gaini scorei diperolehi nilaii rata-ratai gaini scorei padai kelasi eksperimeni sebesari 0,0,04i dengani kategorii rendah. Sedangkani nilaii gainsi scorei padai kelasi kontroli yaitui 0,01i dengani kategorii rendah. Padai kelasi kontroli memilikii rata-ratai pretesti yaitu 60i dani rata-ratai posttesti yaitui 62,25. Padai kelasi eksperimeni memilikii rata-ratai pretesti yaitui 72,963i dani rata-ratai posttesti yaitu 78,51. Hasili perhitungani tersebut menunjukkani terdapati perbedaani pada hasili belajari siswa, akan tetapi bukanlah perbedaan yang signifikan.
Rumah Lontiok Sebagai Identitas Kebudayaan Masyarakat Ocu Kampar Yeni, Seppi; Faizah, Hasnah; Elmustian, Elmustian; Syafrial, Syafrial
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melville J. Herkovits menyatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang bersifat superorganik, karena kebudayaan diwariskan secara turun-temurun, padahal orang-orang dalam masyarakat selalu berubah karena kematian dan kelahiran. Adanya keterkaitan yang begitu erat antara kebudayaan dengan masyarakat menjadikan kebudayaan sebagai suatu hal yang sangat penting bagi manusia dimana masyarakat tidak bisa meninggalkan kebudayaan yang telah dimilikinya. Secara singkat kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dijadikan milik manusia melalui proses pembelajaran. Dengan demikian, kebudayaan merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu dalam setiap pola, tindakan, dan perilaku masyarakat yang diterima secara turun-temurun, yang muncul sebagai akibat dari reinkarnasi kebiasaan leluhur sebagai suatu hal yang kompleks. Setiap kelompok budaya masyarakat mempunyai jenis rumah yang berbeda-beda, seperti rumah Lontiok yang juga merupakan salah satu hasil budaya, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Kampar. Upaya menjaga dan melestarikan Rumah Lontiok sebagai identitas budaya masyarakat Ocu Kampar adalah melalui peran ninik mamak dalam menjaga tradisi yang diwariskan secara turun temurun dari ninik mamak kepada generasi muda, melalui kesadaran pendidikan. Pendidikan budaya di sekolah sangatlah penting terutama bagi adat atau budaya setempat. Peran masyarakat adalah dengan terus memberikan pengabdian kepada generasi muda untuk menjaga dan merawat Rumah Lontiok, agar filosofi dan sejarah Rumah Lontiok tetap terjaga dan dikenal. Serta meningkatkan peran pemerintah yang dituntut untuk peduli terhadap budaya daerah