Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UTANG LUAR NEGERI; PARADOKS PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Pellu, Arifin
AMAL: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.119 KB) | DOI: 10.33477/eksy.v1i01.918

Abstract

This article aims to look at the relevance of Indonesia's foreign debt with its contribution to development accompanied by a study of sharia economics on debt. The amount of Indonesia's foreign debt continues to swell. Government savings that are expected to reduce the burden of external debt cannot reduce the burden of external debt. In fact, it has even added to the burden of external debt to penetrate Rp5,410 trillion. Indonesia is one of the countries that still rely on foreign aid to fund development, whether through loans or debt or foreign grants. The government does not have a strong commitment to pay off foreign debt. Instead of paying off, the government is diligently adding new debt without paying attention to the balance (balance) balance of payments. The development process carried out is the process of "digging a manhole cover". This is the paradox of Indonesia's foreign debt. While from the perspective of Islamic economics, external debt cannot be released from interest (usury). Riba is a big sin that must be shunned by Muslims as far as possible. As Allah SWT said in QS al-Baqarah (2): 275, 286 and also Qs. An-Nisaa verse 141, Hadith narrated by Muslim and Hadith narrated by Ibn Majah. In Islam there are forms of cooperation that are permitted in sharia, such as Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, etc., can be developed as a form of external financing in the state budget. These forms are in principle more flow creating equity than flow creating debt, this form is implemented by the Islamic Development Bankhas funded many projects in Islamic countries with this scheme. Keyword: Foreign debt,paradox, development
MODEL INGKLUSI KEUANGAN PADA PEDAGANG PASAR TRADISIONAL BERBASIS PEDESAAN Pellu, Arifin
Jurnal Investasi Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Investasi Islam
Publisher : LP2M Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/ivi.v4i2.137

Abstract

Studi ini bertujuan buat meningkatkan model inklusi keuangan yang bisa diterapkan pada orang dagang pasar tradisional berbasis pedesaan. Tata cara yang digunakan merupakan kajian literatur serta riset permasalahan pada orang dagang pasar tradisional di wilayah pedesaan. Hasil dari riset menampilkan kalau orang dagang pasar tradisional di wilayah pedesaan masih mengalami bermacam hambatan dalam mengakses layanan keuangan semacam keterbatasan infrastruktur keuangan serta sedikitnya literasi keuangan. Oleh sebab itu, dibutuhkan terdapatnya model inklusi keuangan yang bisa memfasilitasi akses serta partisipasi orang dagang pasar tradisional dalam layanan keuangan yang terjangkau, nyaman serta bermutu Model inklusi keuangan yang diusulkan meliputi pengembangan sistem pembayaran digital, pelatihan literasi keuangan, serta penguatan kemitraan antara orang dagang pasar serta lembaga keuangan. Diharapkan kalau model ini bisa membagikan donasi positif dalam tingkatkan akses keuangan serta menunjang pengembangan ekonomi di wilayah pedesaan.
PENGALAMAN DAN PERSEPSI PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI Pellu, Arifin
Multifinance Vol. 1 No. 1 (2023): Multifinance
Publisher : PT. Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/mfc.v1i1.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengalaman dan persepsi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menghadapi tantangan ekonomi. UKM memiliki peran penting dalam perekonomian, namun seringkali menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai sejumlah pelaku UKM untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang pengalaman dan persepsi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UKM menghadapi sejumlah tantangan ekonomi yang kompleks, termasuk persaingan yang ketat, fluktuasi harga bahan baku, perubahan kebijakan pemerintah, dan akses terbatas terhadap pembiayaan. Pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan ini beragam, dengan beberapa pelaku mampu mengatasi hambatan dan menciptakan strategi inovatif untuk bertahan, sedangkan yang lain mengalami kesulitan yang signifikan. Persepsi pelaku UKM terhadap tantangan ekonomi juga bervariasi. Beberapa di antaranya melihat tantangan sebagai peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan bisnis, sementara yang lain menganggapnya sebagai hambatan yang menghambat kemajuan mereka. Faktor-faktor seperti pengetahuan, keterampilan manajerial, jaringan bisnis, dan dukungan pemerintah juga memengaruhi persepsi mereka terhadap tantangan ekonomi. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang pengalaman dan persepsi pelaku UKM dalam menghadapi tantangan ekonomi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan kebijakan yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UKM. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya meningkatkan akses pelaku UKM terhadap sumber daya, keterampilan, dan jaringan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang kompleks.
The Relevance of Mosque Financial Inclusion and Economic Sustainability Holle, Mohammad H; Asiyah, Binti Nur; Zumaroh, Zumaroh; Koerniawati, Dwi; Mohamad, Syed Ismail Syed; Pellu, Arifin
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 13 No. 2 (2023): October
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2023.13.2.178-189

Abstract

This study aims to investigate the relevance of mosque-based financial inclusion in promoting sustainable economic development, using case studies from Jogokariyan Mosque in Yogyakarta and Sabilillah Mosque in Malang, Indonesia. Employing a qualitative, policy-oriented case study approach, the research explores how Islamic social finance instruments—particularly zakāh, infāq, and ṣadaqah (ZIS)—are leveraged through mosque-based institutions to deliver accessible, interest-free, and community-centered financial services outside the formal banking sector. The findings demonstrate that mosques can function as effective platforms for grassroots financial inclusion, offering consumptive and productive support via mechanisms such as qarḍ ḥasan, microgrants, and cooperative savings. These practices contribute not only to financial access but also to enhanced social capital and community trust. Theoretically, this research advances the discourse on Islamic economic empowerment by framing mosques as decentralized agents of inclusive financial ecosystems. It introduces a practical model for sustainable Islamic microfinance, grounded in Shariah principles and responsive to socio-economic inequality. This study invites future cross-regional and cross-faith research into mosque-led financial inclusion as an alternative strategy for inclusive growth, especially in underserved or unbanked populations globally.
PENINGKATAN AKSES KEUANGAN: MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI INKLUSIF Pellu, Arifin
Currency (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah) Vol. 2 No. 2 (2024): Currency
Publisher : LP2M AL-KHAIRAT PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/ccy.v2i2.243

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi peran penting peningkatan akses keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Melalui studi literatur, analisis data sekunder, survei, dan wawancara, kami mengeksplorasi dampak dari peningkatan akses keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi, reduksi kemiskinan, pemberdayaan perempuan, dan ketahanan terhadap krisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara-negara atau wilayah yang berhasil meningkatkan inklusi keuangan cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, serta mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan memberdayakan perempuan secara signifikan. Selain itu, inklusi keuangan juga meningkatkan ketahanan terhadap krisis ekonomi dan mendorong inovasi dalam produk dan layanan keuangan. Temuan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya upaya untuk meningkatkan akses keuangan sebagai kunci bagi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan yang diturunkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi perumusan kebijakan yang efektif dalam memperluas inklusi keuangan di berbagai tingkat.