Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR HERBAL DI KELOMPOK UMAT BASIS (KUB) ST. THERESIA DARI CALCUTA, LILIBA Pamona Silvia Sinaga; Norman P.L.B. Riwu Kaho; Fadlan Pramatana; Andris Misa
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Mei : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v1i2.569

Abstract

Produk – produk handsanitizer yang marak beredar dipasaran umumnya mengandung alkohol yang menurut penelitian dinyatakan tidak efektif membunuh bakteri pathogen setelah berungkali pakai dan dapat memicu gangguan kesehatan pada kulit. Oleh sebab itu, bahan alami dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiseptik khususnya yang berbahan dasar herbal. Kegiatan edukasi dan pembuatan handsanitizer berbahan alami (herbal) perlu disosialisasikan di masyarakat. Kegiatan Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat ini dilakukan di Kelompok Umat Basis (KUB) St. Theresia dari Calcuta, Liliba. Peserta memberikan apresiasi terhadap proses praktik pembuatan handsanitizer ini, karena banyak pengetahuan baru yang didapatkan dan peserta semakin termotivasi untuk membuat sendiri untuk anggota keluarganya.
ANALISIS STRUKTUR DAN KINERJA PEMASARAN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) DI KABUPATEN KUPANG Prestilia Dethan; Mamie E. Pellondo'u; Norman P.L.B. Riwu Kaho
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol10.Iss1.506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur dan kinerja pemasaran Jambu Mete di Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan dilanjutkan dengan snowball sampling sebanyak 47 responden petani Jambu Mete dan responden pedagang sebanyak 6 responden. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data produksi Jambu Mete diolah dengan menggunakan rumus CR4 untuk mengetahui struktur pasar dan analisis kinerja pemasaran, dapat dilihat dengan menghitung margin pemasaran, farmer share, share biaya dan keuntungan lembaga pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukan struktur pasar yang terbentuk dalam pemasaran Jambu mete gelondongan di Desa Sillu adalah oligopoli sedang yaitu struktur pasar yang didominasi oleh sedikit perusahaan yang saling bersaing. Kekuatan yang dimiliki masing-masing perusahaan cukup besar dalam mempengaruhi harga pasar. Margin pemasaran atau selisih harga mengikuti dua saluran adalah: saluran pemasaran I yaitu sebesar Rp. 5.000/Kg dan saluran pemasaran II sebesar Rp.100.000/Kg. Farmer’s Share yang diterima petani pada saluran pemasaran I sebesar 75% dan petani pada saluran pemasaran II sebesar 6% (gelondongan) dan 50% (kacip). Keuntungan petani terbesar berada pada saluran pemasaran II yaitu sebesar Rp.183.952 /kg dan yang terendah berada pada saluran pemasaran I yaitu sebesar Rp.1.863/kg.
Pola Persebaran Pohon Ka Sebagai Bahan Pembuatan Pakaian Adat Di Kampung Adat Tradisional Suku Kabola Desa Kopidil Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor Johan Rizaldi Penlaana; Nixon Rammang; Pamona Silvia Sinaga; Norman P.L.B. Riwu Kaho
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.2636

Abstract

Dalam pemanfaatan hasil hutan sering menimbulkan perdebatan antara kepentingan dan konservasi hutan yaitu eksploitasi hutan yang mengancam kepunahan jenis tumbuhan yang berpengaruh terhadap jumlah spesies dan dapat membentuk pola pola persebaran. Pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat suku Kampung Adat Kabola yaitu kulit kayu dari pohon Ka denganmenebang langsung pohonnya yang menunjukkan bahwa kelestarian dan pertumbuhan pohon merupakan kunci utama. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pola persebaran pohon Ka, dampak pengambilan dan upaya konservasi dengan menggunakan metode eksplorasi dan pengamatan pada kawasan pengambilan spesimen di buat petak tunggal berukuran 20 m x 20 m dengan empat kategori pengelompokan spesies yaitu, semai, pancang, tiang dan pohon. Data dianalisis menggunakan indeks morisita dengan hasil analisis diperoleh pola persebaran pohon Ka mengelompok dengan nilai Ip 0,44 yang dipengaruhi oleh faktor biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (lingungan). Dampak pemanfaatan kulit kayu pohon Ka dirasakan dari sektor ekonomi, pariwisata dan sosial budaya. Mengingat pentingnya pohon Ka, masyarakat sudah melakukan upaya konservasi sebagai kawasan konservaasi in-situ dengan melakukan penanaman bibit pohon Ka.
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk dan Bayfolan Terhadap Pertumbuhan Bibit Cendana ( Santalum Album L.) Imenuella Mauren Soli Kase; Pamona Silvia Sinaga; Norman P.L.B. Riwu Kaho
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4019

Abstract

Cendana ( Santalum album L.) merupakan tanaman yang bernilai ekonomis dan mempunyai wilayah persebaran secara alami di daerah tropik dan sub tropik termasuk di NTT akan tetapi, keberadaan cendana di NTT mengalami jumlah penurunan, hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya jumlah pohon cendana serta penurunan populasi dan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh Konsentrasi dan Interval pemberian Pupuk Daun Bayfolan, serta interaksi antara keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu konsentrasi pupuk (0,2,3, dan 4 ml/liter) serta interval pemberian (Kontrol,3,6, dan 9 hari),sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, total 192 bibit. Data yang diperoleh kemudia dianalisis menggunakan uji sidik ragam (ANOVA) dan akan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) Hasil analisis menunjukan bahwa perlakuan dengan konsentrasi 3 ml/liter dan interval pemberian setiap 3 hari memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bibit, meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, dan diamter batang. Dengan demikian, aplikasi bayfolan pada konsentrasi 3 ml/liter dengan interval 3 hari merupakan kombinasi terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit cendana.: 1.) Konsentrasi pupuk daun Bayfolan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit.