Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        KOMPETENSI KULTURAL DALAM PEKERJAAN SOSIAL PASCA BENCANA 
                    
                    Marcelino Vincentius Poluakan; 
Nurliana Cipta Apsari; 
Santoso Tri Raharjo                    
                     Share : Social Work Journal Vol 9, No 1 (2019): Share: Social Work Journal 
                    
                    Publisher : Universitas Padjadjaran 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (133.888 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24198/share.v9i1.20008                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dalam praktek pekerjaan sosial, seorang pekerja sosial membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Salah satu dari pengetahuan dan keterampilan tersebut adalah kompetensi kultural. Konsep tentang kompetensi kultural telah dikenal dan menjadi bagian dari pekerjaan sosial sejak lama terutama di tempat-tempat dimana tingkat etnisitas dan kelompok marginal yang tinggi. Dengan dimilikinya kompetensi kultural, seorang pekerja sosial dapat memahami, menerima dan menghargai sasaran pekerjaannya yang berbeda secara sosial dan kultural. Indonesia sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi membutuhkan pekerja-pekerja sosial yang memiliki kompetensi kultural. Melalui artikel ini, penulis ingin menggali sejauh mana kompetensi kultural telah diimplementasikan oleh pekerja sosial dalam praktek pekerjaan sosial di Indonesia. Penulis akan mengambil ruang lingkup pekerjaan sosial pasca bencana untuk menggali kompetensi kultural pekerja sosial. Metode yang digunakan berupa kajian literatur dan dokumen. Berdasarkan kajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi kultural sangat relevan untuk diimplementasikan di Indonesia karena kondisi masyarakat yang majemuk dan beranekaragam. Oleh karena itu, pekerja sosial perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki kompetensi kultural.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KEARIFAN LOKAL,KEBERFUNGSIAN SOSIAL DAN PENANGANAN BENCANA 
                    
                    Santoso Tri Raharjo                    
                     Share : Social Work Journal Vol 3, No 2 (2013): Share Social Work Journal 
                    
                    Publisher : Universitas Padjadjaran 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24198/share.v3i2.10021                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Masyarakat Indonesia kaya akan beragam bencana alam yang seringkali terjadi, namundibalik itu semua juga kaya sumber-sumber lokal dalam upaya mengatasi kehidupantermasuk mengatasi bencana alam tersebut. Kesadaran untuk mengangkat dan menggalikembali pengetahuan lokal atau kearifan budaya lokal adalah karena kemajuan ekonomidan sosial masyarakat dunia sekarang telah diiringi oleh pelbagai kerusakan lingkungan.Pembelajaran dan penggalian terhadap sumber-sumber kearifan budaya lokal (indigenous) menjadi penting dan menguat dalam dekade belakangan ini. Pekerjaan sosial perlumemahami beragam sumber lokal yang telah lama tumbuh dan berkembang dalammasyarakat, sebagai alternatif upaya penanganan masalah sosial masa kini dan masamendatang.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PELAKSANAAN COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SHAFIRA FOUNDATION DALAM UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA BANDUNG 
                    
                    Ahmad Saalik Hudan Alfariz; 
Santoso Tri Raharjo; 
Nunung Nurwati                    
                     Share : Social Work Journal Vol 9, No 1 (2019): Share: Social Work Journal 
                    
                    Publisher : Universitas Padjadjaran 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (126.727 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24198/share.v9i1.22477                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan salah satunya dengan menjadikan dunia usaha sebagai potensi dan sumber, dunia usaha memiliki kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Bentuk perwujudan tanggung jawab sosial sebuah perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya akan mempengaruhi perubahan sosial sebagai upaya penanganan kemiskinan melalui Community service, Community relation, dan Community Empowering. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk pelaksanaan CSR yang dilaksanakan oleh Shafira Foundation sebagai upaya penanggulangan kemiskinan. Metode kualitatif deskriptif, menggunakan tool anaysis dengan metode kajian literatur. Data yang digunakan yaitu data sekunder. Hasil yang ditemukan menunjukan bahwa Shafira Foundation melaksanakan CSR dengan bentuk Community Relationdan Community Empoweringmelalui kegiatan Lembaga Keuangan Mikro Kewirausahaan, Program Bantuan Kemanusiaan, Senior Club Hati Indonesia, dan Beasiswa Bina Prestasi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        FAKTOR KELUARGA DALAM KENAKALAN REMAJA: STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GENG MOTOR DI KOTA BANDUNG 
                    
