Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peningkatan Partisipasi Relawan dan Pelaku Pariwisata dalam Pengelolaan Risiko Bencana di Kompleks Candi Borobudur Khaerunnisa, Khaerunnisa; Cininta, Mutiara; Handarkho, Yonathan Dri
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.361 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i1.5398

Abstract

Disaster Risk Management Plan in cultural heritage areas such as the Borobudur Temple Complex, should be the joint responsibility of all stakeholders. In fact, disaster management at the Borobudur Temple Complex, especially the preservation of the site against disasters, is only the responsibility of the Borobudur Conservation Center. Therefore, in September-November 2021 through the research activities funded by UNESCO, UAJY and BKB have formulated a draft Disaster Risk Management Plan in the form of the borobudur-drr.id digital platform. However, due to the limited implementation time, this platform has not been fully socialized by all stakeholders. Based on the stakeholder meeting, it is known that there are differences in understanding among stakeholders in understanding the comprehensive approach contained in the Disaster Risk Management Plan Action Plan for the Borobudur Temple Complex. The diversity of educational backgrounds, experiences and exposure of stakeholders to disasters and their management requires a forum for equalizing perceptions that supports the synergy of stakeholders in supporting, supervising and implementing the action plans that have been prepared. Conservationists, volunteers and tourism actors are three of the fifty-three stakeholders that have been mapped in the Borobudur Temple Compounds Disaster Risk Management Plan, which has a vital role in realizing the action plan in the Borobudur Temple Area.
Perancangan Kawasan Wisata Berbasis Partisipasi Komunitas dan Karakter Lokal di Dusun Trucuk, Desa Triwidadi, Bantul Depari, Catharina Dwi Astuti; Cininta, Mutiara
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i2.6920

Abstract

Pariwisata merupakan sektor strategis yang mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Namun, faktor seperti minimnya kesiapan daerah dalam pembangunan dan sumber daya manusia, ditambah dengan dampak global pandemik telah memukul sektor pariwisata hingga berujung pada meningkatnya angka kemiskinan di tanah air termasuk di Kabupaten Bantul. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kalurahan Triwidadi menjalin kerjasama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 2022. Berkaitan dengan hal ini, kegiatan pengabdian yang dipaparkan dalam makalah ini bertujuan untuk memberikan pendampingan perencanaan kepariwisataan di salah satu padukuhan, Trucuk, dengan menekankan pada analisis SWOT dan desain fasilitas wisata sebagai generator pertumbuhan ekonomi. Metode pengabdian yang diterapkan pada kegiatan ini didasarkan pada pendekatan partisipasi masyarakat dan karakter lokal. Secara praksis, kegiatan pengabdian senantiasa melibatkan partisipasi warga dalam proses perencanaan demi menghasilkan desain yang merefleksikan karakter lokal. Desain yang diusulkan dalam pengabdian adalah riverwalk, souvenir center dan dermaga sungai, serta panggung budaya di pinggir Kali Progo sebagai atraksi utama wisata dan puncak pergerakan publik melalui koridor lingkungan yang secara spasial perlu ditingkatkan legibilitasnya. Sebagai kesimpulan, kuatnya ikatan sosial dan potensi wisata dusun dapat menjadi modal perencanaan kawasan wisata namun perlu didukung oleh inteventarisasi aset lokal dan data multidisiplin yang komprehensif.
Program Upcycling Sampah Plastik di Kawasan Kompleks Candi Borobudur: (“Plastic Waste Upcycling Program at the Borobudur Temple Compounds”) Khaerunnisa, Khaerunnisa; Cininta, Mutiara
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i6.7809

