Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PENGOLAHAN IKAN LAUT DENGAN PULSED ELECTRIC FIELD KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL Qirom, Qirom; Prabandari, Sari; Darmawan, Arry
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i1.50776

Abstract

Kelurahan Muarareja merupakan salah satu pusat aktivitas pengolahan ikan laut yang potensial di Kota Tegal dengan tiga sektor utama, yaitu industri pengolahan ikan, petani tambak, dan nelayan. Sebagian besar industri pengolahan ikan di Tegal masih termasuk dalam kategori Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) termasuk di dalamnya adalah kelompok Pengolah ikan Mina Rizqi. Pada Kelompok ini masih menggunakan peralatan sederhana dalam mengolah, tidak memperhatikan SOP dalam menunjang CPPOB (Cara Penanganan Pangan Olahan Baik) dan kurangnya kesadaran pentingnya sertifikasi kualitas produk dari cemaran bakteri yang ditunjukkan dengan COA. Pada kegiatan Pengabdian ini dilakukan pendekatan yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan kualitas produk pengolahan ikan laut dengan teknologi pulsed electric field (PEF) yang telah berhasil mereduksi bakteri ikan laut. Peralatan  industri  yang  kami  miliki  serta  dukungan  institusi  tentang Teaching Factory, kami bekerja sama dengan Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan kota Tegal serta Kelompok Pengolah ikan Mina Rizqi untuk meningkatkan kualitas produk ikan dengan teknologi PEF. Metode yang digunakan pada program ini yaitu dengan pemberian pelatihan tentang teknologi PEF dan melakukan pendampingan cara menggunakan PEF oleh mahasiswa. Melakukan pendampingan pengurusan  COA (Certified  of  Analysis) dan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Hasil dari program ini yaitu diterapkannya teknologi PEF pada pengolahan ikan kelompok pengolah dan pemasar ikan Mina Rizqi. Dengan demikian, kualitas olahan ikan dapat dipertahankan dan masa simpannya dapat diperpanjang. Serta dimilikinya dokumen COA dan CPPOB untuk menunjang pemasaran lebih luas, yaitu pasar retail dan eksportir. Muarareja Village is one of the potential centers of marine fish processing activities in Tegal City with three main sectors, namely the fish processing industry, pond farmers, and fishermen. Most of the fish processing industry in Tegal is still categorized as Small Micro Medium Enterprises (MSMEs), including the Mina Rizqi fish processing group. This group still uses simple equipment in processing, does not pay attention to SOPs in supporting CPPOB (Good Processed Food Handling Methods) and lack of awareness of the importance of product quality certification from bacterial contamination indicated by COA. In this service activity, an innovative and effective approach was taken to improve the quality of marine fish processing products with pulsed electric field (PEF) technology which has successfully reduced marine fish bacteria. With our industrial equipment and institutional support on Teaching Factory, we worked together with the Tegal city Marine and Fisheries Extension Service and the Mina Rizqi fish processing group to improve the quality of fish products with PEF technology. The method used in this program is by providing training on PEF technology and providing assistance on how to use PEF by students. Assistance in managing COA(Certified of Analysis) and Good Processed Food Production Methods (CPPOB). The result of this program is the application of PEF technology in the fish processing of the Mina Rizqi fish processing and marketing group. Thus, the quality of processed fish can be maintained and the shelf life can be extended. As well as having COA and CPPOB documents to support wider marketing, namely retail markets and exporters.
Desain Perancangan Teknologi Pulsed Electric Field dalam Reduksi Bakteri Ikan Qirom, Qirom; Darmawan, Arry; Niam, Bahrun
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) Vol 5, No 2 (2023): ELKOM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/elkom.v5i2.19624

Abstract

PEF (Pulsed Electric Field) adalah sebuah teknologi pengawetan pangan yang menggunakan metode non termal, dimana peningkatan suhu yang dihasilkan selama proses perlakuan sangat rendah  Pulsed Electric Field (PEF) merupakan suatu teknologi pengawetan pangan non thermal karena kenaikan suhu yang dihasilkan rendah selama proses perlakuan. Perlakuan PEF berpotensi sebagai metode pemrosesan minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah alat pulsed electric field yang digunakan untuk reduksi bakteri produk perikanan dengan sampel fillet ikan tongkol, dengan metode research and development yang menghasilkan sebuah alat dengan spesifikasi output luaran 1kV hingga 5kV, square pulse, 2 amphere serta mampu untuk mereduksi bakteri halofilik dengan sampel ikan tongkol. Perlakuan fillet ikan tongkol dengan tegangan 1kV-5kV dengan masing-masing durasi 10,20,30 detik pada setiap perlakuan menghasilkan titik perlakuan optimum 5kV dengan durasi 30 detik mampu mereduksi bakteri halofilik. 
Comparative Study of Medium and Low Intensity Pulsed Electric Field and Its Effect on Protein and Fat of Mackerel Tuna and Shrimps Darmawan, Arry; Qirom, Qirom; Widyasti, Arum Restu
GMPI Conference Series Vol 3 (2024): The 10th Asian Academic Society International Conference (AASIC)
Publisher : Gemilang Maju Publikasi Ilmiah (GMPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53889/gmpics.v3.423