                    Santoso Tri Raharjo; 
Sahadi Humaedi; 
Budi M. Taftazani                    
                     Sosiohumaniora Vol 14, No 3 (2012): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2012 
                    
                    Publisher : Universitas Padjadjaran 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (33.78 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v14i3.5491                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian yang berjudul Faktor Keluarga Dalam Kenakalan Remaja (Studi Deskriptif Mengenai Geng Motor Di Kota Bandung), diharapkan bisa menjelaskan faktor keluarga yang melatarbelakangi fenomena geng motor dan apa saja potensi yang bisa digali untuk pemecahan masalah geng motor khususnya di Kota Bandung. Kegiatan penelitian tentang “Geng Motor” merupakan penelitian deskriptif guna memahami akar penyebab dan potensi pemecahan masalah geng motor di Kota Bandung yang bersumber dari data primer dan sekunder. Sementara pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam terhadap informan yang berjumlah empat jenis imforman yang terdiri dari Orang Tua, Guru Sekolah, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Anggota Geng Motor. Selain wawancara penelitian ini juga menggali informasi dari responden yang berjumlah 250 orang yang terdiri dari siswa SLTP dan SLTA dengan alat bantu berupa kuesioner. Sedangkan untuk data sekunder yang melengkapi kajian ini di lakukan pula penelusuran dari berbagai kebijakan atau dokumen yang terkait dengan kajian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor keluarga dapat mendorong remaja dalam berperilaku negatif. Fungsi keluarga lebih banyak pada sisi kurangnya perhatian, pengabaian, dan persoalan penerapan kontrol misalnya aturan yang dierapkan di rumah tidak berjalan efektif atau sebaliknya keadaan tidak teratur karena tidak ada aturan atau hanya terdapat aturan yang lemah. Berbagai kondisi struktural keluarga, tidak idealnya sistem kontrol yang diberikan keluarga, dan minimnya kedekatan remaja dengan orang tua baik secara emosi maupun secara fisik menjadi penyebab anak mencari keluarga baru yang bisa memberinya kebebasan dan merasa dihargai secara individu. Jelas banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan dari geng motor, secara individu dan secara komunitas karena pada dasarnya mereka itu mengerti akan hal yang baik dan buruk sehingga mereka pun mampu mengidentifikasi keahlian mereka sendiri dengan harapan stigma negatif mengenai geng motor yang berkembang di masyarakat bisa berkurang.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Perspektif Kekuatan dalam Pekerjaan Sosial 
                    
                    Ishartono -; 
Santoso Tri Raharjo                    
                     EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 5, No 1 (2016): Empati Edisi Juni 2016 
                    
                    Publisher : Social Welfare Study Program 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15408/empati.v5i1.9772                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
A lot of social issues generally approached the issue of problem-based approach (PBA) with a variety of other derivative terms, namely medical model, the deficit approach, or a more traditional approach. Problem-based approach to focus more on weaknesses in the client’s self that causes problems, both at the micro, mezzo and macro levels. PBA is less attention to the potentials, aspirations, hopes and potential sources residing on the client and the client environment. Strength-based approach (strength perspective) as a perspective emerged in response to the previous approach. This approach started to pay attention to the potential, aspirations, expectations and resources that can be utilized within the framework of solving social problems. For the social work profession, this perspective provides a new angle to look at and address the social problems facing clients.Keywords: Problem Based Approach, Strength Perspective, Social Work
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Family Development Session Pendidikan Education and Training in Efforts to Increase Mentoring Capacity for the Social Assistance of the Hope Family Program in Bandung Regency 
                    