Abstract

Peningkatan jumlah wisatawan tidak hanya berdampak baik, tetapi juga berdampak buruk bagi lingkungan kawasan Kompleks Candi Borobudur. Salah satu dampak buruk dari meningkatnya jumlah wisatawan adalah meningkatnya jumlah sampah di kawasan tersebut. Total sampah yang dihasilkan di kawasan Candi Borobudur sebelum pandemi rata-rata 4 ton per hari dan meningkat menjadi 8 ton di akhir pekan. Jumlah ini menurun selama pandemi menjadi rata-rata sekitar 0,5 ton hingga 1 ton per hari. Keberadaan sampah di kawasan Candi Borobudur merupakan salah satu risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia yang dapat mengancam kelestarian warisan dunia ini. Masalah ini diperparah dengan kenyataan bahwa kawasan Candi Borobudur masih mengandalkan TPA Pasuruhan dalam hal pengelolaan sampah, yang mana saat ini TPA Pasuruhan sudah ditutup karena over kapasitas. Penutupan TPA tersebut mengharuskan warga di kawasan Kompleks Candi Borobudur harus menyelesaikan permasalahan sampahnya secara insitu. Menindaklanjuti hal tersebut, tim pengabdian bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur, bersama sama dengan masyarakat Desa Ngadiharjo dan Komunitas Agawe Sinau telah melakukan perencanaan dan pelaksanaan program peningkatan kapasitas warga dalam pengelolaan sampah terutama untuk sampah anorganik dengan metode upcycle. Selain pelaksanaan pengabdian secara partisipatif, pengabdian ini menghasilkan luaran berupa buku monograf Otak-atik Upcycle Sampah Plastik dan buku saku diari pemilahan sampah.
Perancangan Destinasi Wisata Taman Kuliner Gilangharjo dan Lapangan Jodog dengan Pendekatan Third Place Cininta, Mutiara; Sekarlangit, Nimas; Wicaksono, Galih Bimo
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i6.7871

Abstract

Taman Kuliner Gilangharjo merupakan salah satu titik destinasi wisata andalan yang direncanakan menjadi pusat wisata kuliner di Desa Gilangharjo. Namun sejak diresmikan pada tahun 2022, kondisinya semakin sepi dikarenakan aktivitas pada beberapa ruang yang tidak semestinya dan bahkan mengganggu di sekitar area tersebut. Padahal letaknya yang berdekatan dengan Lapangan Jodog yang sehari-harinya ramai digunakan warga sebagai tempat berolahraga, membuat lokasi ini dapat menjadi destinasi wisata yang berpotensi besar bagi Desa Gilangharjo sebagai desa wisata. Adanya atraksi rutin yang mampu menarik warga sekitar maupun wisatawan lokal seperti gerobak sapi dan pasar klitikan setiap Pon, telah menjadi tradisi dan budaya khas masyarakat Gilangharjo semakin memperkuat potensi area ini menjadi ruang publik maupun destinasi wisata baru. Menggunakan pendekatan ruang ketiga (third place), area Taman Kuliner Gilangharjo dan Lapangan Jodog diolah kembali agar pengunjung lintas komunitas lebih banyak berkegiatan di tempat ini, mulai dari bersosialisasi, bersantai, dan menghabiskan waktu mereka. Metode yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan abdimas ini adalah dengan analisis SWOT, diawali dengan identifikasi kekuatan, kekurangan, peluang dan ancaman melalui survei dan wawancara dengan pihak desa dan pemangku kepentingan terkait. Kegiatan ini menghasilkan rancangan masterplan Taman Kuliner Gilangharjo dan Lapangan Jodog dengan fasilitas tambahan seperti pasar klitikan, musholla, dan area olahraga.
Perencanaan Pasar Tiban Dan Lahan Pertanian Sebagai Desa Wisata Gilangharjo Sekarlangit, Nimas; Cininta, Mutiara; Seran, Arnoldus Jansen Klau
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i4.8503

Abstract

Pengembangan pariwisata desa, khususnya Desa Gilangharjo, mencapai perkembangan pesat dengan memanfaatkan potensi alam, budaya, dan kearifan lokal sebagai daya tarik utama. Pengabdian ini merinci perencanaan strategis pasar tiban dan lahan pertanian di Gilangharjo, mengidentifikasi kesiapan masyarakat lokal sebagai krusial. Pengembangan agrowisata dan identifikasi prinsip-prinsip ekowisata menjadi dasar penting, sementara pengelolaan sumber daya alam dan kearifan lokal menonjol dalam pengembangan desa. Peran aktif masyarakat, terutama dalam pemberdayaan berbasis kearifan lokal, menjadi fokus penting. Aspek ekonomi lokal dan strategi pengembangan pasar tiban juga mendapat perhatian serius. Integrasi sentra kuliner, fasilitas penunjang, dan pemberdayaan masyarakat membuktikan dampak positif pada pengembangan pariwisata. Proses pengembangan pasar tiban di Gilangharjo mengusung konsep tradisional Jawa dengan limasan sebagai elemen utama, menciptakan dampak positif pada ekonomi lokal, lapangan kerja, dan kontrol masyarakat terhadap desa. Integrasi prinsip-prinsip pertanian ke dalam kegiatan wisata pedesaan menjadi faktor kunci untuk keberlanjutan. Dengan pendekatan komprehensif dan partisipatif, pengembangan desa wisata di Gilangharjo terbukti sebagai proses kompleks yang berhasil meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan.
Back Matter of JARINA Vol.3 No.2, 2024 Cininta, Mutiara
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 3 No. 2 (2024): Artificial Intelligence for Architectural Alchemy: Fusing Human Creativity and
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Culinary tourism on the edge of Kali Code: Strategies for the development and empowerment of Kampung Surokarsan Cininta, Mutiara; Tyas, Hari Saptaning
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 9 No 2 (2024): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2024 ~ Agustus 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v9i2.3364

