Pratama, Olan Yogha
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Organologi pada Alat Musik Seruling Bambu dalam Pertunjukan Kesenian di Desa Tebat Ijuk Sari, Ayuthia Mayang; Pratama, Olan Yogha
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i2.28956

Abstract

Penelitian ini mengkaji proses pembuatan alat musik seruling bambu di desa Tebat Ijuk kecamatan Depati VII kabupaten Kerinci. Seruling Bambu merupakan alat musik tradisional dengan suara yang unik dan pada awalnya dimainkan secara individu oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Dalam perkembangannya seruling bambu dijadikan pertunjukan kesenian berbentuk ensambel musik tradisional. Saat ini tidak banyak masyarakat desa Tebat ijuk dan generasi muda yang mengetahui proses pembuatan alat musik ini. Tujuan penelitian ini untuk membedah mengenai bahan, proses serta teknik yang digunakan dalam pembuatan alat musik seruling bambu.  Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dalam menjelaskan proses pembuatan seruling bambu dan menggunakan kajian organologi sebagai landasan dalam menganalisa objek tersebut. Hasil penelitian didasarkan pada teori teknis organologi yang terdapat didalamnya pengukuran alat musik, pendeskripsian, penggambaran serta teknik pembuatannya. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa proses pembuatan alat musik seruling bambu masih menggunakan teknik tradisional dalam penggunaan bahan, alat dan metode pembuatannya untuk menghasilkan suara seruling bambu yang nantinya dapat digunakan dalam pertunjukan kesenian seruling bambu.   This research examines the process of making bamboo flute musical instruments in Tebat Ijuk village, Depati VII sub-district, and Kerinci district. The bamboo flute is a traditional musical instrument with a unique sound that was originally played individually by people who worked as farmers. In its development, bamboo flutes were used as performing arts in the form of traditional music ensembles. Currently, not many residents of Tebat Ijuk village and the younger generation know the process of making this musical instrument. The aim of this research is to dissect the materials, processes, and techniques used in making bamboo flute musical instruments. This research uses a qualitative, descriptive approach in explaining the process of making bamboo flutes and uses organological studies as a basis for analyzing this object. The research results are based on the technical theory of organology, which includes the measurement of musical instruments, descriptions, depictions, and manufacturing techniques. The conclusion from this research is that the process of making bamboo flute musical instruments still uses traditional techniques, both in the use of materials, tools, and manufacturing methods, to produce bamboo flute sounds that can later be used in bamboo flute art performances.
Interactive E-Modules for Arts Education: Improving Comprehension and Engagement in Nusantara Music Courses Sari, Ayuthia Mayang; Ferdian, Robby; Pratama, Olan Yogha; Efendi, Novita; Dhari, Belirda Wulan
Jurnal Edutech Undiksha Vol. 12 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v12i2.86881

Abstract

The use of teaching modules in learning processes still faces challenges, especially printed materials that tend to be monotonous and less appealing to students in the digital era. These challenges affect students' understanding and engagement in learning, particularly in courses that require artistic appreciation, such as Nusantara Music. This study aims to analyze the effectiveness of developing interactive e-modules to enhance students' comprehension and engagement in this course. The research employed a research and development (R&D) method using the ADDIE development model, which comprises five stages: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Data were collected through pretests and post-tests to measure cognitive and psychomotor learning outcomes. Data analysis was conducted by comparing pretest and post-test results using descriptive statistical tests. The findings revealed that the developed interactive e-module effectively improved students' comprehension, as indicated by significant improvements in post-test scores compared to pretest scores. Additionally, the use of e-modules increased student engagement during the learning process. The study concludes that the ADDIE-based interactive e-module can be effectively utilized as a learning medium to enhance students' learning outcomes in the Nusantara Music course.
Strategi Guru dalam Melatih Grup Musik Autic Band di Sekolah Luar Biasa Autisma YPPA Padang Sandi, Novri Kurnia; Pratama, Olan Yogha
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam melatih siswa autisme melalui kegiatan musik kelompok, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung keberhasilan strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Analisis data difokuskan pada tiga tahap pelatihan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan strategi pembelajaran langsung (Ekspositori) sebagai pendekatan utama. Strategi ini diterapkan melalui instruksi yang jelas, latihan terstruktur, demonstrasi langsung, pengulangan materi, dan penggunaan komunikasi nonverbal. Selain itu, strategi kooperatif dan strategi kognitif juga digunakan sebagai pendekatan pendukung untuk mendorong kerja sama antar siswa dan membantu pemahaman konsep musikal secara sederhana. Kompetensi guru dalam bidang musik, pendidikan khusus, serta kemampuan berkomunikasi efektif menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan strategi yang diterapkan. Evaluasi dilakukan secara informal melalui observasi terhadap keterlibatan dan perkembangan kemampuan siswa. Strategi yang tepat, didukung oleh kompetensi dan pendekatan yang sesuai, terbukti mampu meningkatkan keterampilan dan bakat musik siswa autisme dalam kegiatan pelatihan band di sekolah luar biasa ini.