Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Family Communication Conflict Representation in Dua Hati Biru: A Semiotic Analysis Based on Roland Barthes Faidah, Yughni; Faridah
Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 8 No. 02 (2025): Wasilatuna: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/wasilatuna.v8i02.2577

Abstract

This study analyzes the representation of family communication conflict in the film Dua Hati Biru using Roland Barthes' semiotic approach. The film Dua Hati Biru was chosen as the object of research because it displays various realistic family conflict dynamics, especially between parents and children. This study uses a descriptive qualitative method with semiotic analysis techniques. Through Roland Barthes' semiotic analysis, this study identifies the meaning of denotation, connotation, and myth in various scenes that depict family conflict. The results of the study indicate that the conflict that occurs in this film can be categorized into solvable conflict and perpetual conflict. The findings of this study reveal that communication conflict in the family is not only influenced by differences of opinion, but also by cultural factors and social structures that are inherited between generations. This study also explains the Islamic perspective as a way to overcome family communication conflict, namely through deliberation and good communication. Thus, a deeper understanding of the representation of communication conflict in the media, such as films, can provide insight for the community in resolving family conflicts more effectively.
Konsep dan Definisi Komunikasi Politik Sampurna, Ahmad; Taufiqurrohman, Abdillah; Nasution, Andika Fadli; Pulungan, Nugi Lahuddini; Faidah, Yughni; Daulay, Vania Daffa Yusriyah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi politik adalah aspek yang selalu dapat ditemui dalam setiap aktivitas politik. Sesuai pandangan ini, studi komunikasi politik selalu dapat dilihat dalam setiap studi ilmu politik, walaupun hal tersebut tidak atau kurang disadari oleh banyak orang. Seluruh interaksi yang terjadi antara sesama anggota masyarakat, antara anggota masyarakat dan elite politik, dan antara bagian-bagian elite politik disebut komunikasi politik bila ia berhubungan atau berkaitan dengan kekuasaan politik. Komunikasi politik dalam pengertian ini berarti komunikasi politik yang terjadi di dalam sebuah sistem politik. la bisa berbentuk penyampaian pesan-pesan yang berdampak politik dari penguasa politik bagi rakyat banyak atau penyampaian dukungan atau tuntutan oleh rakyat bagi penguasa politik. Dalam hal ini komunikasi politik ini dapat menjadi corak perilaku insan politik dan penentu utama dalam politik. Dengan demikian; Komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan langsung dengan kekuasaan, pemerintahan dan kebijakan pemerintah di dalam sebuah negara. Komunikasi ini juga bisa dipahami sebagai komunikasi antar dua institusi yakni “yang memerintah” dan “yang diperintah.” Inilah hal penting dalam komunikasi politik. Dalam setiap aktivitas manusia selalu membutuhkan komunikasi. Dapat dikatakan bahwa hal komunikasi adalah suatu hal yang sangat mutlak dalam kehidupan konkrit setiap manusia. Komunikator dalam sebuah komunikasi selalu terjadi di dalam suatu matriks kehidupan sosial. Komunikasi itu pun terjadi di dalam situasi sosial sejak awal mulanya sebuah komunikasi, berkembang sampai berakhirnya, Artinya: relasi antara komunikator dan khalayak atau publik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem sosial. Metode penulisan dalam artikel ini adalah metode kualitatif, studi pustaka.