                    Rosma Sandratika; 
Santoso Tri Raharjo; 
Risna Resnawaty                    
                     Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August 
                    
                    Publisher : Budapest International Research and Critics University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33258/birci.v4i3.2328                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The Family Hope Program (PKH) is a conditional assistance given to someone who is poor and vulnerable to poverty which has an education component, a health component and a social welfare component. The PKH Beneficiary Family (KPM) is accompanied by a social assistant. One form of assistance is the existence of a Family Development Session (FDS) which aims to change the behavior of beneficiary families and encourage KPM to leave PKH. In conducting FDS, social assistants are required to have special knowledge, skills and attitudes so that the implementation of FDS is successful and has an impact as targeted. The knowledge, skills and attitudes of social assistants in this FDS activity are obtained through education and training activities. The purpose of this study is to describe FDS education and training in an effort to increase the capacity of mentoring for PKH social assistants in Bandung Regency. This study uses a descriptive qualitative approach. Data sources come from primary and secondary data sources. Data collection techniques used observation, in-depth interviews, focus group discussions and documentation studies.The results showed that in FDS education and training for PKH social assistants in Bandung Regency
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI MAJU 4.0 PT PERTAMINA HULU MAHAKAM BSP BERBASIS CREATING SHARED VALUE (CSV) 
                    
                    Bimby Gita Rama Putri; 
Santoso Tri Raharjo; 
Risna Resnawaty                    
                     Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 1 (2022): LINDAYASOS 
                    
                    Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31595/lindayasos.v4i1.549                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Permasalahan sosial yang terjadi seperti bertambahnya angka pengangguran, minimnya regenerasi petani, dan rendahnya kapasitas petani dalam mengelola sistem pertanian membuat PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP menciptakan program inovasi sosial bernama Petani Maju 4.0 berbasis Creating Shared Value (CSV). CSV adalah sebuah konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pada pentingnya memasukkan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan. CSV merupakan pengembangan dari konsep CSR. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan program Tanggung Jawab Sosial PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP berbasis konsep CSV dalam menciptakan manfaat bersama. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dengan cara studi literatur. Hasil dari penelitian kali ini, dalam implementasinya program CSV PHM-BSP berhasil mendorong peningkatan perekonomian warga, serta meminimalisir resiko kerusakan lingkungan dari sistem pertanian yang dijalani. Hal tersebut didukung dengan kapasitas kelompok tani yang dikembangkan dan dilatih PHM-BSP. Di sisi lain manfaat yang diperoleh perusahaan secara ekonomis dan sosial karena berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan karena menciptakan lapangan perekonomian, dan turut menjaga pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan limbah organik. Perusahaan mencoba untuk menyelaraskan kewajiban tanggung jawab sosialnya dengan strategi bisnis yang akan dicapai oleh perusahaan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        UPAYA PENANGANAN PERMASALAHAN PEREMPUAN DALAM PROGRAM CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) 
                    
                    Alma Fildzah Aufar; 
Santoso Tri Raharjo; 
Risna Resnawaty                    
                     JISIP UNJA (Jurnal Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Jambi) Volume 6 Nomor 1 (2022) 
                    
                    Publisher : Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Hukum Universitas Jambi 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (292.869 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22437/jisipunja.v6i1.16312                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan akibat masih belum dapat mengakses hak-hak yang dimilikinya. Hal ini menjadikan perempuan ada di keadaan yang keadaan yang tak terlindungi, dalam keadaan yang penuh risiko, serta sangat rentan terhadap bahaya terutama karena adanya kemungkinan mendapatkan kekerasan dari kelompok lain. Maka berbagai upaya dilakukan untuk merespon permasalahan perempuan dan bertujuan membuat perempuan jauh lebih berdaya atas dirinya sendiri. Artikel ini mencoba mengidentifikasi berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai bidang perusahaan yang berbeda yang berfokus pada upaya merespon permasalahan yang dihadapi perempuan khususnya di Indonesia. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Hasil dari penulisan artikel ilmiah ini menjelaskan beberapa program CSR dalam upaya penanganan permasalahan perempuan seperti PT. Teltranet Aplikasi Solusi (Telkomtelstra) melalui program White Ribbon Campaign dan program Brilliant Connected Women, PT. Pertamina yang melaksanakan program Pertamina Sehati (kesehatan ibu dan anak), Angkasa Pura Airports dengan Komunitas Srikandi Angkasa Pura Airports, Indosat Ooredoo dengan program Inspera (Inspirasi Perempuan Indonesia) dan, L’Oreal Paris melalui program L’Oreal for the future dan kampanye Stand Up Against Street Harassment
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Kesejahteraan Anak: Studi Literatur pada Program CSR di bidang Pendidikan dan Kesehatan 
                    
