Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR RISIKO KEGAWATDARURATAN OBSTETRI PADA PASIEN YANG DIRUJUK DI RSU ANUTAPURA PALU, TAHUN 2018 Muh. Rifai H. Nunu; Djemi; Muh. Ali Hi Palanro
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2023): December
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v5i3.157

Abstract

Kegawatdaruratan obstetri terbagi menjadi 3 kelompok faktor risiko, yaitu APGO (Ada Potensi Gawat Obstetri), AGO (Ada Gawat Obstetri), dan AGDO (Ada Gawat Darurat Obstetri). Kegawatdaruratan obstetri dengan faktor risiko yang tinggi merupakan penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Upaya yang efektif pada kegawatdaruratan obstetri adalah dengan rujukan yang tepat dan terencana untuk menghindari adanya rujukan terlambat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko kegawatdaruratan obstetric pada pasien yang dirujuk di RSU Anutapura Palu, tahun 2018. Penelitian ini menggunakan observational deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional terhadap 88 pasien yang dirujuk dengan kegawatdaruratan obstetric. Data diisi dengan menggunakan lembaran checklist. Analisis data menggunakan SPSS 17.0 dan Microsoft Excel 2016. APGO : Ibu dengan umur ≥ 35 tahun dengan 28 kasus (31,8%). AGO : 27 Kasus (30,7%). AGDO : ibu dengan pendarahan anterpartum 27 kasus (30,7%), APGO + AGO kelompok dengan faktor risiko terbanyak yaitu 31 kasus (35,2%). Distribusi resiko sangat tinggi yang terbanyak menjadi faktor risiko ibu hamil sesuai skor yaitu 55 kasus (62,5%), distribusi rujukan dini berencana lebih tinggi sebanyak 54 kasus (61,4%). APGO +AGO menjadi kelompok faktor risiko terbanyak, faktor rujukan tertinggi pada kasus kegawatdaruratan obstetric di RSU Anutapura adalah rujukan dini berencana.
PENINGKATAN KOMPETENSI BIDAN DALAM ALUR RUJUKAN KEGAWATDARURATAN OBSTETRI MELALUI MODUL SIAGA BENCANA DI DAERAH RAWAN BENCANA KOTA PALU Djemi; Muljo Hadi Sungkono; Sunarjo
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i1.185

Abstract

Kota Palu merupakan wilayah yang berisiko terjadi bencana karena terletak di sesar Koro. Pada tahun 2018 terjadi bencana yang sangat besar yaitu gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, yang menimbulkan banyak korban jiwa termasuk ibu kondisi hamil, bersalin atau melahirkan. Korban ibu hamil yang meninggal di Kota Palu sebanyak 10 orang, dengan kerusakan sarana prasarana kesehatan yang menurunkan kemampuan rujukan sebesar 40%. Bidan sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan reproduksi siaga bencana belum memiliki kompetensi yang bagus dalam memberikan asuhan. Di era industri 4.0 perlu sarana pendidikan yang berbasis digital yang dapat menjangkau bidan secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji coba modul pelatihan siaga bencana untuk peningkatan kompetensi bidan dalam alur rujukan kegawatdaruratan obstetri pada siaga bencana. Penelitian ini menggunakan 2 tahap yaitu, tahap I penelitian deskriptif dengan menggunakan studi literature focus group discussion, survei untuk menyusun modul baru yang akan di uji cobakan pada penelitian tahap II yaitu quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design. Responden Penelitian tahap I pada Direktur RS, Kepala Puskesmas, bidan kordinator, dokter puskesmas dan dokter obgin. Sedangkan pada tahap kedua masing-masing kelompok berjumlah 52 responden. Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney dan uji regresi logistik. Uji Mann Whitney mendapatkan hasil ada perbedaan yang signifikan post test kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pemberian modul siaga bencana kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan (p=<0,001), sikap (p=<0,001) dan keterampilan (p=<0,001). Uji regresi logistik didapatkan nilai odds ratio 50,97 yaitu keterampilan yang bagus akan memiliki ketepatan merujuk 50,97 kalinya dibandingkan keterampilan kurang. Modul siaga bencana kesehatan reproduksi dalam bentuk video animasi dapat meningkatkan kompetensi bidan dalam era digital 4.0. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh para pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan tentang manajemen siaga bencana bidan reproduksi.