Harahap, Jamilah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengajian Remaja Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama di Kalangan Generasi Muda di Desa Karang Anyer Harahap, Jamilah; Syarqawi, Ahmad
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 Januari - Juni 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i1.822

Abstract

Pengajian remaja merupakan salah satu kegiatan penting yang dapat memberikan pemahaman agama yang lebih mendalam di kalangan generasi muda. Di Desa Karang anyer, pengajian remaja diadakan secara rutin untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman agama, sekaligus sebagai sarana untuk membentuk karakter yang lebih baik. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran pengajian remaja dalam meningkatkan pemahaman agama di kalangan generasi muda di desa tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis tematik .Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajian remaja dapat meningkatkan pemahaman agama, memperkuat nilai-nilai keagamaan, serta mengurangi perilaku negatif di kalangan remaja.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Assertive Training terhadap Perilaku Asertif Siswa SMP Negeri 1 Portibi Harahap, Jamilah; Darmayanti, Nefi
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 4 (2025): Oktober, Social Issues and Problems in Society
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i4.50077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan penerapan teknik assertive training terhadap peningkatan perilaku asertif siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Experiment melalui desain Pretest-Posttest Control Group. Subjek penelitian melibatkan 16 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Portibi yang dipilih berdasarkan hasil pengukuran rendahnya tingkat perilaku asertif. Peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen berjumlah 8 siswa dan kelompok kontrol berjumlah 8 siswa, dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa skala perilaku asertif. Data dianalisis menggunakan uji non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test melalui bantuan program SPSS versi 27. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,012, yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,012 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok melalui teknik assertive training efektif digunakan sebagai strategi intervensi untuk meningkatkan perilaku asertif siswa.
Manajemen Perubahan dalam Organisasi Pendidikan Menurut Kurt Lewin Ditinjau dari Tantangan dan Strategi Harahap, Jamilah; Nasution, Murni Dahlena; Wulandari, Sri Ugika; Pulungan, Yusri Khairani; Harahap, Mhd.Wildan Fadli AR.; Nasution, Inom
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah menganalisis manajemen perubahan dalam organisasi pendidikan menurut Kurt Lewin ditinjau dari tantangan dan strategi. Metode penelitian ini ialah kualitatif. Penelitian ini bertujuan mencari data dan fakta mengenai manajemen perubahan dalam organisasi pendidikan menurut kurt lewin ditinjau dari tantangan dan strategi dari berbagai penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan buku elektronik. Hasil penelitian ini ialah bahwa teori Lewin, yang dianggap sebagai teori klasik dalam manajemen perubahan organisasi, dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk menilai keberhasilan organisasi dalam menghadapi perubahan sebagai respons dan alat untuk beradaptasi dengan disrupsi di lingkungan pendidikan. Melalui tiga tahapan Lewin (CATS) berupa unfreezing, changing (movement), dan refreezing, mengedepankan individu atau manusia sebagai akar dari perubahan. Strategi manajemen perubahan yang komprehensif dan berkelanjutan, seperti komunikasi yang terbuka, pendidikan dan pelatihan, partisipasi dan keterlibatan, manajemen konflik, pemberdayaan tim, evaluasi dan umpan balik, serta pemeliharaan budaya organisasi yang positif, juga penting untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan perubahan. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kepemimpinan sekolah dapat membantu sekolah dasar mengelola perubahan secara lancar, memastikan bahwa perubahan tersebut mendukung pembelajaran siswa, dan memperkuat posisi sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.