Dalam era globalisasi dan perkembangan industri pariwisata yang pesat, destinasi wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) telah menjadi fokus utama bagi kota-kota yang berupaya memperluas basis ekonomi mereka. Sebagai pusat ekonomi di wilayah Jawa Timur yang juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya memiliki sejarah dan keberagaman budaya yang kaya, serta infrastuktur kota yang maju dengan fasilitas yang cukup lengkap dapat menjadi potensi untuk pengembangan destinasi wisata MICE. Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini, Meskipun Surabaya memiliki beberapa aspek yang sudah mendukung keberlangsungan industrI MICE, namun ada beberapa faktor yang perlu ditingkatkan lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendalami dan mengidentifikasi potensi Kota Surabaya sebagai destinasi wisata MICE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berfungsi untuk meneliti kondisi alamiah objek, peneliti menjadi kunci utama pada penelitian. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil observasi yang dilengkapi dengan dokumentasi serta kajian teori yang bersumber dari buku dan penelitian ilmiah sebelumnya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa untuk mengetahui apakah Surabaya sudah memenuhi kriteria dari karakteristik detinasi MICE adalah dengan fokus pada keunggulan dan hambatan yang mungkin dihadapi serta menganalisisnya dari aspek 4A (Atraksi, Aksesibiltas, Amenitas, dan Ancillary). Surabaya memiliki kekuatan terbesar dari segi fasilitas, aksesibiltas, dan atraksi yang beragam. Sedangkan kekurangannya terletak pada SDM yang belum memiliki sertifikasi serta venue yang mayoritasnya belum berkapasitas besar.