Wijaya, Yulius
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pandangan Teologis mengenai Baptisan Online sebagai Tantangan Gereja di era 5.0 Wijaya, Yulius
Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia Vol 3, No 3 (2023): RITORNERA JURNAL TEOLOGI PENTAKOSTA INDONESIA
Publisher : Pusat Studi Pentakosta Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54403/rjtpi.v3i3.74

Abstract

The ceremony of baptism is an act of faith that declares one to be a disciple of Christ. The method of implementation that is required to be relevant to the context of society 5.0 as it is today creates differences. One of them is the implementation of online baptism, whether it is in accordance with biblical teachings or has begun to deviate. This research was conducted with the aim of seeing how the theological meaning of baptism and its relation to remain relevant to the conditions of society 5.0. The results of the study explain that the church must still have a biblical theological view while utilizing technological advances that make the preaching of the gospel more massive, online baptism can be carried out while still upholding biblical principles and not reducing theological meaning by changing the process, and the implementation of online baptism makes the news algorithm about the testimony of one's conversion more massive, which means more people witness the beauty of life in Jesus Christ.AbstrakUpacara pelaksanaan baptisan merupakan salah satu tindakan iman yang menyatakan sebagai murid Kristus. Metode pelaksanaan yang dituntut untuk relevan dengan konteks masyarakat 5.0 seperti sekarang ini menimbulkan perbedaan. Salah satunya adalah pelaksanaan baptisan secara online, apakah sesuai dengan ajaran Alkitab atau sudah mulai melenceng. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana makna teologis dari baptisan dan kaitannya untuk dapat tetap relevan dengan kondisi masyarakat 5.0. Hasil dari penelitian memaparkan bahwa gereja harus tetap mempunyai pandangan teologi yang alkitabiah sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi yang membuat pemberitaan Injil semakin massif, baptisan online dapat dilakukan dengan tetap memegang teguh prinsip alkitabiah dan tidak mengurangi makna teologis dengan mengganti prosesnya, dan pelaksanaan baptisan online membuat algoritma pemberitaan tentang kesaksian pertobatan seseorang menjadi lebih massif, yang berarti lebih banyak orang yang menyaksikan keindahan hidup dalam Yesus Kristus.
Inkripsi Nazaret: Tanggapan Pemerintah Romawi Mengenai Kebangkitan Kristus? Wijaya, Yulius; Widodo, Priyantoro
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 6, No 1: Agustus 2023
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v6i1.191

Abstract

The fact of the resurrection of Jesus Christ is the foundation of the Christian faith, which is still a topic of discussion, both those who support and deny the news of His resurrection. Controversy about this fact occurs in various fields, and one of them is in the field of archaeology. Artifact discoveries for maximalists are historical facts that strengthen and confirm that the truth of the Bible happened historically. The Nazareth Inscription is one of the artifact findings associated with the historical facts of Jesus' resurrection. This research was conducted using a descriptive qualitative approach with historical research methods and literature review to explain the discovery of the Nazareth inscription and historical facts related to the resurrection of Jesus so that it can add to the belief of the Christian faith that Jesus is God and Savior who saves humans. Abstrak Fakta mengenai kebangkitan Yesus Kristus merupakan fondasi iman Kristen yang sampai sekarang masih menjadi perbincangan, baik pro dan kontra. Kontroversi mengenai fakta kebenaran ini terjadi di berbagai bidang, dan salah satunya dalam bidang ilmu arkeologi. Penemuan-penemuan artefak bagi kaum maksimalis merupakan fakta sejarah yang memperkuat dan menegaskan bahwa kebenaran Alkitab merupakan hal yang benar-benar terjadi secara sejarah. Inkripsi Nazaret merupakan salah satu temuan artefak yang dikaitkan dengan fakta sejarah kebangkitan Yesus. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskripsi dengan metode penelitian sejarah dan kajian pustaka dengan tujuan menjelaskan penemuan inkripsi Nazaret dan fakta sejarah yang terkait dengan kebangkitan Yesus sehingga dapat menambah keyakinan iman Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat yang menyelamatkan manusia.
Makna Keselamatan: Tujuan Penciptaan Manusia Berdasarkan Konsep Imago Dei Wijaya, Yulius
Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 2 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristen (Mei 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvary - Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59376/philo.v2i2.29

Abstract

The Imago Dei that God gave to us from the beginning should be the basis and goal of every human being's life.  The meaning of the image and likeness of God that has been damaged by sin has been restored through the redemptive work of Jesus Christ on the cross. This research is intended to see the extent of the relationship between salvation, Imago Dei and Christian life which becomes an effective means of evangelization and attracts people who do not yet know Christ and get their essence as a full human being who is happy and reaches its fullness. This research was conducted using a qualitative approach that describes how unbelievers see the Christian life in relation to the Imago Dei identity attached to it. The conclusion of this research is how believers in their lives as witnesses of Christ understand their identity as the image of God restored, live to do God's will, develop themselves correctly and bring up the character of imago Dei into a lifestyle.AbstrakImago Dei yang diberikan Allah kepada sejak semula seharusnya menjadi dasar dan  tujuan hidup setiap manusia.  Makna segambar dan serupa dengan Allah yang telah rusak karena dosa telah dipulihkan melalui karya penebusan Yesus Kristus di atas kayu salib. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hubungan antara keselamatan, Imago Dei dan kehidupan kekristenan yang menjadi sarana penginjilan yang efektif dan menjadi daya tarik bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus dan mendapatkan hakikatnya sebagai manusia seutuhnya yang bahagia dan mencapai kemaksimalannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang memaparkan bagaimana orang yang belum percaya melihat kehidupan orang Kristen dalam hubungannya dengan identitas Imago Dei yang melekat kepadanya. Kesimpulan dari penelitian ini bagaimana orang percaya dalam kehidupannya sebagai saksi Kristus memahami identitas dirinya sebagai gambar Allah dipulihkan, hidup untuk melakukan kehendak Allah, mengembangkan diri dengan benar dan memunculkan karakter imago Dei menjadi gaya hidup.
Menyusun Teologi Injili yang Relevan dalam Era Masyarakat Digital dan Postmodernisme Wijaya, Yulius; Nugraeni, Giarti
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 6, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Februari 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v6i1.273

Abstract

Pemahaman teologi seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, dan salah satunya adalah era digital dan paradigma postmodernisme yang meniadakan meta narasi dan menentukan kebenaran berdasarkan pilihannya sendiri. Hal ini tentunya sangat berpengaruh kepada gereja dan pertumbuhannya. Kecenderungan manusia yang mengabaikan kebenaran objektif perlu disikapi secara serius oleh gereja dan para teolog terutama kaum injili yang mempunyai kecenderungan untuk lebih bersikap defensif dan berhadapan langsung dengan paradigma postmodernisme ini. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskripsi ini mencoba untuk melihat fenomena ini dan bagaimana teologi injili dapat menjadi jawaban dalam era masyarakat dan postmodernisme ini. Penelitian ini menyusun teologi injli yang relevan yang dapat berkomunikasi dengan gaya bahasa paradigma postmodernisme dan menghasilkan teologi sahabat dan teologi berpengalaman untuk menjawab kebutuhan tersebut. Terkait dengan era digital maka upaya yang harus dilakukan adalah membuat massif konten-konten pengajaran alkitabiah sekaligus relevan dan mengembangkan pola pengajarang dan pemuridan yang berkualitas.