ABSTRACT Early childhood education plays a crucial role in shaping the character of the younger generation who uphold humanitarian values. In the context of a multicultural Indonesian society, internalizing Human Rights (HAM) values ??from an early age is an important strategy to build tolerant, just, and democratic citizens. This study uses a literature study method (library research) with an exploratory qualitative approach, which aims to explore and analyze various scientific sources related to the strategy of internalizing human rights in early childhood education. The results of the study show that human rights values ??such as justice, tolerance, equality, and respect for differences can be instilled through a thematic and integrative learning approach, teacher role models, and a democratic and inclusive school culture. The role of the family and community is also a major supporting factor in strengthening human rights-based character education. In conclusion, internalizing human rights is not only important as a subject matter, but must be the main foundation in implementing holistic early childhood education. This strategy is believed to be able to create a generation that is not only academically intelligent, but also has social sensitivity and commitment to human values. ABSTRAK Pendidikan anak usia dini memiliki peran krusial dalam membentuk karakter generasi muda yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultural, internalisasi nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM) sejak usia dini menjadi strategi penting guna membangun warga negara yang toleran, adil, dan demokratis. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (library research) dengan pendekatan kualitatif eksploratif, yang bertujuan menggali dan menganalisis berbagai sumber ilmiah terkait strategi internalisasi HAM dalam pendidikan anak usia dini. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai-nilai HAM seperti keadilan, toleransi, kesetaraan, dan penghargaan terhadap perbedaan dapat ditanamkan melalui pendekatan pembelajaran tematik dan integratif, keteladanan guru, serta budaya sekolah yang demokratis dan inklusif. Peran keluarga dan masyarakat juga menjadi faktor pendukung utama dalam memperkuat pendidikan karakter berbasis HAM. Kesimpulannya, internalisasi HAM tidak hanya penting sebagai materi pelajaran, melainkan harus menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini secara holistik. Strategi ini diyakini mampu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan.