Simatupang, Nori Marta M Br.
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Upacara Adat Mambere Tungkot Pakon Duda-Duda Etnik Simalungun : Wacana Kritis Sinulingga, Jekmen; Purba, Roma Hotni Uhur; Simatupang, Nori Marta M Br.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneliti mengambil sebuah kajian yang berjudul Upacara Adat Mambere Tungkot Pakon Duda-duda Etnik Simalungun. Masalah yang diteliti adalah tahapan menjalankan upacara adat mambere tungkot pakon duda-duda, faktor yang mempengaruhi perubahan upacara adat mambere tungkot pakon duda-duda, serta modal sosial didalam acara. Metode yang dipakai pada kajian ini adalah deskriptif kualitatif teori Vand Dijk. Metode pengumpulan data (1) Observasi (2) Wawancara langsung (3) Dokumentasi. Berkenaan dengan hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tahapan pada upacara mambere tungkot pakon duda-duda pada masyarakat Simalungun yaitu: (1) marpangir (2) ibadah singkat (3) memberikan simalum-malum (4) menyerahkan tungkot pakon duda-duda (5) makan bersama . Adapun dampak dalam upacara ini adalah memberikan dampak positif bagi masyarakat Simalungun. Yang disebut mambere tungkot pakon duda-duda yaitu memberikan ucapan syukur terhadap kedua orang tua yang sudah membesarkan anak-anak nya sebagai bukti rasa hormat mereka. Upacara mambere tungkot adalah suatu hal yang didambakan setiap orang tua dari anak-anak nya. Masyarakat Simalungun melaksanakan upacara adat mambere tungkot pakon duda-duda telah membentuk kultur dari bebuyutan serta dilakukan oleh masyarakat Simalungun di Desa Merek Raya Kabupaten Simalungun.
Fungsi dan Makna Tombuan dalam Upacara Adat Marhajabuan Etnik Simalungun: Kajian Semiotika Sinulingga, Jekmen; Purba, Roma Hotni Uhur; Simatupang, Nori Marta M Br.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memfokuskan tentang fungsi dan makna tombuan dalam upacara adat marhajabuan etnik simalungun. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tahapan pelaksanaan, bentuk, fungsi, dan makna tombuan dalam upacara adat marhajabuan etnik simalungun. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori semiotika yaitu fungsi dan makna yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data yakni: (1) Observasi (2) Wawancara langsung dengan informan (3) Dokumentasi. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat tahapan pelaksanaan yaitu (1) Pra-pelaksanaan adat dan pelaksanaan adat, terdapat fungsi dan makna tombuan dalam upacara adat marhajabuan untuk memenuhi syarat dalam pelaksanaan upacara marhajabuan dan sebagai tanda kehormatan dalam adat Simalungun.
“Legenda Batu Losung” Kajian Psikologi Sastra Sinulingga, Jekmen; Simatupang, Nori Marta M Br.; Silaban, Ridho Wahyu C
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis legenda Batu Losung menggunakan pendekatan psikosastra, yakni kajian sastra yang berfokus pada aspek psikologi tokoh-tokoh dalam cerita serta hubungan antara cerita dan kondisi psikologis masyarakat pendukungnya. Legenda Batu Losung, berasal dari provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kecamatan Pakkat, Desa Banuarea yang memuat nilai-nilai budaya, sosial, dan psikologis yang mencerminkan pandangan hidup dan pola pikir kolektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam legenda Batu Losung dan mengaitkannya dengan kajian psikologi sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legenda ini tidak hanya berfungsi sebagai cerita rakyat, tetapi juga sebagai medium penyampaian pesan moral yang berkaitan dengan konflik batin, ketakutan, dan harapan manusia dalam menghadapi kehidupan. Pendekatan psikosastra mengungkap dinamika psikologis tokoh utama serta hubungan antara simbol dalam cerita dengan kondisi emosional masyarakat. Dengan demikian, legenda Batu Losung memiliki relevansi yang signifikan dalam memahami aspek psikologis individu dan kolektif masyarakat pendukungnya.
“Legenda Siwah Sada Ginting” Kajian Sosiologi Sastra Simatupang, Nori Marta M Br.; Silaban, Ridho Wahyu C; Halimatussakdiah, Halimatussakdiah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini berjudul “Legenda Siwah Sada Ginting: Kajian Sosiologi Sastra”. Legenda Siwah Sada Ginting ini merupakan warisan lisan masyarakat Batak Karo, yang menceritakan tentang asal usul Desa Sugihen, serta asal-usul marga Ginting dan asal mula terJadinya Tiga Bembem yang lebih dikenal masyarakat pada masa sekarang ini dengan sebutan Tiga (pekan) Suka Rame. Legenda Siwah Sada Ginting mengisahkan Sugih, seorang pemuda yang harus bertahan hidup di tengah hutan belantara setelah kehilangan keluarga dan kampung halamannya. Melalui berbagai cobaan, Sugih menemukan cinta, membangun keluarga baru, dan akhirnya menjadi leluhur bagi marga ginting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam legenda Siwah Sada Ginting dan mengaitkannya dengan kajian sosiologi sastra serta mengetahui nilai-nilai sosial yang terkandung dalam legenda Siwah Sada Ginting. Metode yang digunakan pada penulisan jurnal ini adalah deskriptif kualitatif. Dianalisis dengan menggunakan teori struktural beserta teori sosiologi sastra. Adapun teori struktural mencakup unsur-unsur intrinsik dari Legenda Siwah Sada Ginting mencakup: Tema, alur, plot, latar atau setting, perwatakan atau penokohan, sudut pandang, dan amanat.