Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gebyar ramadhan : Buka puasa bersama & santunan anak yatim Listyowati, Dwi; Saprudin, Saprudin; Dewi, Sita; Elvy Napitupulu, Bertha; Marpaung, Oktavia; Hartawan, Rumadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (JPMEMA) Vol. 2 No. 2 (2023): PKM-JPMEMA (Desember 2023)
Publisher : Yayasan Bina Internusa Mabarindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang dijalani umat Islam sebelum merayakan hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Pada bulan Ramadhan umat Islam menahan hawa nafsu dari mulai terbit matahari hingga terbenamnya matahari, yang salah satu contoh hawa nafsu adalah makan dan minum. Pada saat Ramadhan umat Islam harus menahan lapar dan haus dari mulai terbit matahari hingga terbenam matahari, Orang-orang yang kurang beuntung dalam segi ekonomi telah merasakan menahan lapar dan haus dalam kesehariannya. Anak yatim ataupun anak yatim piatu adalah anak-anak yang kurang beruntung, karena sudah ditinggal oleh ayah atau oleh ayah dan ibunya. Anak yatim dan piatu sudah selayaknya mendapat perlakuan yang istimewa karena dididik dan dinafkahi secara tidak lengkap. Anak-anak yatim ataupun yatim piatu wajib dilindungi, dijaga, disantuni. Santunan anak yatim memiliki arti mengambil alih seluruh tugas dan tanggung jawab ayah anak tersebut. Santunan anak yatim berupa ibadah sosial dengan cara memberikan bantuan kepada anak yatim tersebut. Bantuan tersebut dapat berupa uang ataupun makanan dan bentuk-bentuk lain misalnya biaya pendidikan. Santunan kepada anak yatim sebaiknya rutin, tetapi bila ada keterbatasan boleh diberikan pada momen-momen tertentu, misalnya memberi santunan di bulan suci Ramadhan.
PEREMPUAN TANGGUH MANDIRI TOLAK KEKERASAN Hermawan, Francisca; M Tri Warmiyati, M; Dewi, Sita; Elvy Napitupulu, Bertha; Marpaung, Oktavia; L Siagian, Frisca; Listyowati, Dwi; Samantha, Fuji
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 7 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i7.2867-2875

Abstract

Tanggal 22 Desember dikenal sebagai hari ibu di Indonesia. Walau disebut sebagai hari ibu, tetapi bukan hanya ibu yang merayakan, semua perempuan juga ikut merayakan. Perempuan di tanggal ini diistimewakan. Sayangnya dari zaman dahulu hingga sekarang masih banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan. Adanya ketimpangan relasi kuasa, yang menganggap laki-laki lebih kuat, lebih tahu dari perempuan menyebabkan laki-laki melakukan kekerasan terhadap perempuan.Kasus kekerasan juga terjadi di dunia pendidikan. Relasi kuasa juga menjadi salah satu sebab terjadinya kekerasan di lingkungan pendidikan. Dosen merasa lebih berkuasa dari mahasiswa, kakak tingkat merasa lebih berkuasa terhadap adik tingkatnya. Kasus kekerasan, khususnya kekerasan seksual di pendidikan tinggi menempati urutan pertama untuk kasus kekerasan seksual di sektor pendidikan. Lagi-lagi perempuan menjadi korbannya. Untuk itu dibentuk SATGAS PPKS di setiap Perguruan Tinggi untuk melakukan pecegahan dan pengangan kekerasan. Tugas SATGA PPKS dalam pencegahan salah satunya adalah melakukan sosialisasi tentang bahaya kekerasan agar tidak menjadi pelaku dan/atau korban kekerasan. Perempuan yang tangguh dan mandiri secara financial dan sosial adalah perempuan yang dapat dengan tegas menolak kekerasan.Sosialisasi Pencegahan dan Penangan Kekerasan di Perguruan Tinggi dalam bentuk seminar dengan tema “Perempuan Tangguh Mandiri Menolak Kekerasan” diharapkan dapat menambah wawasan peserta seminar yang merupakan civitas akademik dan masyarakat, sehingga mereka menyadari bahaya kekerasan dan tidak akan menjadi pelaku kekerasan dan/atau korban kekerasan.
INTEGRASI CORPORATE GOVERNANCE DAN ETIKA BISNIS SEBAGAI FONDASI KEBERLANJUTAN PERUSAHAAN Indrastuti, Dewi Kurnia; Ferry Suhardjo; Irwanto Handojo; Arief Effendi, Muhammad; Elvy Napitupulu, Bertha
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Abdi Masyarakat November 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v9i1.6787

Abstract

The failure of governance and business ethics can have detrimental effects on companies and stakeholders. As such, a strong grasp of governance and business ethics is crucial for organizations to achieve sustainable success and to better withstand crises, thus boosting their competitiveness. The Corporate Governance and Business Ethics webinar, part of the Tridharma Perguruan Tinggi initiative for lecturers at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti and Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta, was organized in partnership with KJA Surya Dinamika Global Makmur. Its goal was to provide participants with a thorough understanding of corporate governance and business ethics concepts, along with practical insights based on the latest regulations. Held on June 19th, 2025, the three-hour session attracted 205 participants from both domestic and international backgrounds. Out of 97 respondents who completed an evaluation form, 95% praised the speakers' quality, 89.7% found the content relevant, and 84,5% considered the webinar highly beneficial.