Diabetes Melitus meningkatkan risiko terjadinya berbagai infeksi, termasuk infeksi oleh bakteri, jamur dan virus. Infeksi jamur, khususnya kandidiasis, merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada penderita Diabetes Melitus. Kandidiasis disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans, yang secara normal hidup sebagai flora komensal pada tubuh manusia. Namun, pada kondisi tertentu seperti diabetes, pertumbuhan jamur ini menjadi tidak terkendali sehingga menimbulkan infeksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kejadian kandidiasis pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 yang terkontrol dan tidak terkontrol di Puskesmas Ngemplak II Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah 44 Penderita Diabetes tipe 2 dengan 22 penderita Diabetes yang terkontrol dan 22 penderita Diabetes Melitus yang tidak terkontrol di Puskesmas Ngempal II Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari dari 22 penderita Diabetes Melitus terkontrol sebanyak 9 (40.9%) penderita dinyatakan positif mengandung Candida albicans dalam salivanya dan 13 (59.1%) penderita dinyatakan negatif mengandung Candida albicans, sedangkan pada 22 penderita Diabetes tidak terkontrol didapatkan 16 (72.7%) penderita positif mengandung Candida albicans dalam salivanya dan 6 (27.3%) penderita lainnya dinyatakan negatif mengandung Candida albicans. Infeksi jamur Candida albicans pada kelompok yang tidak terkontrol lebih tinggi daripada yang terkontrol dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung adanya infeksi yaitu seperti umur, jenis kelamin serta lama menderita penyakit Diabetes Melitus.