Abstract

Pulsed electric field (PEF) is a well-known non-thermal technology used to inactivate bacteria and improve the physico-chemical properties of food products, including food products from the sea. However, the application of this technology in the seafood industry has a major challenge in terms of safety risk, namely electrical backlash. Therefore, several researchers have begun to study the reduction of PEF current intensity (ampere) to obtain the benefits of food treatment without the risk of electric backlash. A comparison of the performance of both medium and low-intensity PEF devices can be seen from conductivity, reliability, and back electricity. In addition to the device's performance, the effects obtained on seafood from medium and low-intensity PEF treatment on bacterial inactivation and chemical properties of protein and fat need attention. The results showed that low- and high-intensity PEF showed good electrical conductivity in media with various salt concentrations, namely 5%, 15%, and 20% (w/v). The reliability of the components tested were transistors, transformers, and ignition coils. In the return electricity test, PEF with low intensity has low return electricity compared to PEF with medium intensity. The testing process was carried out with the test pen spaced at a certain point from the power source. The effect of medium-intensity PEF on protein and fat was insignificant between the control and treatment samples. Comparison of the effect of medium and low-intensity PEF was highly significant at P0.05. The effect of low-intensity PEF on protein and fat is much better because it does not reduce the value of protein and fat in fish and shrimp too much. Medium-intensity PEF can be effectively treated quickly, but it takes work to apply in the home industry. Low-intensity PEF needs to be treated longer than medium-intensity PEF but tends to be safer from the risk of electrical backlash.
Effect of pulsed electric field on the number and cell membrane of Vibrio parahaemolyticus in salted squid: Pengaruh medan listrik berdenyut terhadap jumlah total dan membran sel Vibrio parahaemolyticus pada cumi asin Darmawan, Arry; Kusumaningrum, Harsi Dewantari; Wulandari, Nur; Nurjanah, Siti; Sugiarto, Anto Tri
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 6 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(6)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i6.63292

Abstract

Cumi-cumi rentan terhadap kontaminasi bakteri Vibrio parahaemolyticus dengan prevalensi 80%. Pengawetan cumi-cumi umumnya dilakukan dengan cara pengeringan setelah penggaraman air garam, dengan pertumbuhan V. parahaemolyticus tidak selalu terhenti. Pengurangan jumlah bakteri, biasanya dilakukan proses perebusan sebelum pengeringan. Penelitian ini bertujuan menentukan medan listrik dan lama waktu terbaik untuk menonaktifkan V. parahaemolyticus serta mengevaluasi efektivitas teknologi pulsed electric fields (PEF) pada cumi asin. Spesifikasi teknologi PEF yang digunakan, yaitu kuat arus 2 ampere dengan medan listrik (3,5; 7; dan 10,5 kV/cm) dan lama waktu (10, 20, dan 30 detik). Pengurangan bakteri oleh medan listrik diamati dengan penghitungan koloni, dilanjutkan dengan penghitungan sel yang mati menggunakan flow cytometer, sedangkan kerusakan bakteri diamati dengan pemindaian mikroskop elektron. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PEF dengan intensitas tertinggi (10,5 kV/cm selama 30 detik) dapat mengurangi V. parahaemolyticus sebesar 66,12% pada tingkat kontaminasi yang tinggi (sekitar 106 CFU/g) dan 97,63% pada tingkat kontaminasi yang rendah (sekitar 102 CFU/g) pada cumi-cumi asin. Hasil ini sebanding dengan perlakuan perebusan (2 menit, 85°C). Kerusakan pada membran sel bakteri meningkat karena meningkatnya medan listrik, yang diamati dengan meningkatnya sel berpendar merah dengan flowcytometry dan kerusakan sel dengan SEM. Pulsed electric fields adalah teknologi alternatif yang menjanjikan untuk produksi cumi asin.