Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS KADER KESEHATAN DAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA PADAMUKTI Humaedi, Sahadi; Nurwari, R. Nunung; Raharjo, Santoso Tri; Santoso, Meilanny Budiarti; A. Rachim, Hadiyanto
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i3.45123

Abstract

Public health, environmental and education problems are not only the government's task in solving them but are the responsibility of all, including the academic community. Community Service Activities (PKM) are one of the many ways of dedicating themselves to academics to build society. In terms of public health problems in the Solokan Jeruk District, especially in Padamukti Village, it seems that this has not been optimal because: 1. Counseling and outreach regarding stunting prevention has not been carried out regularly, this is evidenced by the fact that there are several toddlers with indications of stunting. 2. There are still many early marriages, this is one of the causes of stunting because children born to underage mothers have a fairly high risk. 3. Cleaning facilities such as trash cans are still not available sufficiently so there is still a lot of garbage that has accumulated in one corner of the village, which causes environmental pollution. 4. The culture of community literacy is still very lacking so people are still consumed by incorrect information or hoaxes. Under these conditions, PKM is directed at counseling and seminars for the Padamukti village community, especially health cadres, namely: "Stunting Prevention through Increasing Health Cadres and Quality of Environmental Health in Padamukti Village". The results of counseling and seminars show that in general the participants have understood and understood stunting, environmental health, and digital literacy, but in terms of their application, they still do not fully understand. This is probably because the participants are not used to implementing stunting prevention efforts, maintaining environmental health, and digital literacy.  Masalah kesehatan, lingkungan, dan pendidikan masyarakat bukan hanya tugas pemerintah dalam upaya penyelesaiannya, namun sudah menjadi tanggung jawab seluruh, termasuk kalangan akademis. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu cara dari sekian banyak cara dalam mengabdikan diri bagi kalangan akademisi untuk membangun masyarakat. Dalam permasalahan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Solokan Jeruk, khususnya di Desa Padamukti tampaknya belum optimal hal ini dikarenakan: 1. Kurangnya pemahaman keluaga mengenai gizi khususnya gizi Balita, sehingga masih ada keluarga dengan balita yang terindikasi stunting. 2. Masih banyak terjadi pernikahan dini, hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting karena anak yang lahir dari ibu dibawah umur memiliki resiko yang cukup tinggi. 3. Fasilitas kebersihan seperti tempat sampah masih belum tersedia secara cukup, sehingga masih banyak sampah yang menumpuk disalah satu sudut desa, hal tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan. 4. Budaya literasi masyarakat masih sangat kurang sehingga masyarakat masih termakan oleh informasi tidak benar atau hoax. Dengan kondisi tersebut maka PKM diarahkan pada penyuluhan dan seminar kepada masyarakat desa Padamukti, khususnya kader kesehatan, yaitu : “Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Kader Kesehatan dan Kualitas Kesehatan Lingkungan di Desa Padamukti”. Hasil penyuluhan dan seminar menunjukkan bahwa umumnya peserta telah mengerti dan memahami tentang stunting, kesehatan lingkungan, dan literasi digital, namun dalam hal penerapannya masih belum sepenuhnya memahami. Hal ini kemungkinan karena para peserta belum terbiasa menerapkan upaya pencegahan stunting, menjaga kesehatan lingkungan dan literasi digital.
Relasi Sosial Pimpinan Tradisional Minangkabau dalam Mengatasi Dampak Sosial Panambangan Emas Ilegal di Nagari Ranah Batahan Rido, Muhammad Rasyid; Nurdin, M.Fadhil; A. Rachim, Hadiyanto
Jurnal Sosiologi Andalas Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsa.11.1.49-64.2025

Abstract

The Minangkabau Traditional Leadership, which consists of traditional leaders, religious leaders and intellectual leaders, has an important role in maintaining social balance and resolving various problems in the community. In the midst of rampant illegal gold mining in the Batahan Region which has triggered various social impacts, these traditional leaders face big challenges in maintaining community stability and prosperity. The aim of this research is to describe social relations between traditional Minangkabau leaders and identify the obstacles faced in overcoming the social impacts of illegal gold mining. Using the theoretical framework of Robert K. Merton's Structural Functional Theory, a qualitative approach was applied through observation, in-depth interviews and documentation with ten informants. Data was analyzed through a process of data reduction, data display, and conclusion verification. The research results show that traditional leaders build relationships with Dalihan Na Tolu, KAN (Kerapatan Adat Nagari), Wali Nagari, and Jorong Chiefs; religious leaders liaise with Ulil Amri (umaro), the Indonesian Ulama Council (MUI), and the Office of Religious Affairs (KUA); as well as intellectual leaders interacting with social religious organizations and non-governmental organizations. This relationship strengthens synergy in overcoming the social impacts of illegal gold mining. Obstacles faced include a lack of government support, community non-compliance, and economic challenges that encourage illegal mining. Apart from that, differences in views and lack of coordination between stakeholders also hamper the effectiveness of response efforts. The synergy of traditional Minangkabau leadership has proven effective in mitigating negative impacts, but requires further support. Recommendations include increasing the capacity of traditional leaders, closer collaboration with the government for better law enforcement, and community education to achieve sustainable solutions.
Sosialisasi Fintech dan Literasi Keuangan Terhadap Pelaku UMKM di Desa Cinanjung Tanjung Sari Sumedang A. Rachim, Hadiyanto; Sutrisno, Budi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i2.4972

Abstract

Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan perekonomian nasional. Selain menggunakan bahan baku lokal dengan harga produk yang terjangkau, UMKM juga menjadi sarana pemerataan tingkat perekonomian rakyat kecil serta sumber devisa bagi negara. Desa Cinanjung memiliki potensi UMKM yang cukup besar dari mulai pertanian, peternakan, pengolahan hingga kerajinan. Namun, berdasarkan hasil kajian cepat teridentifikasi beberapa kendala didalam pengembangan UMKM tersebut diantaranya terkait bahan baku, sumber permodalan serta pengelolaan keuangan. Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan sosialisasi terhadap para pelaku UMKM. Sosialisasi tersebut terkait dengan literasi keuangan dan pemanfaatan akses pendanaan alternatif melalui teknologi finansial (FinTech). Kegiatan ini sendiri terdiri dari dua tahapan yaitu penelitian lapangan untuk melakukan pemetaan terhadap potensi dan masalah terkait pengembangan UMKM (12-28 Juli 2019) serta kegiatan sosialisasi FinTech dan literasi keuangan pada tanggal 31 Juli 2019. Kegiatan sosialisasi dilakukan di Aula Desa Cinanjung dengan dihadiri oleh sekitar 40 orang pelaku UMKM serta dihadiri perangkat desa, perwakilan BPD, pengurus Bumdes serta fasilitator dana desa. Materi yang disampaikan meliputi pencatatan keuangan, pengelolaan keuangan serta sumber permodalan melalui teknologi finansial yaitu Ammana Fintek Syariah.Â