Daulay, Vania Daffa Yusriyah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of Religious Moderation in Ustadz Adi Hidayat's YouTube Content Daulay, Vania Daffa Yusriyah; Khatibah, Khatibah
Syiar: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 5 No. 1 (2025): Syiar: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/syiar.v5i1.762

Abstract

Digital media, especially YouTube, has become an effective platform for Islamic preaching (dakwah) to convey religious messages in a moderate, interactive, and contextual manner in the global digital era. This study aims to analyze the content of dakwah messages concerning religious moderation in the sermons of Ustadz Adi Hidayat. This research employs a qualitative approach using content analysis techniques. The methodology involves documenting sermon videos, transcribing the dakwah content, recording metadata, and analyzing the data based on religious moderation, including wasathiyah (moderation), justice, tolerance, and anti-extremism. The findings indicate that Ustadz Adi Hidayat’s sermons on YouTube contain 27 quotations reflecting the values of religious moderation per the official indicators of the Indonesian Ministry of Religious Affairs. The dominant value that emerges is the balance between the relationship with God and fellow human beings (habluminallah–habluminannas), followed by tolerance, anti-violence, and social ethics. The dakwah messages are conveyed contextually and persuasively, integrating Islamic teachings with the social realities of Indonesia. These sermons emphasize the importance of moderation in religious practice and demonstrate the effectiveness of digital media in disseminating peaceful, tolerant, and balanced Islamic values in the post-modern era. This study concludes that Ustadz Adi Hidayat’s sermons on YouTube predominantly communicate the values of religious moderation in a balanced and relevant manner, consistent with the official concept endorsed by the Indonesian Ministry of Religious Affairs.
Konsep dan Definisi Komunikasi Politik Sampurna, Ahmad; Taufiqurrohman, Abdillah; Nasution, Andika Fadli; Pulungan, Nugi Lahuddini; Faidah, Yughni; Daulay, Vania Daffa Yusriyah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi politik adalah aspek yang selalu dapat ditemui dalam setiap aktivitas politik. Sesuai pandangan ini, studi komunikasi politik selalu dapat dilihat dalam setiap studi ilmu politik, walaupun hal tersebut tidak atau kurang disadari oleh banyak orang. Seluruh interaksi yang terjadi antara sesama anggota masyarakat, antara anggota masyarakat dan elite politik, dan antara bagian-bagian elite politik disebut komunikasi politik bila ia berhubungan atau berkaitan dengan kekuasaan politik. Komunikasi politik dalam pengertian ini berarti komunikasi politik yang terjadi di dalam sebuah sistem politik. la bisa berbentuk penyampaian pesan-pesan yang berdampak politik dari penguasa politik bagi rakyat banyak atau penyampaian dukungan atau tuntutan oleh rakyat bagi penguasa politik. Dalam hal ini komunikasi politik ini dapat menjadi corak perilaku insan politik dan penentu utama dalam politik. Dengan demikian; Komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan langsung dengan kekuasaan, pemerintahan dan kebijakan pemerintah di dalam sebuah negara. Komunikasi ini juga bisa dipahami sebagai komunikasi antar dua institusi yakni “yang memerintah” dan “yang diperintah.” Inilah hal penting dalam komunikasi politik. Dalam setiap aktivitas manusia selalu membutuhkan komunikasi. Dapat dikatakan bahwa hal komunikasi adalah suatu hal yang sangat mutlak dalam kehidupan konkrit setiap manusia. Komunikator dalam sebuah komunikasi selalu terjadi di dalam suatu matriks kehidupan sosial. Komunikasi itu pun terjadi di dalam situasi sosial sejak awal mulanya sebuah komunikasi, berkembang sampai berakhirnya, Artinya: relasi antara komunikator dan khalayak atau publik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem sosial. Metode penulisan dalam artikel ini adalah metode kualitatif, studi pustaka.