Abstract

The government has constructed a robust embankment in Kampung Surokarsan, formerly a landfill, now providing a clearer view of Kali Code's banks. Nevertheless, residents have not yet tapped into the potential of Kali Code's surroundings for public or tourism purposes. In this densely populated area with predominantly self-employment, the "Code Hijau Asri" farmer group in RT 13 and RT 14, RW 04, strives to enhance welfare and income through urban farming. This study aims to devise strategies for structuring culinary tourism in Surokarsan. Primary data from field observations and interviews complement secondary data from a literature review. SWOT analysis guides strategy formulation, emphasizing Strengths and Opportunities, Weaknesses and Opportunities, Strengths and Threats, Weaknesses and Threats. Tourism strategy follows the 5A approaches: Attractions, Activities, Accessibility, Facilities, and Accommodation, which leverage the urban farmer community and residents skilled in culinary businesses and Brazilian spinach cultivation. The formulated strategy focuses on the legibility of the area's entrance, zoning activities division, and showcasing attractions such as sunset views and urban village ambience.
PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY UNTUK MAHASISWA ARSITEKTUR TAHUN PERTAMA Berbasis Praktik Penggunaan Software Enscape for Sketchup Cininta, Mutiara
JoDA Journal of Digital Architecture Vol 2, No 2: Maret 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/joda.v2i2.10122

Abstract

Virtual Reality (VR) berkembang sangat pesat dan menjadi teknologi yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Manfaatnya di bidang arsitektur mencakup aspek yang luas, mulai dari desain dan pengembangan, presentasi dan komunikasi, pembelajaran dan pelatihan, hingga evaluasi dan pengujian. Calon arsitek masa depan penting untuk dapat mengenal bagaimana konsep kerja VR, mempraktekkan  dan mengintegrasikan pemanfaatan teknologi ini dalam proses perancangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran teknologi VR yang cocok untuk mahasiswa arsitektur tahun pertama. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan sebuah studi kasus, evaluasi terhadap pemanfaatan software Enscape for Sketchup sebagai alat bantu dalam pembelajaran VR dilakukan dengan melibatkan 172 mahasiswa sebagai responden. Dokumentasi hasil pekerjaan 33 kelompok dianalisis untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan teknologi VR untuk presentasi arsitektural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan pemahaman atas konsep kerja VR dan kebermanfaatannya dalam mempresentasikan ruang dan desain arsitektur secara lebih efektif, efisien, realistis dan interaktif. Namun, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berikutnya, seperti masalah teknis, kecukupan waktu untuk mengeksplorasi, serta keterbatasan hardware komputer yang digunakan.
Pengabdian Masyarakat Dokumentasi Rumah Vernakular di Kawasan Candi Borobudur Analisa, Fabiola Chrisma Kirana; Cininta, Mutiara; Prabowo, Joshua Harry
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i2.10594

Abstract

Kawasan Candi Borobudur (KCB) merupakan situs Warisan Budaya Dunia (WBD) dengan signifikasi yang tinggi. Program pengabdian masyarakat ini menerapkan pendekatan kolaboratif antara akademisi, UNESCO, Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), Eksotika Desa, pemerintah, dan warga setempat. Artikel ini mendeskripsikan proses kegiatan pengabdian masyarakat untuk mendokumentasi elemen arsitektur rumah vernakular di Kawasan Candi Borobudur (KCB). Program pengabdian ini menekankan pentingnya keterlibatan multi-sektor dalam proses pendokumentasian kekayaan budaya, salah satunya pada aspek arsitektur vernakular dengan mengintegrasikan kegiatan pembelajaran dengan kerja sama LSM, dinas terkait, dan masyarakat. Luaran pengabdian yang diharapkan adalah dokumentasi digital (model 3D SketchUp dan foto panorama 360o) dan infografis, dengan tujuan memperkaya data digital arsitektur vernakular, mendukung keberlanjutan nilai-nilai budaya di kawasan tersebut, dan memperluas audiens dalam memahami arsitektur vernakular di KCB. Artikel ini mendeskripsikan tahapan dokumentasi arsitektur vernakular yang efektif dan berkelanjutan sebagai bagian integral dari identitas budaya dan sejarah Candi Borobudur.