                    Dyta Mardyani; 
Santoso Tri Raharjo                    
                     Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 22 No 1 (2023): PEKSOS 
                    
                    Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31595/peksos.v22i1.764                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstract Problems that can affect children's welfare are still rife. Education and child health issues are still issues that are quite common in Indonesia. The issue of education and health can affect the welfare of a child, because education and health are included in the rights of the child and must be fulfilled by the child. If the child's rights cannot be fulfilled, it will affect the welfare of the child. The achievement of child welfare can occur when the basic needs and rights of children can be fulfilled (Fitri et al., 2015). One of the efforts to overcome children's issues can be done through Corporate Social Responsibility. Schermerhorn (1993) in (Rizky et al., 2015) suggests Corporate Social Responsibility as a form of corporate concern to act in their own way in serving the interests of the organization and the wider community. Writing this article aims to determine the company's involvement in responding to issues of education and child health through the CSR Program. The method used in writing this article is library research. Based on the literature that has been conducted, it is known that quite a number of companies have established CSR programs based on education and child health issues, such as the SEHATI program conducted by PT. Pertamina, which focuses on toddler health, educational assistance in the form of scholarships and the construction of school buildings carried out by PT Semen Indonesia, and the Scholarship Program for Children of Farmers to Become Graduates conducted by PT Pusri Palembang. Keywords: Educational Problems, Child Health Problems, Child Welfare, Corporate Social Responsibility, and Children's Rights.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS PROGRAM PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 3 JAKARTA SELATAN 
                    
                    Gea, Yusuf Krisman; 
Santoso Tri Raharjo; 
Gigin Ginanjar Kamil Basar                    
                     Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi Vol. 15 No. 02 (2024): Volume 15 No. 02 Juni 2024 
                    
                    Publisher : Program Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik, Pascasarjana, Universitas Pasundan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.23969/kebijakan.v15i02.9278                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Lanjut usia yang mengalami keterlantaran sekarang ini masih banyak ditemukan baik karena ditelantarkan oleh keluarga maupun karena hidup sebatang karang dan tidak sanggup untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam rangka menangani kesulitan lansia terlantar, pemerintah membuat kebijakan kesejahteraan sosial lanjut usia yang kemudian dilanjutkan ke dalam tahap program yang disebut program pelayanan sosial. Salah satu program pelayanan sosial yang bagi lansia adalah program pelayana sosial berbasis panti. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis program pelayanan sosial lanjut usia di panti sosial tresna werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan dengan menggunakan metode analisis kebijakan Chambers. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan studi literatur, wawancara dan observasi. Untuk menentukan sumber informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling yang kemudian terdiri dari pengurus panti, pekerja sosial dan warga binaan lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pelayanan sosial lansia berbasis panti memberikan manfaat yang baik kepada lanjut usia terlantar. Dengan adanya program pelayanan sosial berbasis panti tersebut dapat memberikan tempat tinggal yang aman bagi lansia terlantar, mencukupi kebutuhan dasar lansia, serta memberikan pembinaan-pembinaan yang membangun lansia dan membantu lansia untuk dapat menghabiskan masa tua-nya dengan baik dan produktif. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala yang menyebabkan pelayanan sosial yang dilakukan kurang maksimal.